Untitled

1.4K 169 20
                                    

Sore itu, Wonyoung sedang melawan kebosanan berada di rumah sendirian. Dia mencoba menghubungi Eunbi tetapi tidak ada jawaban dari saudara perempuannya. Hingga akhirnya dia hanya menghabiskan waktu dengan menonton acara di televisi.

drrt .. drrt ..

"Hallo."

"Unnie, kenapa sangat sulit untuk dihubungi."

"Mianhae. Aku baru saja keluar dari ruang meeting."

" Aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Ada apa wony?"

"Komunikasiku dengan Chaewon tidak terlalu baik akhir-akhir ini"

"Serius?"

"Ya. Selama aku di Korea, dia tidak pernah menghubungiku."

"Bagaimana bisa dia seperti itu? "

"Aku tidak tahu. Entah bagaimana aku mulai bosan dan ingin mengakhiri hubungan ini."

"Wony , kau yakin .."

"Aku tidak bisa bertahan dalam hubungan seperti ini, sementara di sisi lain ada seseorang yang mengisi kekosongan dalam hidupku. Jika aku terus-menerus seperti ini, aku akan melukai keduanya."

"Kamu ingin berpisah dengan Chaewon oppa?"

"Aku pikir begitu. "

"Aku lebih ingin tahu tentang siapa lelaki yang bisa membuatmu mengambil keputusan semacam ini."

"Dia pria yang baik tentunya."

"Apakah aku mengenalnya ? "

"Aku pikir kamu belum pernah bertemu dengannya."

"Benarkah? "

"Iya. "

"Apakah dia orang yang baru kau  kenal ?"

"Ya aku memang baru mengenalnya. Tapi entah bagaimana aku merasa nyaman dengannya ."

"Wony .."

Wonyoung menghabiskan waktu dengan Eunbi di telpon dan dia terus membuat kakak perempuannya penasaran tentang sosok lelaki yang membuat dia bahagia akhir-akhir ini. Sementara di sisi lain, Hyewon masih bekerja di kantor dan sesekali dia memperhatikan layar ponselnya. Dia membuka obrolan terakhirnya dengan Wonyoung semalam.

* Room Chat *

Hyewon: Sebaiknya kamu tidur , ini sudah larut

Wonyoung: Ya. Kamu juga.

Hyewon: Kamu duluan saja, aku masih harus bersiap untuk beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Wonyoung: Bagaimana bisa kamu memintaku untuk menjaga kesehatan diriku , tetapi kamu tidak menjaganya?

Hyewon: Mungkin aku tidak terkesan menjaga kesehatanku, tetapi aku bisa menjaga kesehatanmu dan tidak akan membiarkanmu terluka.

Wonyoung: * mengetik *

Hyewon: Mianhae, niatku untuk menjaga dirimu , agar tidak terlalu lelah.

Sederha namun , itu membuat Hyewon tersenyum sendirian di kantornya. Sebagai seorang pria yang dikelilingi wanita, Hyewon tidak pernah berbicara seperti itu pada wanita yang dekat dengannya. Yah , baru dengan Wonyoung hal sederhana bisa membuatnya merasakan perasaan yang aneh

* * *


Wonyoung pov

Acara besar akhirnya tiba, aku harus berada di tempat itu untuk langsung memperkenalkan brand miliku . Suasana yang sangat hidup membuat aku terlihat sedikit canggung karena sudah lama sejak aku berada di Korea. Banyak pengusaha muda datang, tapi itu bukan fokusku saat ini.
Mataku terfokus padanya , Kang hyewon. Pria yang belum lama kukenal, namun sudah mencuri perhatianku. Hari ini dia terlihat sangat menawan , dengan stelan kemeja simple yang lengannya sedikit di gulung , celana jeans dan sepatu putih. Sederhana namun pas.

Akhirnya aku melihat pria itu datang tepat di depanku. Dia benar-benar sangat berkarisma. Dia melambai padaku, mungkin aku terlalu sibuk memperhatikannya sampai dia membuyarkan lamunanku.

"Kamu sudah lama di sini wonyoung-ah?"

"Tidak. Aku baru saja datang."

"Mianhae, aku terjebak kemacetan di depan. Orang-orang ramai ingin masuk ke sini."

"Y-Ya"

Kenapa dia meminta maaf, padahal itu bukan kesalahannya, bahkan dia tidak sedikit pun salah.

* * *


Sementara kami saling memandang, Hyewon tidak sengaja melihat Yena dan Yuri juga hadir di acara tersebut.

"Hei! Choi Yena!", Kata Hyewon. Yena segera melihat ke arah Hyewon dan Yuri dia ajak untuk menemui Hyewon.

"Annyeonghaseyo, Wonyoung-ssi," kata Yena.

"Hai, Wony," kata Yuri, sambil memeluk Wonyoung.

“Kalian saling kenal?” Tanya Hyewon.

"Ya. Apakah kamu tidak ingat ketika kita bertemu di Hong Kong? Kami berfoto dengan Eunbi," kata Yuri.

"Ya, kurasa kamu baru memberi  tahu tentang Eunbi.", Kata Hyewon.

“Kamu sudah bertemu dengan Eunbi unnie?” Tanya Wonyung.

Hyewon hanya mengangguk dan tersenyum.

“Jadi, bagaimana dengan hubunganmu?” Yuri bertanya.

“Apa maksudmu?” Tanya Wonyoung dan Hyewon secara bersamaan.

“Kalian datang ke sini bersama?” Yuri bertanya.

"Tidak. Kami hanya bekerja bersama dalam proyek ini. Kebetulan aku baru saja datang," jawab Hyewon.

"Kami baru saja bekerja bersama dalam proyek ini."

Kalimat itu terus terngiang di kepala Wonyoung, dan sekarang dia hanya bisa menatap wajah Hyewon yang gelisah.

"Apakah kamu tidak ikut dengan Chaewon oppa?"

Pertanyaan Yuri membuat Wonyoung sedikit kaget.














Tbc.









Sugar Daddy (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang