“Lihatlah mataku, bisakah kamu menjawabnya? Aku melamarmu. Apakah kamu menerimanya?” Tanya Yujin.
"Yujin ...", kata minjoo.
“Ya,” jawab Yujin.
"Mianhae, aku tidak ingin mengecewakanmu nanti, Yujin.
Aku belum pernah melakukan ini dalam hidupku , melamar seorang wanita. Aku memilih wanita yang akan menjadi teman hidupku di masa depan. Tetapi mengapa itu terjadi tidak seperti yang aku bayangkan. Apakah hanya aku yang punya perasaan di sini? atau hanya aku yang terburu-buru sehingga wanita ini menolakku?
"Yujin, aku minta maaf." Aku tidak bisa mengatakan apa-apa, mulutku terkunci. Ini pertama kalinya aku mendapat penolakan bahkan untuk hal-hal serius.
"Aku tidak bermaksud menolakmu, hanya saja,,"
" Aku mengerti. " Jantungku berdegup cepat dan kencang, bukan karena gugup, tetapi karena jawabannya menampar diriku sendiri. Aku menguatkan diri untuk memandangnya dengan serius dan membawanya keluar dari gedung.
Ternyata , semalam mungkin tidak berarti apapun baginya , bahkan dia menyerahkan itu untuk pertama kali dan aku tau itu. Mungkin ini karma dari sikapku terhadap wanita selama ini."Ayo pergi , hari semakin larut "
"Yujin, dengarkan penjelasanku."
"Minjoo-ssi, sudah malam. Kamu harus kembali ke rumah."
"Tapi ..."
Beberapa saat kemudian . . . Aku sudah tiba di mansionku .
Isi kepalaku terasa sangat penuh dan tercampur. Aku mengeluarkan semua wine yang tertumpuk rapi di kamarku."Mianhae, aku tidak ingin mengecewakanmu nanti, Yujin."
"Bagaimana jika aku semakin dekat dengan Seolhyun? "
"Yiren , wanita yang kamu buat hampir mati itu masih terus bertanya di mana kamu sekarang."
"Sekretarin Tuan Lee , Ahn Solbim kemarin menanyakan kabarmu , Yujin."
"Hyung, aku bertemu dengan Yuna dia semakin sexy dan dewasa , kurasa dia masih menyimpan rasa padamu."
Seperti tidak terkendali, aku terus menuangkan wine ke gelas sampai mataku tidak terlalu jernih. Kau akan menyesal dan menarik kata-katamu , Minjoo-ah.
****
Waktu berjalan sangat cepat, pagi telah mengubah malam. Hyewon mengundang Wonyoung untuk bertukar cerita di sekitar Sungai Han. Wonyoung tampak senang ketika Hyewon mengundang dia untuk menikmati keindahan malam di Seoul dan mereka duduk di kursi di tepi Sungai Han.
“Apakah kamu lelah setelah acara di venue?” Tanya Hyewon.
"Tidak. Aku sangat senang berada di venue," jawab Wonyoung.
Hyewon tersenyum dan dia memandang Wonyoung dari samping."Kenapa?" Tanya Wonyoung.
"Wony-ah, aku minta maaf. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu," jawab Hyewon.
"Tanyakan saja," kata Wonyoung.
“Bagaimana hubunganmu dengan kekasihmu?” Tanya Hyewon.
Hyewon terdiam dan dia merasakan pandangan Wonyoung lurus ke depan.
"Apa pun yang aku lakukan, bayanganmu akan selalu berada di sisiku. Tidak dapat hilang, bahkan aku tidak ingin membuatnya menghilang," kata Wonyoung.
"Wony-ya .." gumam Hyewon.
"Aku tahu itu mungkin terdengar gila karena aku sudah memiliki kekasih tetapi dapat memberitahumu hal ini. Tapi aku tidak ingin membuat sisa waktuku yang sedikit ini tidak dinikmati," jawab Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy (Complete)
FanfictionYou dont needed genie , if you have a sugar daddy...