"Kalian sudah siap?"tanya James seraya memakai topeng besinya untuk berperang dan menyiapkan pedang.
"Ya."
"Charles, Simon...jangan lupakan tugas kalian."ujar James menatap ke dua adiknya yang sudah memakai baju zirah.
"Ya, kak."sahut Charles.
Mereka bertiga akan segera menyerang kerajaan selatan. Charles ditugaskan memimpin barisan depan bersama James sementara Simon memimpin pasukan pemanah.
James, Charles dan Simon keluar dari tenda melangkah ke arah kuda mereka diikat. Pasukan istana sudah siap di sana. Lengkap dengan peralatan perang serta kuda. James memandang barisan pasukannya. Ia masih ingat dulu jumlah pasukannya masih terbatas. Lalu berkembang semakin banyak seiring meluasnya wilayah kekuasaannya. Semakin kuat hingga tak ada yang berani menentangnya. Anggota dewan pun tunduk pada James. Ia tak segan untuk menghukum siapapun yang melawannya.
James tersenyum melihat jumlah pasukannya dan yakin kali ini pasti menang. Ia melangkah mendekati kuda hitamnya yang besar dan gagah. Hewan berkaki empat yang sudah menemaninya sejak remaja. Ia menepuk leher sang kuda yang membalas dengan meringkik. James segera naik ke atas punggung kuda. Diikuti oleh Charles dan Simon di sampingnya.
"Ayo kita berangkat!"seru James menghentakkan tali kekang kuda dan mulai melaju pergi diikuti iringan pasukannya.
———
Sejak pagi istana sudah mulai sibuk. Pelayan berjalan ke sana kemari membawakan barang, gaun atau pun pita untuk keperluan keluarga kerajaan. Sebagian lagi membawa peralatan untuk membersihkan setiap sudut istana. Para prajurit ikut sibuk dengan menjaga dan memperhatikan keadaan sekitar istana.
Beberapa tamu mulai berdatangan. Kereta kuda mewah memasuki kawasan istana. Para pengurus istal pun mulai sibuk mengatur kereta kuda. Membiarkan kuda rehat dan memberi mereka minum. Istana menjadi ramai dengan dengungan para tamu kehormatan yang sedang bertukar sapa ataupun berbincang. Suasana pesta dan meriah sudah terasa. Aroma makanan yang lezat bercampur harum bunga tercium hingga keluar. Sementara itu, anggota kerajaan mempersiapkan diri untuk pesta hari ini, termasuk Victoria.
Victoria mengerang. "Haruskah kau menarik sekencang itu? Apa kau mau aku sesak napas?!"desisnya
"Tuan putri, hari ini adalah hari istimewamu. Kau harus tampil menawan. Korset ini akan membantu penampilanmu."
"Hentikan, Betty, sudah cukup!"pinta Victoria menarik napas karena ketatnya korset yang membungkus tubuhnya.
"Baiklah, kurasa sudah."sahut Betty seraya menarik napas setelah mengerahkan tenaganya. Ia mengambil gaun pesta Victoria. Membantu sang putri memakainya lalu memintanya duduk agar ia bisa merias dan menyanggul rambutnya.
Betty membuat kepangan pada rambut Victoria lalu membentuk sanggul. Ia mengambil bunga kecil berwarna putih. Menyelipkannya pada sanggul Victoria. Membuat Victoria terlihat seperti malaikat.
"Sudah selesai. Kau sungguh terlihat menakjubkan!"seru Betty.
------
"Hari ini, saat kita menyerang wilayah selatan, di istana sedang diadakan pesta perayaan ulang tahun putri kerajaan. Mungkin pengawasan akan diperketat tapi ini saat bagi kita untuk menyerang. Sebanyak apapun prajurit yang berjaga, aku yakin jumlah mereka tak sebanyak milik pasukan kita."ujar James kepada para prajurit. Mereka sedang rehat di balik hutan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
"Aku mengijinkan kalian untuk membunuh semua orang yang kalian temui, kecuali keluarga kerajaan Selatan! Aku yakin banyak tamu kehormatan akan menghadiri pesta ini. Mereka harus tahu kita kuat dan tak kenal takut! Ini kesempatan kita untuk membuat pihak lawan menjadi lemah dan memperluas kekuasaan kita. Demi kesejahteraan kerajaan kita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgetable Queen (HIATUS) (Sekuel The Exileed Queen)
FantasíaSekuel The Exileed Queen Di hari ulang tahunnya yang ke 19 tahun, putri Victoria mengadakan pesta untuk mencari calon pendamping hidupnya. Tapi siapa sangka hari istimewanya menjadi bencana bagi Putri Victoria. Istana tempat tinggalnya mengalami pe...