🐥Mansion🐥

104K 5.4K 56
                                    

"Anya tungguin kita dong" panggil alena mempercepat jalan-nya untuk menyamakan langkah anya.

"Gua duluan, udah ada si firman" menunjuk salah satu mobil yang terparkir didepan gerbang sekolah.

Tepat berdiri didepan mobil mewah tersebut, firman dengan kedua lengan dimasukan kedalam kantong celananya menatap tunangan-nya yang tengah bercengkrama dengan kedua wanita yang dirinya yakini bahwa itu sahabatnya anya.

"Hati-hati nya! Kalo cowo lo galak bilang gue!!" teriak alena dibalas anggukan kepala dari anya, duhhh sahabatnya memang yang terbaik.

"Yuk pulang!" ujar alena merangkul pundak jessy membawa gadis itu untuk berjalan bersamanya.

Didepan halte alena terus saja sibuk dengan ponselnya beberapa kali dirinya berdecak sebal, "Lo pulang naik apa jess?" tanya alena siapa tau dirinya bisa menumpang sampai apartemen.

"Dijemput kang adi, tapi gue buru-buru biasa mama mau ada acara sama temen sosialitanya" alena mengangguk paham harapan-nya ingun nebeng sama jessy harus kandas.

Ia tidak mungkin membuat tante lamara menunggu jessy dan dirinya tidak ingin membuat sahabatnya mendapatkan wejangan panjang karna telat sampai rumah.

"Len kang adi udah nunggu, gue duluan ya" pamit jessy sambil menepuk pundak alena.

Alena mengangguk pasrah kali ini ia harus memesan jasa ojol, terpaksa uang jajan-nya harus berkurang tapi tenang saja alena akan meminta ganti rugi pada abangnya yang dengan teganya membiarkan ia pulang sendiri dan lebih mementingkan kerjaan-nya itu.

Setelah kepergian jessy, alena duduk sendiri dihalte macem jomblo lama-lama juga dirinya dilalerin. Sepatunya diketuk-ketuk ditanah menunggu ojol yang sudah ia pesan.

Matanya menyipi melihat mobil range rover sport 3.0 HSE yang harganya bisa sibilang tidak murah itu terparkir indah didepan halte sekolahnya, siapa kah gerangan yang memiliki mobil mewah itu pasalnya walaupun sekolahnya termasuk daftar sekolah favorit dan biaya masuk mahal hanya beberapa orang saja yang memakai mobil seperti didepan-nya.

Tidak ingin menduga-duga alena lebih baik mengabaikan mobil tersebut yang tak kunjung menunjukan pemiliknya atau lebih tepatnya pemiliknya tidak ingin keluar. Tidak ada pergerakan dari mobil tersebut membuat alena was-was sendiri, apa jangan-jangan mobil itu mau menculiknya.

Buru-buru alena mengenyahkan pikiran jeleknya tidak ingin suudzon mungkin saja mobil tersebut hanya parkir sebentar. Suara yang amat alena kenali membuat kepala alena yang sejak tadi tertunduk mendongakan. Senyumnya mengembang melihat twins lah yang keluar dari mobil mewah tersebut.

"Mommy" panggil keduanya di ikuti pria dengan lengan kemeja yang sudah digulung sampai siku dan kancing kemejanya yang terbuka dua kancing menambah kesan seksi.

"Kalian kenapa kesini?" tanya alena melepaskan pelukan teletabis mereka.

Wajah cemberut ello membuat alena bertanya-tanya, apakah ia salah bertanya tapi sepertinya tidak. "Mommy lupa kalo kita mau jemput mommy" alena menepuk dahinya, gawat dirinya melupakan permintaan twins yang akan menjemputnya.

Dengan cengiran polosnya alena mengusap kepala ello dan lio, "Hehe... Maaf mom lupa" alam memutar bola matanya malas.

"Masih muda udah lupa gimana tuanya nanti" sindir alam membuat alena rasanya ingin menjahit mulut nyirnyir milik alam.

Bad girl and baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang