🐥Hampir kehilangan🐥

18.1K 1.5K 100
                                    

PS: jika fotonya tidak bisa dilihat tolong kasih tau aku okei^^

🌴🌴🌴

"Ini semua salah kamu! Mas udah
bilang biar mas yang bertindak tapi apa? Kamu malah gegabah dan lihat perusahaan mas berpindah tangan pada bocah ingusan itu" teriak Arthur menggema dipenjuru mansion tempat dimana kedua manusia berbeda tinggal tanpa ikatan suami istri.

"Kok mas malah nyalahin aku! Aku ga salah ya, aku cuma pingin dapetin anak mas dan menjadi pendamping anak mas lagi" teriak sang wanita tak mau kalah, suasan menjadi tegang sebab keduanya yang tidak menunjukkan salah satu nya akan mengalah.

Ego masing-masing masih tinggi, tak ada yang ingin disalahkan padahal jika dilihat dari kejadian semuanya salah keduanya jika saja mereka tidak melakukan perbuatan yang salah mungkin saja garis takdir tidak seperti ini.

"Apa ga cukup dengan kehadiran mas? Kamu benar-benar ingin kembali sama bocah ingusan itu" katanya dengan sinis sambil salah satu tangannya mencengkram erat lengan wanita yang menjadi teman tidur sekaligus kekasih gelapnya.

"Perjanjian kita ga gitu ya mas, aku bersedia menjadi kekasih mas dan mas bersedia membantu aku untuk mendapatkan alam" matanya tajamnya menyorot nyalang kearah mata pria yang kini juga tengah menatapnya.

"Dan kamu melanggar semua perjanjian kita"

"Melanggar apa? Semuanya masih sejalan dengan perjanjian" katanya tak mau disalahkan disini.

Arthur berdecih, ternyata wanita ini sunggu ular berbisa kenapa juga ia bisa termakan omongan wanita ular ini. "Perjanjian itu tertulis bahwa semuanya serahkan pada mas dan kamu malah melakukan hal yang bisa membuat kita terancam tak memiliki apa-apa" desisnya emosi, wajahnya bahkan sudah memerah siap menumpahkan emosinya.

Sinta yang melihat kekasihnya sudah begitu marah dan tak ingin mendapatkan kemarahan sang kekasih dengan segera mencium bibir arthur dan mengajak pria itu untuk menghabiskan sore ini dengan bercinta, bodo lah jika Arthur memakai cara kasar saat mereka bercinta yang terpenting amarah pria itu mereda dan ia bisa menghasut Arthur kembali.

Tidak bisa menolak aura yang dikeluarkan kekasihnya akhirnya siang itu menjadi saksi bisu dimana kamar mereka kembali ramai dengan suara-suara menjijikan. Biarkan keduanya merangkai rencana sebelum alam benar-benar menghancurkan keduanya tanpa sisa.

×××

Terburu-buru adalah keadaan alam sekarang, pria itu berjalan dengan tergesa-gesa saat mendapatkan telfon dari sahabatnya bahwa detak jantung sang mami menurun dan itu bukan lah hal yang bagus. Alam belum siap kehilangan wanita yang menjadi alasan dirinya untuk sukses bahkan ia belum mewujudkan keinginan sang mami agar bisa mendekor pernikahan keduanya nanti.

Ia berharap bahwa Allah berbaik hati memberikan kesempatan untuk dirinya dapat membahagiakan maminya, sesampai nya disana alam sudah disuguhi Azam yang tengah berdiri didepan pintu rawat sang mami bahkan sahabatnya itu sepertinya baru saja dari kantornya terlihat dari kemeja serta celana bahan yang dikenakan pria itu.

"Gimana mami?" Tanya alam matanya melirik kaca yang berada di pintu tersebut.

Disana terlihat para dokter tengah sibuk menstabilkan ritme detak jantung Anita, alam mengusap wajahnya kasar ia tidak bisa melihat maminya kesakitan disana, seandainya bisa alam dia menukar tubuh sehatnya dengan tubuh kesakitan milik maminya.

Azam mengusap punggung alam berharap dengan usapan tersebut dalm menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya itu, "Gue yakin Tante Anita pasti selamat. Beliau ibu yang hebat dan kuat" alam melirik sebentar kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Bad girl and baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang