Jessy mengepalkan kedua tangannya membaca setiap kalimat yang berhasil membuatnya kesal, anya mengusap bahu sahabatnya itu. Dirinya tidak sengaja melihat pesan yang masuk dihandphone milik jessy, "Sabar jess, lo ga mau kan alena curiga" bisik anya dan helaan napas berat menjadi jawaban yang diberikan jessy.
Sedangkan alena nampak asik memasukan berbagai macam makanan yang dibawa azam khusus untuk dirinya dan sang jabang bayi, mulutnya penuh dengan makanan tapi tangan kanan nya sudah mempersiapkan makanan lain untuk masuk kedalam mulut, anya menggeleng melihat kelakuan bumil didepannya apa efek kehamilan membuat alena menjadi manusia yang rakus akan makanan.
"Len, abisin makanan dimulut lo dulu baru masukin makanan yang ditangan lo" ujar anya memberi tau, alena mengangguk saja tapi tidak mengindahkan peringatan anya dan berakhir dirinya yang tersedak makanan.
Uhuk...
Uhuk...
"Nah kan, nah kan, dibilangin batu si" cibir anya kemudian mengambilkan segelas air putih untuk alena.
Satu tenggakan air yang berada didalam gelas sudah berpindah kedalam lambung alena, ia menyengir melihat raut wajah sebal milik anya.
"Hehe... Maap anya"
"Lain kali jangan kaya gitu len, gue khawatir lo sama si debay kenapa-napa" alena mengangguk, beruntungnya ia memiliki sahabat seperti anya dan jessy.
Ceklek...
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian alena, senyumnya mengembang kala melihat dua manusia kembar yang tengah menatapnya penuh khawatir. "Mommy" teriakan memekakan telinga menjadi sapaan hangat untuk pendengaran alena.
"Twins" panggilnya juga lalu merentangkan kedua tangannya mempersihlakan twins untuk menubruk tubuhnya.
Keduanya berjalan dengan santai lalu memeluk lembut tubuh alena, "Ell rindu" bisik ello dengan mendaratkan satu kecupan didahi alena.
Alena terkekeh, baru kemarin mereka bertemu tapi ello sudah rindu saja padanya. Walaupun pertemuan kemarin bisa dibilang tidak mengenakan, "Mommy juga rindu kalian" balas alena dirinya juga memberikan kecupan di wajah kedua anaknya.
"Kalian kok ga peluk mommy erat-erat, katanya rindu?" tanyanya, biasanya kala mereka bertemu twins pasti akan memeluknya erat bahkan sampai menubruk tubuhnya tapi kali ini terlihat berbeda ada apa dengan kedua anaknya itu.
Senyum manis ditunjukan lio, keduanya mengurai pelukan mereka lalu tangan lio mengusap perut buncit alena. "Kata daddy ga boleh peluk mommy erat-erat nanti dede bayi kegencet" jawab lio membuat alena menegang ditempat.
"Daddy ngomong gitu ke kalian?" tanya alena memastikan takut-takut ia salah dengar.
Bukankah selama ini alam tidak pernah perduli padanya, jangankan pada dirinya untuk darah dagingnya saja alam tidak pernah perhatian lalu mengapa sekarang seolah-olah alam begitu khawatir dengan keadaanya, "Iya, kata daddy gini lio mau jadi abang lagi dan ell akan jadi abang, jadi jangan repotin mommy kasian dedek bayi didalam perut mommy. Gitu kata daddy"
Hati alena menghangat ia fikir alam benar-benar tidak menginginkan bayi didalam kandungannya, melihat azam yang bertindak bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa dirinya. "Kalian mau ngapain disini?" tanya alena.
"Mau tengok mommy dan debay" jawab ello yang sudah turun dari brankar rumah sakit milik alena.
"Sama siapa kesini?"
"Sama daddy" balas lio dan tidak lama alam datang memasuki ruangannya dengan stelan dokternya.
"Ngapain om kesini? Mau nyakitin alena lagi?" pertanyaan sarkas yang dilontarkan jessy berhasil membuat wanita itu mendapat sikutan maut dari anya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl and baby twins
RandomAlena selina abraham gadis nakal yang setiap harinya selalu membuat orang tuanya gemas dengan kelakuannya. Wanita imut nan manis yang selalu ikut balapan liar walaupun sudah dilarang oleh kedua orang tuanya. Walaupun nakal alena bukan gadis yang ma...