Kemarin setelah alena menyuruh twins serta mbak citra untuk masuk keapartemennya, mereka bermain sepanjang hari sampai lupa bahwa hari sudah malam yang mengharuskan twins untuk pulang kerumah daddynya.
Terlalu sulit membuat twins luluh untuk mau kembali kemansion alam karna dua bocah itu yang tidak ingin melepaskan alena dan selalu berkata Kami ga mau pulang! Kalo kita pulang nanti kita ga ketemu mommy lagi seperti itu lah jeritan mereka yang menolak untuk pulang.
Akhirnya setelah satu jam alena membujuk keduanya mau pulang dengan syarat, alena menemui mereka dimansion sang daddy. Mau tidak mau alena mengangguk pasrah, mengikuti apa saja yang diinginkan twins karan jujur saja menolak keinginan twins adalah kelemahan alena.
Dengan syarat tersebut twins pulang bersama citra, alena dapat bernapas lega setelah keduanya pulang kini tinggal dirinya dan jessy saja yang nampak asik memakan cemilan milik alena.
"Jess" panggil alena sambil mengehmpaskan bongkongnya kasar tepat berada disamping tubuh jessy yang tengah berselonjor.
"Em..." balas jessy, matanya tak berpindah sesenti pun dari layar TV yang menampilkan sinetron.
"Apa gua harus kemansion om alam?" tanyanya, ia benar-benar tidak siap untuk bertatap muka kembali pada alam setelah dua bulan terlewat ini kehidupannya mulai membaik walaupun tidak sepenuhnya.
Kali ini perhatian jessy sepenuhnya menatap alena yang terlihat muram, "Lo udah janji sama twins alena, lo mau ngeliat mereka kecewa karna lo ingkar janji" alena menggeleng. Ia takkan pernah sanggup melihat tatapan kekecewaan yang dilayangkan oleh twins.
"Gimana kalo disana ada om alam?" tanya alena kini tubuhnya memutar menghadap jessy, kedua matanya membulat dengan tatapan penuh tanya.
Jessy berdecak melihat kebodohan sahabatnya, "O'on lo lagi kambuh ya len? Yaa jelas lah ada om alam, lah itu kan mansion nya dia. Jadi udah pasti ada si om alam" ucap jessy geram dengan kebodohan alena.
"Tuhh kan, yaudah deh gue mending ga usah ke mansionnya om alam kalo ada dia mah" geleng alena menolak keras, ia hanya berjaga-jaga agar dirinya tak bertatap muka dengan alam.
"Terserah ya alena!! Gue ga mau ikut campur deh, tapi kalo lo sanggup liat twins kecewa gua si sa bodo teuing" kata jessy nyerah sambil mengangkat kedua tangannya.
"Bodo lah! Mending gue balapan aja" ujar alena seraya bangkit dari duduknya dan berjalan memasuki kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Jessy menggelengkan kepalanya melihat kelakuan alena, begitu lah alena selalu pergi jika tidak mendapatkan cara yang pas untuk memecahkan masalahnya. Bagi alena balapan akan membuatnya berfikir jernih, semoga saja setelah balapan dirinya mendapatkan berbagai macam cara.
Kedua mata hitam milik jessy meneliti setiap pakaian yang dipakai alena, tidak ada yang terlalu menonjol hanya celana jeans hitam atasan baju hitam dengan dipadukan jaket hitamnya membuat alena terlihat mempesona dan satu lagi topi abu-abu yang selalu dipakai sama alena semakin membuat perempaun itu terlihat lebih lebih mempesona.
"Beneran mau balapan?" tanya jessy tak percaya dengan penampilan alena, ia pikir ucapan alena tidak benar-benar tapi dirinya lagi-lagi melupakan bahwa seorang alena tidak akan menolak jika diajak balapan.
Hembusan napas berat keluar begitu saja dari bibir mungil alena, "Lo ga liat, penampilan gue?" ucapnya sarkas dan terkesan malas.
Jessy menggaruk belakang kepalanya, "Hehe... Liat kok len, jangan serem-serem napa"
"Alhamdulillah gue kira mata lo ga berfungsi"
Jessy menekuk wajahnya, "Sialan lo" decaknya sambil melayangka tinjuan kecil dipundak alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl and baby twins
RandomAlena selina abraham gadis nakal yang setiap harinya selalu membuat orang tuanya gemas dengan kelakuannya. Wanita imut nan manis yang selalu ikut balapan liar walaupun sudah dilarang oleh kedua orang tuanya. Walaupun nakal alena bukan gadis yang ma...