"Jadi siapa yang mereka panggil dengan sebutan mommy? Apa ini ada sangkutpautnya dengan alena wanita yang semalem kamu sebut?" tanya anita dengan bertubi-tubu terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul dikepalanya.
"Iya, twins mengklaim bahwa alena ibu mereka" jawab alam mengingat bagaimana alena memperlakukan anaknya layaknya anak kandung sendiri.
Senyum anita mengembang ia rasa gadis bernama alena itu sudah cocok menjadi ibu sambung kedua cucunya terlebih alam sudah lama menyendiri semenjak kejadian kelam kisan cintanya.
"Ahk.. Mami ga sabar buat ketemu alena seperti apa si gadis yang berhasil memikat cucu mami, sepertinya alena cocok menjadi ibu sambung twins." alam menatap ibunya seolah berkata mami ga akan macem-macem kan, perasaanya mulai tidak enak jika maminya sudsh berkata ga sabar untuk bertemu itu artinya ada kemungkinan anita menemui alena.
"Mih jangan macem-macem, alena memang cocok menjadi ibu sambung twins tapi alam" anita menepuk pundak anaknya memberikan kekuatan lewat tepukannya.
"Dekatkan diri kamu dengan alena nanti pikirkan kembali apakah alena layak untuk twins atau tidak, jalani dulu cinta bisa datang karna terbiasa" nasihat anita ada keraguan didiri alam apakah bisa ia terbiasa berada didekat alena.
"Daddy" teriak keduanya dan menghambur kedalam pelukan alam, lengan besar milik alam memeluk tubuh mungil kedua anaknya.
"Daddy kerja dulu boys, jangan nakal sama mbak citra nanti daddy usahakan pulang siang"
Kembar mengangguk semangat, senyum lio terpatri lebar. "Jemput mommy ya dad" pinta lio memandang alam penuh harap membuat alam tidak tega untuk menolak.
"Daddy usahakan" bahu kecil itu merosot rindunya pada alena begitu besar sehingga rasanya tak bisa ditampung padahal baru kemarin mereka bermain bersama.
"Why dad?" tanyanya dengan wajah murung.
"Daddy mau ngajak kalian main dan hanya ada kita bertiga tanpa orang lain"
"Tapi mommy bukan orang lain dad, mommy alena ya mommy kami!!" tolak lio tidak terima jika alena dianggap orang lain.
Anita menggeleng, "Kita jemput mommy nanti siang" ujar anita membuat si kembar memekik senang dan berhambur memeluk anita.
Alam menggeleng pada ibunya berharap bahwa anita tidak benar-benar menjemput alena, "Tapi mam..." anita menggeleng tidak ingin ada bantahan lagi, ia hanya ingin membahagiakan cucu-cucunya.
"Terserah, mami jangan berbuat yang macam-macam pada alena. Alam pamit kerja" ujar alam pergi dari hadapan ketiga manusia yang ia sayangi.
"Citra..." panggil anita setelah kepergian anaknya.
Citra datang dari arah dapur, "Iya bu" anita menepuk tempat duduk disampingnya lalu meminta twins untuk bermain.
"Kamu kenal mommy mereka?" tanya anita penasaran seberapa baik anak SMA itu sampai membuat cucu kesayangan-nya begitu menyayangi alena.
"Hanya lihat sekali saja bu tapi kelihatannya masih muda soalnya pake seragam sekolah" jawab citra sekenanya dengan apa yang ia lihat, sudah biasa citra memanggil nyonyanya dengan sebutan ibu karna itu keinginan anita sendiri.
"Menurut kamu dia baik" citra mengangguk mantap dari apa yang ia lihat kala gadis SMA itu memasuki mansion tuan-nya lalu bermain bersama twins citra jadi paham bahwa gadis itu sangat menyayangi anak majikan-nya.
"Terimakasih atas informasinya citra" lagi citra mengangguk matanya terus memperhatikan kegiatan si kembar.
×××
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl and baby twins
RandomAlena selina abraham gadis nakal yang setiap harinya selalu membuat orang tuanya gemas dengan kelakuannya. Wanita imut nan manis yang selalu ikut balapan liar walaupun sudah dilarang oleh kedua orang tuanya. Walaupun nakal alena bukan gadis yang ma...