🐣Rumah sakit🐣

78.1K 3.7K 93
                                    

Dua hari berlalu akhirnya perempuan yang selama ini ditunggu abi, perlahan membuka kelopak matanya. Menatap sekeliling ruangan yang nampak asing, kemudian ingatan-nya tentang kejadian mengerikan itu kembali terputar jeritan serta permohonan yang tidak juga dihiraukan oleh pria dewasa itu berhasil membuat alena menutup kedua mata serta kupingnya.

Abi mengernyit tidak mengerti dengan keadaan alena yang terlihat ketakutan sontak saja membuat abi dengan cepat merengkuh tubuh alena yang saat ini tengah bergetar hebat, sesekali isak tangis terdengar pilu.

"Sstttttt... Alena tenang, ada gue! Lo ga perlu takut oke" perlahan tubuh alena melemah lalu isak tangis tak lagi terdengar.

Abi mengurai pelukan mereka kedua tangan-nya menyingkirkan helaian rambut yang menutup wajah sembab alena, mata coklat itu menatap kosong kearah mata abi dan abi yakin ada yang tidak beres dengan keadaan alena.

"Ada gue alena" ucapnya lembut tak juga membuat air mata alena berhenti.

"Tenang yahh... Gua ga akan nyakitin lo" alena mengangguk lalu mengusap air matanya.

"Gue dimana bi?" tanya alena dengan suara seraknya, senyum lebar terlihat diwajah abi. Akhirnya alena mau bicara ia pikir gadis itu akan diam saja.

"Dirumah sakit, udah dua hari lo ga sadar" wajah alena yang masih pucat itu melongo, dua hari, lantas bagaimana dengan ayah bundanya. Sepertinya ia akan mendapatkan ocehan maut dari kedua orang tuanya.

"Bunda sama ayah gue?" abi tersenyum lagi melihat alena yang terlihat khawatir.

"Lo tenang aja, orang tua lo taunya lo nginep dirumah anya sama jessy. Tapi maaf gue harus ngasih tau keadaan lo sama dua sahabat lo itu" alena mengangguk lega setidaknya kedua orang tuanya tidak tahu menahu tentang keadaan-nya ini.

Suara pintu yang dibuka oleh dua gadis berpakaian SMA, berhasil membuat kedua insan tersebut menoleh berbarengan kearah sumber suara. Senyum lebar serta pelukan hangat menjadi akhir dari penantian dua gadis yang menunggu kesadaran sahabatnya itu.

"Lenaaaa... Ya ampun akhirnya lo sadar juga, lo tau ga si gue hampir aja mau ngadu ketante astrid kalo anak bandelnya ini lagi terbaring lemah dirumah sakit" oceh jessy memeluk erat tubuh alena.

Anya mengangguk setuju dengan ucapan jessy, mereka hampir saja putus asa menunggu alena sadar tapi beruntung keduanya tidak jadi mengadu pada tante astrid.

"Hehehe... Maaf buat kalian khawatir" cengir alena, mentapa bersalah telah membuat dua sahabatnya khawatir dengan keadaan-nya.

"Gapapa yang penting lo selamat" balas anya tak juga mengurai pelukan mereka hingga suara abi mengintrupsi ketiganya.

"Udah kale pelukan-nya, gue aja meluk cuma sebentar" ujar abi yang mendapatkan pelototan dari anya dan jessy.

"Apa lo bilang?!! Lo meluk alena, wahhhh... Abi minta gue sunat ya lo" pekik jessy lalu melancarkan dua cubitan maut diperut abi membuat laki-laki remaja itu mengaduh kesakitan.

"Jessy udah, kasian tuh si abi" rengut alena melihat wajah pasrah abi yang terlihat tidak bisa menghindar atau lebih tepatnya abi sudah tersudutkan.

"Kalo bukan karna alena, udah mati lo ditangan gue abi" sungut jessy yang masih sebal dengan tingkah abi.

"Jadi gimana caranya lo bisa dapetin luka ini?" tanya anya mengangkat tangan alena yang masih dalam perban.

Bad girl and baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang