keenam

3.1K 76 0
                                    

Kini arselino sudah baru sampai di depan gerbang sekolah, ia sampai pukul 08.00 artinya jam perlajaran sudah dimulai sejak 1 jam berlalu. Ia turun dari motornya dan membuka helmnya, lalu ia memanggil satpam sekolah.

" pak Ari buka dong gerbangnya " ucapnya di luar gerbang sekolah, panggilan pak Ari itu saptam sekolah.

" telat lagi den? Maaf saya tidak bisa "

" yaelah pak buruan nanti saya malah di hukum karena telat "

" bukannya sudah telat ya den?"

" hehe iya tah " arselino menjawab sengan cengiran tanpa dosa.

Baru saja ia akan berbicara lebih tepatnya meminta satpam membuka gerbang, tiba-tiba suara teriakan terdengar membuat dirinya menutup kedua telinganya, jelas ia menutup kedua telinganya karena suara itu sangat ia kenal, sampai-sampai satpam pun ikut menutup kedua telinganya.

" ARSELINO GRADAAA " teriaknya sambil berjalan menuju tempat arselino kini berada.

" ck, apa sih bu? Nggak usah teriak-teriak kali bu ganggu siswa belajar " ucapnya santai yang mulai melepaskan kedua tangannya yang sedari tadi menutup.

" kamu nggak usah nasihatin saya. Kamu kenapa telat? Alasannya macet lagi gitu? Saya bosan berurusan sama kamu " ucapnya yang berdecak pinggang menatap arselino. Orang yang di panggil ibu itu guru BP di sekolah tersebut. Guru BP itu bu nai yang mengantar pertama kali alana ke kelas arselino.

" lah iyalah macet bu kaya yang nggak tau jakarta aja "

Mendengar perkataan arselino alias murid semprul itu membuat bu nai mengelengkan kepalanya, bahkan ia memijat pelipisnya saking pusing dan entah apalagi yang harus beliau lakukan dengan murid satu nya itu.

" terserah kamu. Dan sekarang kamu seperti biasa kena hukuman, kali ini hukumannya bersihkan ruang UKS dan toilet sekarang tanpa menunggu lama. CEPAT!!" Bu nai mengakhiri berdebatan yang tidak jelas dengan arselino, karena beliau tidak mau pusing lagi. Lalu setelah itu bu nai menyuruh arselino melaksanakan hukumannya,sebelum itu ia menyuruh masuk kedalam halaman sekolah.

" asiaaap bu. Kalau begitu saya masuk dulu,bye bu nai " jawabnya yang sudah di halaman sekolah, tepatnya di hadapan bu nai. Setelah itu ia berlalu dari hadapan bu nai sambil melambaikan tangan dan memberikan kiss menggunakan tangannya dari jauh. Bu nai melihat itu hanya menghela nafas kasar, lalu beliau pun menyusul arselino, tetapi beda dengan arselino beliau menuju ruangannya.

Sekarang arselino sudah berada di ruang UKS, bukannya melaksanakan hukuman dari bu nai tetapi ia enak-enakan tiduran di kasur dengan posisi kakinya di angkat tidak lupa pintunya ia kunci... beuuuh enak banget ya lu tong -,

" ternyata hidup mu banyak ke misteriusan dan teka-teki ya bu, membuat saya semakin penasaran dengan semuanya " ucap dirinya sendiri menatap ke langit-langi dengan tangan dijadikan bantalan dan tersenyum.

Disaat ia sedang asik senyum-senyum sendiri dengan menatap langit, sebuah getaran dari sakunya membuat ia berdecak pelan. Dengan terpaksa ia mengeluarkan benda yang mengganggu dirinya, apalagi benda itu kalau bukan handphone.

Kumpulan cowok ganteng 😎

Iksan: dimana lo?

Ternyata itu sebuah pesan dari whatshap tepatnya group, bahkan di dalam nya beranggotakan dirinya juga kedua temannya iksan juga wildan. Jangan tanya siapa yang membuat group tidak jelas itu, pastinya iksan.

Sampai-sampai arselino merasa heran kenapa juga temannya itu membuat group kalau anggotanya hanya bertiga. Tapi??? Sudahlah ia hanya pasrah.

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang