ketigapuluhdua

1.5K 50 6
                                    

Teeet teeet teeet

" udah bel noh,ngantin nyok " ajak iksan

Mereka bertiga sedari pagi sampai jam istirahat masih betah di ruang kesehatan, mereka enggan masuk kelas mengikuti pelajaran. Karena salah satu dari mereka ada kecelakan jadilah keduanya mempunyai alasan klase agar tidak masuk kelas, sedari diruang kesehatan mereka hanya duduk,rebahan,main game, dengerin musik itu saja

" nggak,gue pingin kopi " tolak arselino

Wildan dan iksan saling melempar pandang lalu mengedikan kedua bahunya

" kerasukan jin mana lagi lo tadi ngamuk,sekarang tiba-tiba pingin kopi " celetuk iksan

Arselino menatap iksan malas bisa bisanya ia mengatakan jika dirinya kerasukan jin,sialan!!

" lo ngomong macam macam lagi,gue abisin detik ini juga " ancam arselino menunjukan sebuah cuter di tangan kirinya, entalah ia mendapatkan dari mana

Iksan menelan kasar ludahnya sedangkan wildan menepuk bahu iksan sebuah ejekan

Hendak turun dari bankar tiba-tiba iksan berkata " eh bentar napa,kita mau ngopi dimana? "

Arselino di hentikan secara tiba-tiba berdecak " kalau lo mau apa-apa bentar napa sih, tunggu gue turun njir"

Iksan menunjukan cengirannya dan memasang jarinya berbentuk V

" di sebrang sekolah kan ada coffe shop, kita kesana aja " lanjut arselino

Kedua temannya hanya menganggukan kepala lalu mereka keluar dari ruang kesehatan

Setelah keluar dari ruang kesehatan mereka berjalan, namun di kodinar sekolah ketika remaja itu merasa aneh dengan sikap siswa lain yang memperhatikan

" mereka pada kenapa sih? " tanya arselino menatap wildan dan iksan bergantian, karena ia berada di tengah

" helo lo nggak amnesia kan? Mereka begitu karena takut sama lo " ucap iksan

Alis arselino terangkat sebelah " maksud lo? " tanya nya

Iksan menatap wildan " jelasin sama lo dan, lo jarang ngomong gantian dah sana "

Wildan sendiri menatap iksan tidak suka namun ia pun menurutin ucapan iksan

" pagi lo datang-datang kaya orang kerasukan, pasang wajah menyeramkan " jelas iksan

Arselino menganga " serius? Kok gue nggak ingat ya " ucapnya mengaruk kepala

Wildan hanya mengangkat kedua, tidak terasa mereka sudah sampai di halaman sekolah

Tanpa mereka sadari seorang wanita berpakaian kerja khas seorang guru berjalan tidak jauh di depan mereka. Wanita itu sudah berada di depan jalan penyebrangan

Wanita itu melirik kanan kiri sebelum menyebrang, namun sebuah mobil melaju cepat dari arah kanan. Seorang remaja yang baru sampai di luar sekolah, matanya menyelipkan sesuatu dari arah kanan. Tidak menunggu lama ia berlari kearah depan ternyata ada seorang wanita

" AWAS BU " teriaknya

Remaja itu berteriak lalu mendorong wanita sebagai guru itu ke tepi jalan, kemudian....

Braaakkk.... wuussssss

" shit! Kenapa tuh bocah yang kena nya coba? "

Umpat seseorang yang di dalam mobil memukul setir, lalu ia menacap gas meninggalkan area tempat tersebut

~~

Biiip biiip biiip .....

Suara alat medis terdengar di sebuah ruangan serba putih dengan aroma khasnya, disana menampakan seorang tertidur pulas tidak sadarkan diri dengan selang dan alat lainnya melekat di tubuhnya

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang