keduapuluhtujuh

1.4K 40 2
                                    

" anak papa udah gede " ucap papa arselino

Sang papa sudah berpindah tempat duduk samping arselino dengan merangkul seperti teman dan menepuk pundaknya tersenyum. Arselino mendapatkan perlakuan seperti itu hanya tersenyum kikuk mengaruk tenguk kepala tidak terasa gatal

" jadi kamu sama guru sendiri? " tanya mama arselino melihat kedua laki-laki kesayangan di hadapannya

" aaahh.. ituu " sahut arselino malu mengaruk kepala

" alah sok malu,biasanya malu-maluin juga " sindir bila

Setelah mendengarkan cerita arselino,ketiganya cukup terkejut bukan karena arselino menyukai lawan jenis melainkan sikapnya yang benar tidak bisa di percayai yaitu membela sampai seperti beberapa waktu lalu

Kedua orang tua nya tertawa saat si bungsu memberikan sindirian pada kakaknya,lain dengan arselino menatap bila wajah kesal dan bila melebarkan senyumannya

" pa ma " panggil arselino

Reflek mereka berhenti tertawa saat arselino memanggilnya, kemudian sang mama menatap arselino juga sang papa memiringkan kepala menatapnya juga

" jadi gini. Aku ada sesuatu harus di sampaikan sama kalian " ucapnya menatap ganti mama dan papa

" apalagi bang " sahut sang mama dengan malas

Rahasia apalagi yang di sembunyikan si sulung nya itu sampai masih ada lagi,apa belum beres?

" abang mau nikahin guru yang abang suka,boleh? " tanya arselino dengan hati-hati

" APA? " teriak bersamaan sang mama juga adiknya

Sedangkan sang papa tidak ada protes atau merasa kaget melainkan senyum ternyata anaknya sudah mulai besar yang berarti ia akan segera memberikan kepercayaan untuk mengurus perusahaan padanya

" kamu becanda kan bang? Mana ada sih kamu serius,orang kamu tukang becanda. Yakan dek " ucap sang mama dengan tersenyum seolah-olah arselino becanda dan bertanya bila untuk menyetujui ucapannya

Dan bila menganggukan kepala ia setuju yang di ucapkan sang mama,karena ia tahu kelakuan kakaknya seperti apa

Seburuk itukah gue

" lihat wajah aku,memangnya kelihatan becanda? " tanya arselino menatap sang mama dengan wajah benar-benar serius tidak biasa

Sang mama pun melihatnya berbeda tidak biasanya si sulung menampakan wajahnya benar-benar serius

" apa tujuan kamu tiba-tiba mengucapkan seperti itu? " tanya sang mama nada datar

" karena cinta dan aku belum ngerasain perasaan seperti i-"

" cinta? Itu bukan cinta tapi terobsesi ar,kamu jangan main-main dengan namanya pernikahan dan kamu belum cukup umur. Mama mau kamu sekolah terus kuliah,baru kamu memikirkan pernikahan. Satu lagi mama nggak akan restui " potong sama mama dengan tegas lalu berlalu dari hadapan semua orang berada disana

Sedih? Tentu. Sesak? Bukan lagi. Kecewa. Mungkin. Mau marah? Sangat. Ngebentak? Takut dosa

Diam! Hanya diam yang bisa arselino lakukan tanpa mengeluarkan kata sepatah pun setelah sang mama mengatakan sebuah ucapan yang menurut dirinya permanen.

Disaat ia sedang diam tatapan datar,tepukan di pundak menyadarkannya " jangan khawatir masalah mama biar papa yang urus,kamu berjuang dengan perempuan itu dan nanti habis makan malam temui papa diruang kerja " jelas sang papa lalu mengikuti jejak mamanya

Dengan mendongkak menatap sang papa ia anggukan kepala lesu memaksakan tersenyum palsu,tetapi senyum sang papa begitu tulus

Setelah kepergian kedua orang tuanya,arselino menyerdekan tubuhnya lalu memejamkan mata, tetapi baru saja satu menit suara bila terdengar " ps yuk bang "

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang