ketigapuluhenam

3.7K 56 15
                                    

Cklek

" maaf tante lam- "

Belum sempat di melanjutkan ucapannya, mama arselino menghentikan karena melihat di kamar inap anaknya seorang yang sangat tidak familiar baginya. Di belakangnya tentu ada quera juga beila,mereka bahkan seketika terdiam melihat keberadaan alana di depan keduanya

Posisi alana sekarang sudah di samping bankar arselino dengan mommy juga wildan, sedangkan iksan sedang bermain-main di kursi bersama fanya

" ngapain kamu kesini? Belum puas kamu membuat anak saya menderita? " tanya sidis mama arselino berjalan kearah alana juga lainnya

Alana merasa bersalah ia sedikit berhati-hati untuk mensahutnya " saya hanya ingin menjeguk dan melihat keadaan anak tante. Karena bagimanapun ia jug-"

" jangan sok peduli kamu. Pergi kamu sekarang " sela mama arselino

Di samping alana,sang mommy menatap alana terdiam lalu " sebelumnya saya minta maaf bu. Perkenalkan saya mommy nya alana, sebenarnya saya yang meminta izin pada anak saya untuk menemani menjeguk anak ibu " ucap sopan mommy alana

Huuh suasana ruangan menjadi terasa panas, sedari tadi anak muda di sana hanya bisa menyaksikan tanpa mengeluarkan sapatah kata pun. Karena mereka sadar tidak ada hak ikut campur dalam masalah itu, apalagi quera juga beila mereka tidak tahu apa-apa

" san,ajak si kecil main ke taman atau kantin jajan gitu " ucap wildan menatap iksan

Beruntunglah wildan si manusia es punya perasaan yang peka, iksan menatap wildan menganggukan kepala lalu mengajal fanya adik alana keluar dengan memberikan embel-embel jajan. Setelah berhasil membujuk fanya yang di respon sangat bersemangat ia mengendong dan izin pamit pada semua orang di ruang tersebut

Tatapan tidak suka pada diri mama arselino terjelas, beliau masih menatap alana dengan tidak suka di samping bankar arselino di depan. Yang di tatap malah mengarahkan ke berbagai sudut ruangan

" bu,boleh ikut saya keluar? Ada yang harus saya sampaikan beberapa hal,itu pun jika berkenan " izin mommy alana pada mama arselino

Alis mama arselino terangkat " kalau begitu disini saja " ucapnya dengan nada dingin

" tidak enak sama anak-anak,mari bu " tanpa menunggu persetujuan mommy alana langsung mengajak mama arselino, dengan sedikit memaksa namun caranya lebih halus

Lalu mommy alana izin pada anaknya setelah itu pada yang lain kemudian berjalan keluar ruangan. Mama arselino masih diam di tempat karena bimbingan dengan perasaannya, disisi lain ingin tahu namun gengsinya melekat

Oke, buang gengsi lebih baik dari pada harus di serang penyakit penasaran, mama arselino mengambil nafas lalu membuangnya setelah itu ikut berjalan di belakang mommy alana

Sebelum itu " titip arsel ya dan " ucap mama arselino pada wildan yang di anggukin kepala

Kini suasana ruangan dari panas menjadi canggung, tersisa empat orang disana masing-masing terdiam dengan pemikiran berbeda

Tidak jauh dari keberadan alana juga wildan, beila dan quera masih diam belum ada yang membuka suara. Sikut beila sudah mulai menyenggol lengan quera memberikan kode seolah keduanya harus seperti apa

Ditengah-tengah itu semua suara alana memecahkan keheningan " belum ada tanda-tanda dan? " tanya alana pada wildan fokusnya pada arselino

Wildan yang fokus menatap arselino beralih pada alana " belum bu "

Alana mendengar itu semua hanya menghela nafas berat

" ehem. Al, bisa ikut kita berdua sebentar? " beila berdehem lalu bertanya yang di respon alana,ia masih diam menatap arselino padahal ia mendengar

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang