ketigapuluhsatu

1.4K 44 4
                                    

Dengan nafas terengah-engah dan keringat dingin membasahi wajahnya alana terbangun dari tidur, sedari kejadian itu membuat alana mengurung diri di kamar tanpa sadari ia masuk ke alam mimpi

Mimpi! Ngomong-ngomong tentang mimpi, ia mengalami itu semua dan anehnya mimpi itu seperti nyata saja.

Masih dengan wajah terkejut ia duduk mengatur nafas, pikirannya mencerna mimpi baru saja ia alami. Lalu ia mengusap wajah kasar dan menutup dengan kedua tangannya

" nggak,nggak,nggak mungkin " ucapnya di balik kedua tangan yang menutupi wajahnya

Tidak lama suara isakan keluar dari mulut alana " hiks hiks ini salah pasti salah, tio masih hidup. Ya dia masih hidup. TIOOO "

Sedangkan di lantai bawah kedua orang tua alana mendengar teriakan berasal dari kamar si sulung, dengan cepat keduanya berlari ke lantai atas. Untung saja fanya masih terlelap, walaupun jam sudah menunjukan pukul 15.15 sore

Sesampai di depan pintu kamar alana mommynya berteriak " sayang, kamu kenapa? " nada cemas

" al, buka pintunya " pinta daddy alana

Keduanya semakin cemas terutama mommy nya " dad,ambil kunci cadangan buruan " tidak sabar

Daddy alana menganggukan kepala mengiyakan, lalu kembali ke lantai bawah sedangkan mommy alana masih berusaha membujuk memanggil alana

Tidak lama daddy alana kembali membawa kunci dan segera membuka pintu

Cklek

" astaga alana " ucap mommy alana berlari menghampiri si sulung

Kondisi alana saat itu cukup mengejutkan dengan menenggelamkan kepala di tekukan kaki, tangannya mengacak kasar rambut dan suara isakan kencang dari mulutnya

Mommy alana menekap erat sesekali mengecup kepala alana, tanpa di sadari sang mommy meneteskan air matanya. Daddy alana hanya menatap putrinya dengan sendu tidam tega keadaan seperti itu

Daddy alana kini ikut berjongkok dan menekap kedua wanita berharganya

" sssstt its okey sayang, menangislah sepuasnya " ucap daddy alana

Entah sudah berapa menit mereka berpelukan dengan tangisan cukup keras dari alana, ah mungkin lebih tepatnya kedua orang tua memeluk alana yang jarang sekali terjadi sudah lama

Tangisan alana kini perlahan mulai mereda, hanya sesekali ia mengeluarkan sendu saja. Pelukan pun mulai mengurai perlahan, namun tidak lama suara tangisan berasal dari lantai bawah tepatnya si kecil yang sudah bangun. Kemudian daddy nya meminta izin keluar untuk melihat si bungsu

Kini tinggal berdua mommy juga alana di kamar, tidak ada suara yang ada keheningan walaupun mommynya sudah merasa gatal ingin bertanya pada alana namun mengurungkan niatnya karena melihat alana masih sendu belum benar-benar berhenti dari tangisannya

Sang mommy menantap alana yang menatap kosong kedepan dengan mata merah,hidung merah,bibir pucat dan rambut sudah acak-acakan. Tangan sang mommy terangkat merapikan rambut alana perlahan

" mau minum nggak? Nanti mommy ambilkan " tawar mommy alana di sela merapikan rambutnya

Alana menggeleng sebagai jawaban

" sudah tenang? Mau cerita? Atau mau mommy peluk? " tawar kembali mommy alana

Kini alana mengalihkan pandangannya menatap sang mommy dengan penuh sedih. Sang mommy melihatnya miris dengan keadaan si sulung seperti saat itu

" mom " ucap alana nada sangat pelan

Sang mommy hanya tersenyum menanggapinya " yas sayang. Why? "

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang