kelimabelas

1.9K 54 0
                                    

Arselino dan orang tersebut sudah saling menatap menghadap dengan wajah arselino kikuk " em i-bu kok a-da di si-ni "

Orang yang di panggil "ibu" itu memandangnya dengan intens juga tajam,jangan lupakan dengan berdecak pinggang, tetapi perlahan tangan kanannya terlepas dari pinggang berpindah kearah arselino dan...

" aw aw bu sakit bu " arselino merintis saat telinganya di tarik keatas oleh orang tersebut, sudah tahu orang tersebut? Siapa? Betul sekali bu nai guru BP kesayangan arselino dan kawan-kawan

" nggak tahu lagi ibu harus pakai cara apalagi sama kamu arsel,baru saja kamu pembagian rapot sudah bikin masalah. Ikut ibu ke ruangan sekarang " ucap bu nai frustasi menggeleng kepala berjalan tidak melepaskan tangannya di telinga arselino

" iya bu saya ikut ibu, tetapi ada syaratnya gimana? " sahut arselino menahan sakitnya tetapi menatap bu nai menaik turunkan alis tebalnya itu

Tiba-tiba langkah bu nai berhenti dan menatap arselino " iya oke, syarat kamu ikut ibu ke ruangan atau orang tua kamu ibu panggil?"

Skak mat!! Ucapannya seakan terjebak pada dirinya sendiri bu nai membalikannya dan ia hanya terlihat cengo saat itu juga, bagaimana bisa orang tuanya di panggil ke sekolah bisa-bisa ia akan terkena sesi ceramah berepisode oleh mamanya

Wajah arselino saat itu susah di tebak tetapi akhirnya ia menganggukan kepala sebagai jawabannya, ets jangan salah walaupun begitu ide licik yang berjibun di kepalanya masih ada bahkan ia akan menggunakannya nanti

Akhirnya bu nai tersenyum seakan kemenangan baginya, tetapi ia belum tahu saja ide licik arselino, kemudian mereka berdua melanjutkan langkahnya menuju ruangan BP

~~
08.00

Seorang alana baru saja keluar dari mobil yang terparkir di sekitar kampusnya dengan penampilan yang sederhana namun terlihat elegan, walaupun begitu wajah datar nan dinginnya tidak lepas dari dirinya

Baru saja ia menutup pintu mobilnya tiba-tiba suara terdengar entah darimana asalnya. " stt cewek,bareng dong " goda nya

Suara itu sangat hafal oleh alana bahkan tanpa melihat pun ia tahu siapa pelakunya,beila. Ia menghiraukan begitu saja dengan melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas, tetapi lagi lagi langkahnya terhenti dan sekarang bukan suara tetapi wujud aslinya di hadapannya.

" yaelah mbak sombong banget sih " ucap beila dengan menoel dagu alana

Tetapi alana sendiri menatapnya dingin sampai akhirnya beila hanya memberikan cengiran saja

Jika beila bersikap so konyol lain halnya dengan quera menatap malas padanya dan akhirnya membuka suaranya, " gimana kabar lo al? Udah selesai UAS di sekolahnya?" Tanya quera tepatnya basa basi pada alana

Ia pun sekarang berganti menatap quera " hem baik, udah "

Setelah itu tidak ada percakapan lagi antara quera maupun alana karena quera menganggukan kepala sebagai jawabannya, tetapi beila memulai mencairkannya.

" udah kuy ke kelas bentar lagi di mulai, dan nanti balik kan masih siang tuh kita ke caffe dulu ya? Oke beila kita setuju " ucapnya sendiri dan di jawab sendiri tanpa persetujuan kedua temannya, tidak lama beila pergi mendahului meninggalkan kedua.

Keduanya nampak cengo di tempat di tambah alana hanya memasang wajah datarnya, tetapi tidak quera merasa geram pada beila yang bersikap seenak jidatnya itu.

Tidak lama quera mengajak alana untuk mengikuti beila ke ruangan kelas, betul sekali katanya sebentar lagi akan di mulai untuk hari pertama mereka UTS dan jadilah mereka berdua berjalan meninggalkan area parkir menuju ke kelas

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang