kedelapanbelas

1.5K 39 2
                                    

Hari jum'at telat tiba,dimana hari yang di tunggu-tunggu oleh keluarga arselino untuk menghabiskan waktu bersama. Malam ini tepat pukul 08.00 keluarganya sudah siap untuk berangkat ke bogor,apalagi sekarang wildan dan iksan sudah berada dirumahnya sedari habis magrib, sangat terniat sekali memang mereka tetapi sebentar bukan mereka berdua melainkan iksan satu-satunya yang terniat karena liburan gratis tentunya.

Sebelum itu,arselino sudah meminta izin kepada papa juga mama nya untuk mengajak kedua temannya itu, respon dari mereka berdua cukup baik malah papa nya sangat bersyukur teman arselino ikut katanya biar ada temannya, alasan klase bukan!!

Di kamar arselino tengah mempersiapkan segala keperluannya dan kedua temannya itu malah asik masing-masing, wildan dengan memainkan gitarnya dan iksan dengan stick psnya berasa kamar mereka sendiri kalau sudah seperti ini

" bang udah siap belum?" Tanya bila pada arselino

Bila sudah berdiri di ambang pintu kamarnya kebetulan pintunya tidak di tutup jadi bila tidak perlu susah-susah mengetuk terlebih dahulu

Arselino yang sedang menata pakaiannya pun menoleh " bentar lagi de,kenapa?"

"di tanyain papa,suruh cepat katanya"

" yaudah bilangin 5 menitan lagi selesai gitu "

" oke " bila mengacungkan jempolnya lalu berbalik untuk kembali ke lantai bawah,tetapi

" bil,nggak masuk dulu gitu main ps bareng bang iksan " ucap iksan dengan nada genitnya tidak lupa mengedipkan mata sebelah

Brug

Sebuah bantal melayang tepat kewajahnya berasal dari tangan arselino membuat iksan mengedus kesal. " nggak sopan lo main lempar "

" awas lo jangan coba-coba gangguin adek gue "

" gue nggak gangguin kali,orang ngajak. Ya nggak bil " goda iksan pada bila

Yang di goda malah tidak merespon dirinya melainkan membalikan badan kembali dan melanjutkan untuk ke lantai bawah,hal itu membuat arselino puas dengan sikap bila tidak merespon kelakuam teman somplaknya tentu iksan memasang wajah kesal dan kembali melanjutkan bermain ps karena tertunda

Ternyata diam-diam ada sosok yang memperhatikan bila tanpa sepengetahuan siapa pun,yaitu wildan. Ia sedari memainkan gitar terdiam dan mengalihkan pandangannya pada bila yang sudah bersuara bahkan di goda oleh iksan,selain memperhatikan ia pun tersenyum saat melihat sikap bila yang lucu nan menggemaskan

Manis. Wait? Nggak mungkin nggak mungkin gue suka sama anak kecil gerut hati wildan lalu menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan pikirannya tersebut kemudian ia melanjutkan bermain gitar sesekali bernyanyi dengan mengikuti petikan dari senar gitar tersebut

~~
Yang katanya 5 menitan lagi selesai malah lebih dari itu, dan sekarang setelah 15 menit kemudian arselino dan kedua temannya itu baru saja sampai di lantai bawah tentu saja disana orang lain sudah menunggu mereka bertiga

" katanya 5 menit lagi,ini udah ngaret ya 10 menit " cibir sang mama

" bukan salah aku ya,tuh salahin orang itu " ucap arselino dengan menunjukan dagunya pada iksan

Yang di tunjuk hanya memperlihatkan cengiran dan menggaruk kepala tak terasa gatal. Memang iksan meminta waktu tambahan 10 menit karena games nya yang tanggung ia selesaikan, nah jadinya seperti sekarang.

" sudah-sudah ayo berangkat nanti keburu malam. Ma kasih kuncinya ke arsel " sahut sang papa mengakhiri perdebatan kecil

Lalu sang mama memberikan kunci mobil milik arselino pada orangnya sendiri setelah itu, " nyetirnya jangan ngebut kamu ikuti papa di belakang,kalau ngantuk gantian sama mereka berdua "

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang