ketujuh

2.5K 67 0
                                    

Pukul 14.30 arselino baru sampai di halaman rumahnya, kini ia berjalan kearah pintu utama lalu ia mengetok dan mengucapkan salam.

Tok tok tok

" assalamu... " ucapnya terpotong oleh seseorang yang sudah membuka pintu utama.

" lama amat sih bang " sahutnya berdiri di ambang pintu dengan muka cemberutnya,bila. Arselino melihat adiknya dengan muka cemberut itu terkekeh geli.

" yaampun dek nggak sabaran banget sih, belum juga abang salam udah di potong aja " ucapnya masih terkekeh

" iyaiya udah aku langsung jawab aja,waalaikumsalam. Mana pesanan ku?" Jawabnya dan langsung menyulurkan tangan kehadapan arselino.

" salim dulu kek ini malah langsung minta aja. Nih salim dulu " ucap arselino menyulurkan tangan kanan, dan menyembunyikan barang di tangan kiri ke belakang pungungnya.

Dengan memutar bola malas bila pun mengambil tangan arselino terpaksa mencium punggung tangan arselino.

" udah. Mana buruan abang pesanan ku " ucap bila nada kesal

" yaudah nih pesanannya, dasar nggak sabaran " sahut arselino lalu menyodorkan pesanannya yang ia sembunyikan di belakang pungungnya sambil terkekeh.

" dari tadi kek " ucap bila yang menerima pesanannya itu, lalu langsung meninggalkan arselino begitu saja masih di ambang pintu.

" dasar anak kecil " ucapnya dengan nada pelan melangkahkan kakinya ke dalam rumah, tetapi masih terdengar oleh adiknya itu karena belum jauh ia meninggalkan arselino.

" aku masih denger ABAAANG " sahut bila yang melirik tajam ke arah arselino. Ia hanya tertawa renyah saat mendengar ucapan bila, lalu ia melihat seluruh ruangan karena ia belum melihat sang mamahnya, biasanya jika dia pulang mamahnya selalu menyambutnya tetapi sekarang tidak kelihatan.

" MAMAAHH " panggilnya sambil berjalan mencari keberadan sang mamahnya dengan nada teriak.

" BELAKANG RUMAH BANG " sahut sang mamah dengan nada tidak kalah teriaknya, setelah mendengar itu lalu ia pun segera berjalan kearah belakang rumahnya.

" pantesan aku pulang nggak keliatan mamah ternyata betah sama tanaman " ucapnya yang sudah berada di tempat tersebut

" terus kenapa kamu pulang jam segini bang?" Tanya mamahnya, yang sudah beralih pandangannya pada dirinya yang masih berpakaian sekolah lengkap. Skak matt dah arselino.

" hehe itu soalnya mampir dulu ke supermarket beliin pesanan bila " jawabnya memperlihatkan deratan gigi

" dasar ada aja alasannya kamu. Udah makan siang sama shalat dzuhur belum?"

" yaampun mah,kalau nggak percaya tanya aja sama bila nya. Hehe belum semua mah " jawabnya menggaruk kepala tak gatal,salah tingkah dah dia.

" arselino!!" Geram mamahnya

Tidak lama kemudian ia langsung ngacir meninggalkan tempat tersebut tanpa sepatah apapun karena ia tidak ingin singa cantik dari diri mamahnya keluar.

~~
Waktu begitu cepat sekarang sudah pukul 19.00,kini alana tengah berada di dalam kamarnya menikmati suasana malam itu juga dengan sesekali mengelus sebuah foto dirinya bersama seorang laki-laki.

" lagi apa kamu sekarang ya? Aku kangen kamu tio. Kamu kenapa jarang ke mimpi aku? Apa kamu nggak kangen sama aku?" Tanyanya pada foto tersebut, prasetio.

" andai kamu masih ada dan liat aku sekarang pasti kamu senang. Kamu tau tio? Aku sekarang sudah jadi guru walaupun aku masih kuliah,mungkin ini semua berkat kamu mendoakan ku. I miss you sayang " lanjutnya dan tidak terasa air matanya menetes sampai membasahi foto tersebut.

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang