ketigapuluhtujuh

2.9K 68 13
                                    

Setelah membaca pesan yang di kirim oleh iksan pada beila, tanpa menunggu lama alana benar-benar meninggalkan kedua temannya di taman. Namun keduanya pun langsung menyusul alana di belakangnya

Alana berlari sekencang mungkin agar cepat sampai di tempat yang ia akan tuju

Di ruangan yang akan alana tuju, sudah kembalinya mommy alana, iksan dan mama dari pasien di kamar tersebut bahkan keluarga lainnya pun sudah berada disana

Semua orang berkumpul menatap dokter juga suster sedang mengecek keadaan pasiennya, suasana menjadi tegang,cemas,sedih pokoknya sama rasa.

Dokter baru saja melesaikan tugasnya lalu berbalik kearah semua orang " kondisi pasien semakin menurun, untuk itu saya tidak bisa memprediksinya ini semua tergantung kehendak. Saya harap semuanya berdoa dan bersabar mudah-mudahan ada muzijatnya " ucap dokter

Lalu dokter tersebut pamit untuk keluar beserta para suster di belakangnya

" janji sama mama kamu harus kuat,kamu harus bisa lewatin ini semua " ucap sang mama mengelus kepala dengan air mata sudah membasahi pipinya

" hiks hiks bang harus kuat hiks " sambung remaja smp yang sudah tiba di rumah sakit

Rangkulan dari pundak masing-masing menyederkan bahu di bidang dadanya " sudah-sudah papa yakin dia kuat, kita berdoa saja ya " sahut papa dari pasien tersebut

Sedangkan kedua temannya diam menatap temanya berbaring dengan keadaan yang sangat krisis, lalu tidak lama pintu berbunyi menandakan sesorang masuk ke dalam

Benar sekali,alana dengan cepat membuka pintu tersebut sehingga membuat semua orang mengalihkan pandangan pada dirinya.

Dia sendiri langsung menghampiri sang mommy " kenapa mom? Semua baik-baik saja kan? " tanya nya dengan memegang kedua bahu mommy. Sang mommy hanya terdiam tidak merespon ucapan alana

Di samping sang mommy sudah ada daddy yang di hubungi mommynya mengendong fanya tertidur namun mencoba menenangkan alana " gapapa,dia kuat. Kamu doakan saja ya ka " sahut sang daddy

Lalu ia melepas cengkraman di bahu sang mommy berjalan menuju bankar namun sayang, mama dari pasien menghalangnya " mau apa kamu? Kamu lihat sendiri kan anaknya bukannya membaik tapi malah krisis seperti ini " ucap ketusnya

" izinkan saya melihatnya dari dekat tan " pinta alana yang berusaha mendekati bankar

Mama pasien mendekat kearah alana lalu menatap tajam " jangan harap kamu bisa dekat dengan anak saya setelah kamu membuatnya seperti ini " ucap nada kerasnya

" saya mohon tan " ulang alana memohon

Tangan nya sudah terangkat mengarah pipi alana, ia memejamkan mata namun beberapa senti tiba-tiba....

Biiiippppppppp

Suara kardiogaf panjang mengalihkan pandangan semua orang pada alat tersebut, suasana mulai semakin tegang

Dengan sigap dari semua orang salah satunya keluar memanggil dokter, sedangkan yang lain menenangkan orang berada disana karena panik bahkan tangisan kejer sudah menggema di ruangan tersebut

Alana sendiri masih di halang untuk tidak mendekati bankar,namun ia segera menerobos. Dengan sekali dorong ia pun bisa mendekati bankar,untung saja orang yang di dorongnya tidak terjatuh

Ia melihat orang tersebut berbaring disana mengingatkan kembali memori alana dahulu, matanya sudah basah air mata. Tidak lama dokter datang lalu menghampiri bankar untuk mengecek keadaan pasien, di samping kiri ada alana juga keluarga pasien sedangkan samping kanan dokter juga suster. Sedangkan yanh lain tidak jauh dari bankar menatap dengan cemas

Di lain dengan perasaan cemas, dokter sudah selesai mengecek pasien lalu " maaf sepertinya dia baru di panggil oleh maha kuasa " ucap lesu dokter

Brukk

Sang mama jatuh pingsan setelah mendengar ucapan dokter, sang adik sudah nangis kejer-kejer, kedua teman alana saling berpelukan meneteskan air mata,wildan hanya terdiam dengan badan lemas,bahkan iksan sudah terduduk lemas sedangkan alana menggeleng kepala

Alana menggoyangkan badan pasien " nggak-nggak mungkin ini terjadi kamu becanda ini nggak lucu " ucapnya

" please bangun aku mohon jangan ninggalin aku,kamu udah janji bakal bahagiakan aku,kamu janji nikahin aku. Ku mohon ayo bangun " lanjutnya segukan

Mata alana sudah basah dengan air mata dengan masih menggoyangkan badan pasien

" ikhlaskan al,mungkin ini yang terbaik " ucap mommy alana sudah disamping dengan merangkul

Alana menggeleng kuat " nggak,dia pasti bangun mom. Aku nggak mau ini terjadi kedua kalinya setelah tio pergi,aku nggak mau mom nggak mauuu hisk hisk " kejer alana

Suster sudah mulai melepaskan semua alat medis dalam tubuh pasien tersebut,namun di cegah oleh alana

" jangan pernah lepaskan, dia masih hidup " tangan alana dengan kasar mencegah suster tersebut

" bu ikhlaskan " kini wildan bersuara

Alana menatap tajam " KAMU TIDAK PERNAH NGERASAIN KEHILANGAN SESEORANG " teriaknya

Lalu ia kembali menatap pada orang yang sudah di nyatakan pergi untuk selamanya " ayo bangun,buktikan semua ucapan kamu. Please jangan ninggalin aku "

" ARSELINOOOO " teriak alana dengan memeluk pasien tidak lain itu arselino

~~
Revisi 03 juni 2020

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang