ketigapuluhempat

1.8K 57 8
                                    

Pukul 14.00 siang, alana baru sampai dirumahnya dengan wajah berubah tidak seperti biasa. Wajahnya dari datar kini berubah kusut dan nambak merasa bersalah atas kejadian menimpa dirinya. Bukan hanya kejadian itu, tetapi perkataan kedua siswanya di kantin rumah sakit tadi yang masih teringat di otaknya

Sampai rumah ia tidak lupa mengucapkan salam, kini ia sudah di ruang tamu langsung duduk dan menyenderkan di sofa memejamkan mata

" loh kok udah pulang al? " tanya mommy alana berjalan kearahnya

Alana hanya bergumam tanpa mengubah posisinya

Sang mommy terduduk dan alana tahu karena ia merasakan ada gerakan pada sofa namun ia enggan mengubah posisinya. Sungguh kepalanya pusing, ia tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya

" kenapa? Masalah lagi? " tebak mommy alana

Alana mengangguk sebagai jawaban, ia tidak mau berbohong atau mengelak dalam situasi seperti ini. Mungkin ini waktunya ia berubah kembali seperti dulu secara perlahan

Tebakan sang mommy benar sekali sampai mommy nya menghela nafas kasar. Masalah apalagi yang di alami anaknya itu? Kenapa belum selesai juga?

" what your problem? " tanya mommy alana memiringkan badan menatap alana

" orang yang waktu itu kerumah yang aku tampar dan di tolak mentah-mentah masuk rumah sakit setelah menyelamatkan ku. Sampai disana aku ke tamparan oleh orang tuanya " jelas alana dengan memejamkan mata

Mata sang mommy terbelangkak dan terkejut kaget dengan apa yang di katakan alana itu

Kini alana membuka mata lalu " apa ini semua salah aku mom? Apa ini karma buat aku? " tanya sang mommy yang menyalahkan dirinya sendiri

Sang mommy mencoba tersenyum lalu mengenggam tangan alana

" dengerin mom sayang. Ini bukan salah kamu atau karma apalah itu, ini semua sudah takdir dari Allah. Anggap saja ini semua cobaan yang harus kamu lewati dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri seperti ini " jelas mommy alana

Fokus alana kini berganti pada sang mommy sedikit menegakan tubuhnya,dan menatap sang mommy dengan sendu

Tangan sang mommy mengeratkan tangan alana seakan memberikan sebuah kekuatan " terimakasih kamu sudah terbuka seperti dulu al,mommy harap secepatnya kamu kembali seperti dulu. Membuka lembaran baru,mengikhlaskan tio dan merelakannya tenang disana. Promise? " ucap mommy alana berharap

Alana tersenyum tipis " i'm not promise mom, tetapi akan aku usahakan. Itu pun mommy juga daddy harus membantu ku "

Sang mommy tersenyum bahagia mendengarnya " sure sayang and always " ucapnya lalu menarik si sulung ke dalam pelukan

Tidak ada yang sebahagia ini, bahagia ketika anak perempuan yang berada di dalam dekapan sudah mulai kembali seperti dulu. Dan berharap masa yang akan datang tidak akan ada kejadian yang menimpa si sulung seperti dulu, yang di harapkan hanyalah kebahagiaan

Di sela-sela saling berpelukan sang mommy kembali bersuara " besok mommy mau jenguk dia ya al,kamu antar mommy pas istirahat lalu kamu izin ke pihak sekolah "

" yes mom " sahut alana

~~

Di saat alana terkena masalah silih berdatangan, lalu arselino mengalami kecelakan sampai harus di larikan kerumah sakit. Dan apa kabar dengan kedua teman alana quera juga beila? Mereka berdua terlihat baik di luar namun di dalam sangat tidak baik

Terbukti sekarang kedua perempuan itu sedang berada di balkon kamar quera dengan bersantai menikmati minuman dan makanan

" kira-kira alana kabarnya gimana ya quer? Kok gue kangen ya " ucap beila menatap lurus dengan mulut mengunyah camilannya

Bu Guru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang