Nasi Goreng Kambing

9.3K 333 1
                                    

Baru melangkahkankan kaki masuk kedalam kosan aku disambut bapak kos yang misuh misuh dalam bahasa sunda karena aku menghilang dalam semalam tanpa mengabarinya sama sekali. Kekhawatirannya diperparah dengan berita demo mahasiswa yang berakhir ricuh semalam. Aku hanya nyengir tanpa merasa bersalah, dan membalas dengan nada sesantai mungkin bahwa aku baik baik saja, memberitahukannya bahwa aku baru pulang dari menginap untuk kerja kelompok dan bahwa semua lecture dibatalkan karena aksi kemarin. Aku langsung buru buru melintasi lapangan parkir yang tumben tumbennya penuh dan masuk kekamar sebelum ia sempat melihat luka dikakiku, meninggalkannya menghisap rokok yang ia linting sendiri dengan nikmat. Kamarku masih sama persis keadannya ketika kutinggalkan kemarin. Baju baju yang belum kulaundry selama seminggu sudah sulit untuk diabaikan karena menumpuk memenuhi sudut kamar. Mejaku masih berantakan dengan sisa kopi yang kuminum pagi sebelumnya dan laptop yang masih dalam kondisi sleep. Aku teringat belum menyelesaikan esai lombaku untuk bulan depan. Kandang kucingku, Gota kucing abu abuku, kosong menandakan empunya sedang berjalan jalan diluar. Tumbler lamp sengaja tidak kumatikan menambah suasana yang mengundang untuk segera merebahkan diri kekasur. Foto foto yang kugantungkan dan kuurutkan sesuai periode waktu seperti dongeng pengantar tidurku. Aku mencuci kaki dan tangan, mengganti bajuku dan tidak sadar langsung tertidur pulas, lupa dengan obat dan bubur ayam favoritku yang mulai dingin itu .

Dadaku terasa diinjak injak ketika aku terbangun, entah jam berapa. Kulihat Gota sudah beputar putar gelisah disampingku. Aku bersyukur menemukan kosan ini yang membolehkan memelihara hewan dan bahan menyediakan pintu kucing di daun pintu kamarnya. Gota memang kadang suka caper kalau aku tidak menaruh perhatian padanya dalam waktu yang lama. Aku segera mengisi wadah makan dan airnya lalu mengecek hapeku yang sialnya mati karena lupa ku charge. Selagi menunggu hapeku hidup, aku melihat onggokan plastik bubur-dan pastinya obat yang belum sama sekali aku minum- dan tidak ada hasratku sama sekali untuk menyentuhnya. Hapeku akhirnya hidup dan shock ketika kulihat hari sudah menunjukkan pukul 6 sore. Kulihat 3 misscall dari Dewa dua miscall dari Rein, satu misscall dari Rayyan dan Satria dan 1,2,3,5,8,9,12,15 misscall gabungan dari nomor dan WA. Aku tidak tau nomor siapa yang paling banyak menyumbang miscall ini, tapi rasa rasanya aku bisa menebaknya, dan buru buru membuka buburku yang sudah tidak karuan bentuknya dan hampir muntah ketika suapan pertama. Goblog, umpatku dalam hati, ini udah ga enak banget, aku tak sanggup menelannya. Sudah menyerah dengan urusan perbuburan ini, aku menelfon Dewa.

"Halo Dewa, kenapa tadi nelfon" ujarku sambil membawa bubur itu kekotak sampah didepan kamarku.

"KIR YA AMPUN KENAPA KAMU GAKASIH TAU AKU KAMU IKUT AKSI KEMAREN, KAMU GIMANA, KATA KAK SATRIA KAMU SEMPET DIRAWAT YA, GIMANA SEKARANG?" Baru kali ini kudengar Dewa meninggikan suaranya dengan nada panik.

"hehehe santai wa, iya karena sempet pingsan kena gas air mata, tapi udah gapapa kok, sekarang baru bangun maafin ga angkat telfon kamu tadi"

"Hmmm kamu dimana sekarang?" Hatiku melonjak,aku berharap banyak, sudah lama aku tidak bertemu dengan Dewa karena sibuknya jadwal kami berdua.

"Di kosan wa, kenapa?" aku berharap, aku berharap.

"Yaudah diem diem disana ya, aku lagi nganterin anak Finland ke rumah hostnya, nanti malem kalo sempet aku mampir" aku senang, namun bukan cara kami berdua untuk mengungkapkan apa yang dirasa.

"Yaudah ditunggu ya, kalo gabisa gapapa gausah dipaksain" padahal aku sangat berharap dan membutuhkan kedatangannya. "Trus gimana wa anak finlandnya"

Aku masih berbincang bincang dengan Dewa ketika ada panggilan masuk, nomor yang kukenali menjadi tersangka lima belas miscall tadi. Aku langsung mendecline panggilannya dan melanjutkan mengobrol dengan Dewa, setelah lima belas menit kemudian, Dewa pamit karena batere hapenya mau habis.

Gairah Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang