Alexandra

3.6K 190 23
                                    



Warning: 18+++ bagi yang puasa silahkan bacanya abis buka ya! Bacalah dengan bijak!

Rabu 30 Oktober 2019

Oke tanpa gua sadarin proyek C.A.K.E.P gua ada kemajuan, pertama gua ga gila dan hape gua ga rusak, Abimana memang bener bener menghilang dari internet atau dihilangkan kalo kata Satria. Kalo dia bener bener diilangin dengan sengaja kenapa? Dan gimana? Aneh banget ini sumpah.

Kedua, lagi lagi Satria bener sumpah anjir ada untungnya Rein pacaran sama Satria gua bisa deket diluar organisasi sama orang sepinter itu, harusnya profil dia lengkap kek dosen dosen lain kalo dia udah ngajar 10 tahun tapi ini engga, berarti ada dua kemungkinan, emang sengaja atau dia ga bener bener ngajar 10 tahun kayak yang dia omongin ke gua pas di klinik waktu itu alias dia baru ngajar pas Satria tahun 1 sekitar tiga tahun lalu. Tapi masa sih baru masuk udah jadi tim kemahasiswaan? Soalnya kan di FK posisi itu lumayan prestisius.

Ahhhhh bingunggggg, sumpah.aneh.banget.

Gua kasian banget sama Rein, gua ngerti sih dia insecure banget krn jadi pacar ketua senat tapi anjir gila gua pengen bilang depan dia kalo dia makhluk paling tulus yang pernah gua temuin dan dia sebenernya cantik! Cuman ga pedulian aja sama penampilannya.

Jukk bantu gua!!!!

Kami semua sampai di club tepat pada waktunya, sambil menunggu Baskara dan bandnya, kami diarahkan ke bagian agak belakang club yang lebih privat oleh resepsionis club. Tempat ini jauh lebih sepi dibandingkan dengan waktu itu ketika aku kesini dengan Baskara.

Yah, orang orang mulai liar ketika menjelang malam Kir.

Baskara memang benar benar serius dengan projek ini karena kami dipesankan ruangan paling besar dan paling sepertinya paling mahal harganya. Hal konyol terjadi ketika resepsionis menanyakan welcome drink apa yang kami mau karena semua pilihannya adalah minuman beralkohol atau air putih.

Salah banget nawarin minuman beralkohol sama anak sospol FK.

Hanya Chessa yang merespon meminta Bir, sedangkan Rayyan, Kak Agung dan Iqbal memesan air putih dengan canggung.

"Saya juga bir ya mbak" kataku dengan percaya diri.

"Gausah soksokan Kir, sejak kapan lu minum" kata Iqbal menertawaiku.

"Sejak kenal yang mesenin kita ruangan ini" kataku tidak peduli. Yah memang ada benarnya, Baskaralah yang menyebabkan mabok berat waktu itu.

Setelah mengobrol panjang-kebanyakan menggodaku tentang Baskara- Baskara dan The Last Supper akhirnya datang. Iqbal dan Chessa- seperti kebanyakan fans yang bertemu dengan artisnya- bereaksi berlebihan yang membuatku malu sendiri. Sedangkan Rayyan dan Kak Agung memang benar benar manusia dari gua seperti diriku yang memandang tingkah mereka keheranan.

"Gue udah baca naskahnya gung dan anjir kalian emang keren" kata Baskara memulai percakapan setelah ditanya tanyai Iqbal dan Chessa dengan pertanyaan aneh dan nonsense.

Diskusi kami berjalan dengan seru dan terlihat memang bandnya Baskara mempunyai idealisme yang kuat dan bisa sejalan dengan kami. Ditambah Aksan drummer mereka merupakan lulusan sarjana kedokteran namun tidak pernah lanjut koas sampai sekarang sehingga tidak pernah jadi dokter beneran, mengerti tentang situasi kami. Kami menyerahkan naskah dan konsep video kami yang ternyata sesuai dengan salah satu lagu mereka. Kak Agung meskipun sebelumnya agak memandang rendah mereka terlihat sangat senang karena The Last Supper benar benar serius dengan projek ini. Tidak butuh waktu yang lama karena sepertinya Kak Agung dan Baskara sudah akrab, bahkan ia setuju meminum bir yang disodorkan oleh Baskara.

Gairah Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang