Chapter 05

2.7K 380 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Mereka semua pun kini ikut melangkahkan kaki memasuki area rumah tersebut, dan reaksi pertama yang dilakukan yaitu hampir semuanya kompak meraba tengkuk masing-masing. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, hanya saling melirik satu sama lain dan menyadari jika perasaan mereka semua kini sama.

Merinding.

Duk! Duk! Duk! Duk!

“Guys, suara apa itu?!”

Perhatian mereka pun kini beralih sepenuhnya kepada Junhoe yang sedang menatap awas sekitarnya.

“Tidak kah kalian dengar?” lanjutnya dengan raut wajah yang sudah tegang.

“Aku tak mendengar apapun.” balas Rosé.

“Aku juga tidak mendengar apa-apa.” tambah Taeyong.

Junhoe mengernyit heran, mata tajamnya menatap mereka semua tak mengerti. Padahal suara itu sangat terdengar jelas di telinganya.

“Aku benar-benar mendengarnya, suaranya seperti suara ketukan pada permukaan kayu. Ini sangat jelas, mana mungkin kalian tidak mendengarnya?!”

Namun reaksi orang-orang itu hanya diam dengan wajah datar seperti memang tidak mendengar apa-apa.

Yuju berjalan mendekati Junhoe dan menepuk bahunya. “Mungkin itu hanya halusinasimu saja, Junhoe-ah. Kau terlalu lelah dan butuh istirahat.”

“Yuju benar, mungkin itu efek dari perjalanan kita yang sangat lama dan melelahkan. Sebaiknya kita istirahat sekarang, ayo!” Minhyun menarik lengan Junhoe dan dengan segera masuk ke dalam rumah itu bersama yang lainnya.

Setelah satu persatu rombongannya masuk, Yuju yang memang berada di barisan paling akhir itu menghentikan langkahnya sejenak saat berada di ambang pintu.

Mata cantiknya menerawang ke segala arah mengamati bangunan serta area taman yang berada di sekitarnya tersebut, dan pandangannya kini hatuh kepada Junhoe yang tengah duduk di sofa besar sambil memijat pelipisnya.

Antah Berantah || 95 96 97 lines! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang