.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jennie mengedarkan pandangannya menyusuri sebuah tempat yang terlihat seperti sebuah bar ini. Ia terbangun beberapa menit yang lalu dan menemukan dirinya sudah berada di sini.“Kau sudah sadar?”
Jennie terlonjak kaget saat ada suara wanita yang terdengar bertanya kepadanya, dan tentu saja ia kenal betul dengan suara wanita itu.
“Yerin? Kau kah itu?” tanya Jennie saat matanya melihat sosok Yerin yang kini tengah berdiri membelakanginya di dekat meja bartender. “Sedang apa kau?”
“Aku haus dan sepertinya di sini ada beberapa botol air mineral.” jawabnya sambil menelisik beberapa botol minuman beralkohol di sana.
Jennie berjalan mendekati kawan satu grupnya itu. “Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah di sini hanya ada kita berdua?”
Yerin berbalik dan menyodorkan sebotol minuman. “Aku tidak tahu, yang aku tahu aku terbangun di sini dan menemukanmu terkapar tak jauh dariku. Minumlah, aku tahu kau juga haus.”
Jennie meraih botol itu dan melihatnya sekilas. Ya, ini memang terlihat seperti air mineral biasa.
“Terima kasih. Tapi aku belum begitu haus, mungkin akan kuminum nanti saja.”
Yerin mengangguk. “Baiklah.” ia kembali sibuk dengan kegiatannya sendiri, tangannya dengan cekatan membuka setiap lemari dan laci yang berada di sana.
“Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan?” tanya Jennie kembali.
“Aku sedang mencari sesuatu. Sesuatu yang sekiranya dapat aku jadikan sebagai senjata. Pisau, belati, parang, golok, pistol, apapun itu.”
Jennie tersentak kaget. Ia baru ingat kalau sekarang mereka semua tengah bermain game yang mana membunuh atau dibunuhlah yang menjadi misi utamanya.
“Sebaiknya kau mencarinya juga, Jennie-ya. Setidaknya jika ada seseorang yang ingin membunuhmu, mungkin kau bisa membunuhnya terlebih dahulu.”
Seketika Jennie merinding, ia buru-buru pergi keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Yerin yang kini menyeringai aneh padanya.
Persetan!
Ia merasa Yerin benar-benar harus diwaspadai.
Sesampainya di luar, Jennie langsung merogoh kalung peran yang ia kenakan. Ia pun bertanya-tanya apakah Yerin sempat melihat perannya atau tidak. Mengingat kala ia terbangun Yerin sudah berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antah Berantah || 95 96 97 lines! [END]
Mystery / Thriller[COMPLETE] 24 Youtuber yang terjebak di tempat entah di mana, beserta 'permainan' yang mengharuskan mereka membunuh 'penjahat' yang ternyata salah satu di antara mereka semua. Mampukah mereka menemukan 'penjahat' tersebut? Atau mungkin mereka justru...