.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan rumah itu, yang jelas ini sudah hari ketiga dan suara ketukan aneh itu masih kerap muncul sewaktu-waktu.Yang menjadi pertanyaannya adalah, suara apakah itu dan dari mana asalnya? Jika dibilang itu berasal dari tetangga sebelah yang sedang melakukan suatu pekerjaan, yang benar saja sampai tengah malam? Bahkan pernah terdengar di jam dua dini hari.
Ditambah lagi, kanan kiri mereka adalah penginapan juga yang belum tentu ada orangnya atau tidak, dan juga jarak dari satu penginapan ke penginapan yang lain agak berjauhan.
Namun suara itu bisa terdengar sangat jelas, seperti berasal dari dalam rumah itu sendiri, dan yang paling aneh adalah suara itu tidak bisa didengar oleh semua orang. Terkadang hanya ada beberapa orang saja yang mendengar jika suara itu muncul.
“Jadi, kapan rencananya kita akan mengambil gambar?”
Yunhyeong yang kini sedang menonton televisi di ruang tengah itu bertanya kepada Hanbin dan Ong. Hanbin yang sedang sibuk memakan keripik kentangnya menghentikan sejenak aktivitasnya itu.
“Sepertinya besok. Hari ini beberapa dari kita sedang survey tempatnya terlebih dahulu.” ia pun menenggak kaleng soda yang isinya masih tersisa setengah. “Kita tunggu informasi dari mereka saja.” lanjutnya.
Ong yang awalnya berguling-guling malas sontak bangkit terduduk. “Kok aku tak tahu kalau mereka pergi? Ah, pantas saja rumah sepi.” celetuknya dengan wajah setengah bingung.
Yunhyeong melempar remot TV ke arah Ong. “Bagaimana mau tahu kalau kau saja baru bangun lima belas menit yang lalu?”
“Kalau kau lupa, sekarang ini sudah jam setengah dua belas siang, Bung!” tambah Hanbin.
Ong melirik jam dinding dan ternyata memang benar kini menunjukkan pukul setengah dua belas siang. “Ah, pantas saja aku kegerahan, sudah mulai siang ternyata. Sebaiknya aku mandi dulu.”
Ia pun beranjak ke kamar untuk mengambil handuk terlebih dahulu sebelum melenggang ke kamar mandi yang letaknya di dekat dapur. Jadi, di rumah ini itu kamar mandinya ada empat. Dua di lantai bawah dan dua di lantai atas.
Namun, langkahnya menuju kamar mandi itu harus terjeda ketika melewati jendela dapur yang memang sengaja dibuka lebar-lebar. Ia merasa tertarik karena jendela tersebut menampakkan sebagian keadaan halaman belakang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Ong memang sudah sempat berkeliling rumah ini, namun hanya sebatas di dalam rumah saja. Ia belum pernah berkeliling hingga ke taman belakang, dan ini tentu saja membuatnya penasaran.
Ceklek!
Ia membuka pintu menuju halaman belakang yang ada di dapur tersebut. Kakinya pun kini mulai melangkah keluar.
“Tidak buruk juga.” gumamnya saat yang ia lihat sekarang ini hanyalah tanah berumput hijau dengan sebuah pohon yang lumayan besar, dan juga ada sebuah ayunan yang sudah agak lapuk menjuntai dari dahan pohon tersebut.
Duk! Duk! Duk! Duk!
Seketika ia mematung. Kenapa harus suara itu lagi? Oh ayolah, ini siang bolong namun mengapa auranya menjadi sangat mencekam?! Lalu kenapa pula tekanan udara di sini mendadak turun?!
Baiklah, ini semua membuatnya merinding sekarang. Lebih baik ia segera kembali ke dalam dan bergegas mandi. Ya, itu lebih baik daripada berdiri di sini memandangi ayunan itu yang sekarang malah bergerak terkena angin.
Hey, kenapa ini semakin terasa horor saja?!
Dengan segera Ong berbalik, niatnya ingin segera masuk ke dalan. Namun semua itu urung ia lakukan karena apa yang ia lihat sekarang dua kali lipat lebih menarik dari foto teaser terbaru girlgroup kesayangannya.
Ada sebuah pintu berwarna coklat yang terpasang di tembok sebelah luar di sudut kiri rumah.
Rasa penasaran pun kini lebih besar daripada rasa takutnya. Dengan langkah pasti, ia menghampiri pintu itu. Sejenak ia merasa heran, pintu ke arah mana ini?
Karena jika dari dalam rumah tepatnya dari dapur, tidak terlihat ada pintu lain selain pintu tempat ia keluar tadi. Sementara pintu ini posisinya berada di sudut bangunan dan hanya terlihat dari luar saja.
Duk! Duk! Duk! Duk!
Apakah suara aneh itu berasal dari sesuatu yang berada di balik pintu ini?
Tanpa pikir panjang, ia pun langsung mendorong kenop pintu tersebut dan ternyata––
Kriet~
––terbuka dengan sangat mudahnya! Pintunya ternyata tidak terkunci, dan suara aneh itu tiba-tiba berhenti.
Ong mengedarkan pandangannya. Ruangan ini ternyata merupakan sebuah gudang yang tidak memiliki ventilasi udara sama sekali. Sangat pengap di sini. Isinya hanya ada beberapa potong kayu, gerobak kecil, golok, parang, dan–– hey! Sebentar!
Kotak hitam apa itu?
GAME
Tulisan berwarna merah itu tercetak jelas di atas kotak hitam tersebut. Game? Apakah ini adalah kotak yang isinya game?
Duk! Duk! Duk! Duk!
Ong terlonjak kaget saat kotak hitam itu tiba-tiba sedikit bergerak dan keluarlah suara misterius yang belakangan ini selalu terdengar.
Gotcha!
Akhirnya terpecahkan juga masalahnya! Suara aneh itu berasal dari sini. Tenyata kotak ini adalah sumbernya!
Maka dengan segenap rasa penasarannya, diambilah kotak tersebut. Tapi sial, kotak ini tidak bisa dibuka karena ada gembok kecil yang menguncinya.
“Hey, sedang apa?”
“Ya Tuhaaan!”
Ong terlonjak kaget saat tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Ia pun menoleh dan mendapati Taeyong lah pelakunya.
“Hih! Membuatku kaget saja!”
Taeyong nyengir. “Sorry! Sedang apa kau di sini? Wow! Aku tidak tahu kalau rumah ini memiliki gudang?”
“Aku juga tidak tahu. Tadi aku mendengar suara aneh itu lagi, dan kurasa suara itu berasal dari kotak misterius ini.” balas Ong seraya menunjukkan kotak hitam itu di tangannya.
“Benarkah? Memangnya kotak apa itu?”
Ong menggelengkan kepalanya tanda tak tahu. “Entahlah.” ia pun menjeda ucapannya, matanya memicing penuh penasaran. “Tapi yang jelas kotak hitam bertuliskan ‘game’ ini benar-benar membuatku penasaran.”
.
.
.
TBC
Vommentnya boleh sayangku~
🤗😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Antah Berantah || 95 96 97 lines! [END]
Mystery / Thriller[COMPLETE] 24 Youtuber yang terjebak di tempat entah di mana, beserta 'permainan' yang mengharuskan mereka membunuh 'penjahat' yang ternyata salah satu di antara mereka semua. Mampukah mereka menemukan 'penjahat' tersebut? Atau mungkin mereka justru...