Chapter 24

2.1K 309 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung berlari menyusuri lorong gelap rumah sakit itu. Ia bersumpah kalau tadi sempat mendengar suara Sejeong memanggil-manggil namanya, namun suara itu langsung menghilang begitu saja dan tak terdengar lagi.

Perasaan kalut pun menyelimutinya sekarang. Ia takut Sejeong bertemu dengan orang jahat di sini, mengingat di dalam bangunan rumah sakit ini bukan hanya ada dirinya saja. Melainkan ada beberapa orang yang ia sendiri pun tak tahu siapa saja dan apa perannya.

Brak!

“Siapa itu?!”

Taehyung membalikan badannya secepat kilat dan tidak menemukan siapapun di belakangnya. Tapi walaupun seperti itu ia harus tetap waspada, ia mengeratkan genggamannya pada sebuah linggis usang yang tak pernah lepas di tangannya.

Tanpa mempedulikan sekitar ia langsung kembali melangkahkan kakinya menyusuri lorong gelap tersebut. Linggis yang berada di tangannya sengaja ia seret sehingga menimbulkan suara yang sedikit menggema di bangunan mengerikan itu.

Sampai akhirnya ia berada di tengah-tengah bangunan tersebut yang dibuat melingkar sehingga ia dapat melihat bagaimana kondisi di lantai-lantai yang berada di bawahnya.

“Sejeong-ah?!” dan matanya membulat kaget saat samar-samar ia menangkap siluet adiknya yang sedang dibekap dan ditarik seseorang berada tiga lantai di bawahnya.

Taehyung langsung bergegas. Namun karena perasaannya sekarang sedang kalut, ia tidak menyadari jika dari tadi ada yang mengintainya dengan sebuah balok di tangannya.

Orang itu tiba-tiba muncul dari salah satu lorong dan langsung memukul punggungnya.

Bugh!

Taehyung sempat limbung dan rasa sakit itu membuatnya tidak fokus untuk melakukan perlawanan.

“Akhirnya aku menemukanmu, Kim Taehyung! Ada kata-kata terakhir sebelum kau kukirim ke neraka, hmm?”

Taehyung mencoba bangkit dengan sedikit tertatih karena pukulan itu tidak main-main. Ia mengenali suara ini dan memicingkan matanya, ternyata benar saja dugaannya, orang ini kembali mengincarnya.

“Minhyun?! Kenapa kau selalu saja mengincarku, huh?!”

Minhyun mencoba memukul kembali Taehyung, namun beruntung Taehyung memiliki refleks yang bagus sehingga dia berhasil menghindar.

Antah Berantah || 95 96 97 lines! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang