Chapter 06

2.7K 384 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Tidak berbeda jauh dengan anak Kingka di lantai bawah yang berdebat masalah pembagian kamar, anak Queenka pun ternyata sama saja kekanakannya.

“Apa ini? Aku satu kamar dengan Sowon? Aku tidak mau!” Jisoo mulai keras kepala.

Sowon melirik Jisoo dengan ujung bibirnya terangkat sinis. “Kau pikir aku mau?! Aku juga tidak mau satu kamar denganmu, Jisoo-ya!” balasnya tak kalah judes.

“Terus kau mau dengan siapa?! Kamarnya cukup ada empat dan kita harus berbagi!” Chungha maju satu langkah ke hadapan Jisoo.

Jisoo mengedikkan bahunya acuh dan melipat tangannya di dada. “Siapa pun, asal tidak dengan dia!” jawabnya seraya menunjuk Sowon menggunakan dagunya. “Dan juga tidak denganmu!” lanjutnya sambil mendorong bahu Chungha agak keras.

Yerin memijat pelipisnya. Kenapa mereka malah bertengkar seperti ini? Ia jadi sedikit merasa tak enak karena memang ia lah yang tadi mengusulkan ketiga orang itu untuk satu kamar, tapi ujung-ujungnya malah seperti ini.

“Ya sudah, salah satu dari kalian tukar saja denganku.” Yerin akhirnya mengalah walaupun dengan setengah hati. Sebenarnya ia juga tidak mau kalau harus berbagi kamar dengan orang-orang itu.

Mendengar pernyataan Yerin barusan, Joy melotot. “Apa? Tidak tidak tidak! Jangan ada yang ditukar! Yerin, kau tetap bersamaku dan Chaeyeon pokoknya!” ucapnya sengit.

“Sudahlah! Jisoo akan bertukar denganku. Mau tidak mau senang tidak senang kalian harus menerima!” Jennie yang sudah jengkel setengah mati itu mulai membereskan barang-barangnya dengan acuh.

“Jennie, kau akan bertukar dengan Jisoo?” tanya Sana, yang ditanya menghela nafas lalu terkekeh sinis.

“Yap! Setidaknya di sini harus ada orang waras yang mengalah, bukan? Dan aku masih waras!” tegasnya yang sontak membuat semua orang di sana berdecak.

Merasa tersindir mungkin?

Entahlah?

Duk! Duk! Duk! Duk!

Para wanita itu seketika mematung saat indera pendengaran mereka menangkap ada suara yang terasa sedikit janggal. Belum lagi suara itu terdengar sangat kencang dan tentu saja membuat mereka semua terganggu.

Antah Berantah || 95 96 97 lines! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang