2. Awal (b)

19.7K 1.3K 73
                                    

Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!

Enjoy the reading!!

🍁🍁🍁


"Lo, gue anterin pulang!"

Lintang sedikit tersentak, saat Benua menarik tangannya. Cowok itu menuntunnya ke arah motor sport hitam yang terparkir di depan tiga motor sport milik Alvaro dan teman-temannya.

Setelah sampai di samping motor Benua, Lintang hanya diam memperhatikan cowok itu mengenakan helm. Jujur saja, dari tadi ia berpikir. Sepertinya, ia pernah melihat cowok di depannya ini.

Benua yang merasa diperhatikan, menoleh ke arah Lintang yang masih saja terdiam dengan memandangnya.

"Gak usah merhatiin gue terus. Nih, pake!"

Benua memberikan jaket boomber hitamnya, untuk dipakai oleh gadis di depannya itu. Sedangkan Lintang, mengikuti perkataan Benua tadi yang lebih seperti perintah.

Belum sempat Benua menaiki motornya, Alvaro yang sedari tadi diam menahan emosi, dengan cepat menggapai lengan Lintang.

"Lo, gak bisa bawa nih cewek gitu aja. Lo, gak ada hak buat ngebela nih cewek."

Benua melihat Lintang yang meringis akibat cengkraman yang kuat pada lengannya, dengan segera menepis tangan Alvaro sehingga cengkraman itu terlepas.

"Gue ada hak. Jadi jangan ganggu dia lagi!"

Setelah itu, Benua menyuruh Lintang untuk naik ke motornya. Kemudian meninggalkan Alvaro yang menahan amarah, beserta kedua temannya.

"Gue gak bakalan biarin lo, Brengsek!" umpat Alvaro.

"Kita kejar mereka!"

Dengan cepat, ketiganya menyusul Benua dan Lintang yang sudah hilang dari pandangan.

__________

"Siapa nama lo?"

Lintang tersentak mendengar suara cowok yang ada di depannya. Kemudian, ia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, agar dapat mendengar jelas pertanyaan yang di lontarkan cowok itu.

"Apa?!" tanyanya dengan sedikit berteriak. Karena, angin yang bertiup sedikit menyamarkan suara keduanya.

"Nama lo siapa?!" ulang Benua. Cowok itu juga sedikit mengeraskan suaranya, agar dapat terdengar oleh cewek yang ada di belakangnya.

"Lintang!" jawab Lintang. Benua hanya mengangguk. Setelah itu, tak ada percakapan untuk sesaat.

Sampai akhirnya, Lintang merasakan kecepatan motor yang ia tumpangi semakin cepat. Dengan refleks, ia melingkarkan tangannya ke pinggang Benua.

"Sorry, bikin lo kaget. Tapi, kayaknya mereka ngejar kita. Makanya gue ngebut," ujar Benua dengan berteriak. Karena memang, saat ini kecepatan motornya di atas rata-rata.

Lintang menoleh sebentar ke belakang, mencoba memastikan apa yang dikatakan cowok itu benar.

Dan ternyata benar. Dapat ia lihat, ada tiga motor sport yang mengejar mereka. Cewek itu meringis sebentar, kemudian kembali menoleh ke depan.

Ia merasa takut. Karena, ini pengalaman pertama ia berada dalam aksi kejar-kejaran. Bahkan, tanpa ia sadari ia mengeratkan pelukannya pada Benua.

Benua dapat merasakan tangan yang melingkar di perutnya itu bergetar. Ia yakin, jika cewek yang bernama Lintang itu ketakutan.

BENUA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang