Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!
Enjoy the reading!!
🍁🍁🍁
Lintang mengusap dengan perlahan kepala Benua yang sekarang berada di atas pahanya. Sedangkan Benua, cowok itu menikmati usapan Lintang dengan mata terpejam.
Masih di rooftop, kedunya memilih bolos sampai sekarang. Padahal bel tanda pulang sudah berbunyi sejam yang lalu, dan mereka tak berpikiran untuk beranjak dari sana.
Hanya kesunyian yang melanda setelah Benua mengatakan jika ia membutuhkan Lintang. Setelah itu, ia langsung membaringkan tubuhnya di sofa dengan berbantal paha Lintang.
Sebenarnya Lintang ingin bertanya ada apa dengan kekasihnya itu, namun ia urungkan karena ia tahu jika Benua sedang lelah.
Beberapa saat kemudian, tangan Lintang yang masih asyik mengelus rambut coklat kelam itu terhenti setelah Benua menggenggamnya.
Mata cowok itu yang semula terpejam, perlahan terbuka dan langsung bertubrukan dengan mata Lintang.
"Lo mau denger cerita gue?" Pertanyaan tiba-tiba Benua membuat Lintang menatap Benua dalam.
"Emang Benua mau cerita apa sama Lintang?" Benua diam sejenak, setelah itu menatap Lintang lagi.
"Masa lalu gue. Gue capek nyimpen sesek ini sendiri, jadi ... lo mau kan?"
Lintang tersenyum manis saat Benua bertanya lagi. "Lintang pasti dengerin kok," jawabnya.
__________
Laras memutar bola matanya malas melihat Astro yang mondar-mandir seperti setrikaan.
"Lo kenapa sih Ro? Mondar-mandir kek setrikaan, pusing nih gue liatnya. Lo ada masalah?" tanya cewek itu dengan mengambil cemilan yang ada di depannya.
Sekarang keduanya ada di rumah Laras. Eits, jangan berpikiran jika mereka hanya berdua saja. Rumah Laras sangat ramai, karena hari ini keluarga besar pihak mamanya datang. Dan keduanya memilih untuk berada di perpustakaan mini yang ada di sebelah kamar Laras.
"Gue khawatirin Lintang, Ras. Gue lupa kalau tuh bocah belum pulang, ntar kalau ada apa-apa sama dia gimana? Malah gue gak bisa keluar dari sini lagi," gerutu Astro sebal.
Laras yang mendengar kalimat terakhir Astro terbahak. "Ya lagian elo. Punya muka ganteng pake kebangetan, makanya nyokap, tante, sama sepupu gue kepincut sama lo. Untung aja di hati lo cuma ada gue, begitu pun sebaliknya. Kalau enggak udah gue lempar lo ke mereka," ujar Laras santai.
Astro menatap Laras sinis lalu berucap, "Tapi tetep aja gue lo gantungin, dikira gak capek apa nunggu lo jawab iya."
Laras hanya terkekeh sambil memakan cemilannya. Sedangkan Astro kembali pada kegiatannya, mondar-mandir seperti setrikaan.
"Lo bisa duduk aja gak sih?" geram Laras yang jengah dengan tingkah calon pacarnya itu.
"Gue khawatirin Lintang, Laras. Ntar kalau ada apa-apa sama dia gi–"
"Lintang bolos bareng Benua, jadi sahabat tersayang gue itu ada sama pacarnya. Sebelum bel pulang dia juga udah chat gue, katanya suruh bawa lo ke rumah biar g kesepian ntar di rumah lo," ujar Laras membuat Astro berhenti dengan wajah melongo.
"Lintang bolos? Bareng Benua? Dan dia cuma ngasih tahu lo doang? Aish, gue harus tuh bocah dua."
Belum sempat Astro beranjak, kerah bajunya sudah ditarik duluan oleh Laras hingga ia terduduk tepat di sebelah cewek itu.
"Ck, gak usah ganggu deh. Percaya sama gue, Lintang gak bakalan kenapa-kenapa Benua bakal jaga kembaran lo. Benua lagi ada masalah, jadi dia cuma butuh tempat curhat. Nah ... dan itu Lintang. Paham?" ucap Laras dengan diakhiri senyuman manis yang tersirat ancaman.
Astro hanya menghela nafas kasar, dan Laras mengusap punggung cowok itu sayang.
"Udah gak papa, lo tenang aja. Ntar Lintang pasti ngabarin kok kalau dia udah pulang," ujar Laras lagi yang hanya di angguki oleh Astro yang kini sudah bersandar pada sandaran kursi yang ia duduki.
"Oh ya, besok gue bakal jawab pernyataan cinta lo. Jadi siapin diri lo mateng-mateng ya, jangan sampai hangus juga."
__________
"Jadi, tante Benua dateng lagi setelah bertahun-tahun pergi?" tanya Lintang sambil mengusap kepala Benua yang masih di atas pahanya.
Benua mengangguk, dia sudah menceritakan semuanya. Dari adik bundanya yang dulunya sangat dekat dengan kedua orangtuanya, sampai kedekatan itu mengubah rasa sayang yang awalnya untuk keluarga berkembang menjadi cinta untuk ayahnya.
Ayah Benua sempat goyah dengan menjalin hubungan dengan tantenya Benua secara diam-diam, yang membuat sifat ayahnya berubah terhadapnya dan bundanya. Dan perubahan itu, hampir membuat hubungan Benua dan ayahnya putus.
Namun entah apa alasannya, ayah Benua tiba-tiba sadar dan meminta maaf pada Benua dan bundanya lalu memutuskan hubungan dengan tantenya Benua.
Dari situlah, sikap Benua yang dulu terkenal ceria menjadi lebih dingin dan hampir tak tersentuh seperti sebelumnya mengenal Lintang. Tapi semenjak Lintang hadir, sikap dingin itu perlahan mencair meskipun belum semua.
Lintang tersenyum kemudian mengangkat kepala Benua sehingga cowok itu menjadi terduduk. Benua menatap heran pada Lintang. Namun detik berikutnya, Benua tertegun dengan pelukan hangat yang ia dapat dan tentu saja dari sang pacar, Lintang.
"Meskipun Lintang gak pernah ngalamin apa yang Benua alami, tapi Lintang ngerti kok, kenapa Benua marah besar kayak tadi. Lintang bangga sama Benua yang kuat, Lintang bangga sama Benua yang bisa maafin ayah Benua, dan Lintang bangga karena Benua pacar Lintang. Kalau Benua butuh tempat cerita, Lintang dan sahabat-sahabat Benua ada kok buat Benua. Jadi Benua jangan pendem sendiri ya?" ujar Lintang panjang lebar dengan masih mengusap punggung Benua perlahan seolah memberi kenyamanan.
Benua yang awalnya tertegun, dengan berani membalas pelukan Lintang dan menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Lintang, menghirup dalam wangi gadis polos yang sekarang adalah pacarnya.
"Makasih ya Lin, karena lo udah ada di saat gue butuh seseorang," gumam Benua pelan. "Gue sayang sama lo."
Entah sejak kapan perasaan gue sama lo berkembang, yang jelas gue gak bakal biarin siapapun nyakitin lo ataupun ngerebut lo dari gue Lintang. Karena gue yakin, Tuhan ngirim lo buat gue.
🍁TBC🍁
Selamat menikmati yaa:)
Vote dan komen jangan dilupakan yaa. Karena akan lebih sakit dilupakan dari pada melupakan:)
-YuDwRy-
894 word
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA [Selesai]
Teen Fiction[sudah terbit - sebagian part diunpublish] __________________________ Benua Adijaya. Sebuah nama legend yang sudah sering didengar oleh para murid SMA Cemara. Seorang troublemaker, bad boy, prince shcool, dan most wanted Cemara, yang mempunyai tiga...