11. Kerja Sama (a)

14.1K 872 9
                                    

Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!

Enjoy the reading!!

🍁🍁🍁

Benua berjalan menuju ke kelas Lintang. Tujuannya hanya satu, yaitu memastikan jika pacarnya itu telah sampai ke sekolah dengan selamat. Berlebihan? Rasanya tidak untuk seorang Benua yang baru pertama kali merasakan namanya pacaran.

Sesampainya di depan pintu kelas Lintang, Benua menjulurkan kepalanya ke dalam kelas mencari tujuannya. Saat menemukan Lintang, ia melihat jika cewek itu sedang tertawa dengan sahabatnya yang jika Benua ingat bernama Laras.

Benua bisa melihat Laras menyenggol tangan Lintang kemudian menunjuknya dengan dagu. Awalnya Lintang terlihat bingung, dan itu membuat Benua terkekeh karena tingkah menggemaskan kekasihnya itu.

Laras memutar bola matanya jengah, kemudian dengan kesabaran yang ekstra, Laras memutar kepala Lintang hingga menatap Benua yang sudag tersenyum manis padanya.

“Hai … Pacar.”

__________

“Benua cari Lintang?” tanya Lintang setelah ia dan Benua duduk di bangku luar kelas Lintang.

“Iya, gue Cuma mau mastiin lo udah dateng,” jawab Benua. Lintang manggut-manggut lalu berkata, “Lintang udah dateng dari tadi kok, bareng Astro.”

Benua mengernyitkan dahinya saat mendengar nama yang janggal dari mulut kekasihnya itu. “Astro?” tanya Benua memastikan, Lintang dengan cepat mengangguk sambil tersenyum.

Tiba-tiba saja Benua merasa hatinya panas setelah melihat jawaban Lintang. Sebenarnya ia tidak mengetahui apa hubungan antara Lintang dan Astro, karena jujur saja ia sangat tak update tentang teman-teman sekolahnya ini.

Apakah Lintang dan Astro sedang dekat, namun ia dengan seenaknya menjadikan Lintang kekasihnya sehingga membuat Astro tak bisa mendapatkan Lintang?

Benua menggelengkan kepalanya, ia bukan tipe merebut gebetan orang. Ia juga menjadikan Lintang pacarnya hanya untuk melindungi gadis itu. tapi, kenapa saat ia mendengar Lintang mengatakan jika ia berangkat dengan cowok lain membuat hatinya panas?

“Benua baik-baik aja?” Pertanyaa Lintang membuyarkan pikiran Benua yang sudah kemana-mana. Tidak mungkin bukan jika ia cemburu? Apakah secepat itu hatinya menetapkan pelabuhannya?

“Hubungan lo sama Astro apa?”

Lintang terlihat bingung dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut Benua, bahkan terlihat cowok itu juga baru menyadari pertanyaannya.

“Benua nggak tahu hubungan Lintang dan Astro?” tanya Lintang yang dijawab gelengan polos dari pacarnya itu.

“Astro itu kembarannya Lintang, tepatnya abang kembaran Lintang,” jelas Lintang dengan senyuman manis khasnya.

Sedangkan Benua terlihat cengo. Ia terkejut dengan hal itu, sungguh ia tak mengetahui perihal itu. Jadi, apakah ia cemburu kepada saudara pacarnya sendiri?

__________

“Jadi, mereka berdua udah jadian?” Smirk Alvaro tercetak jelas di wajahnya. Dia kembali melihat foto yang terpampang di layar ponselnya, jangan lupakan smirk-nya yang semakin lebar.

Alvaro mendial nomor telepon seseorang untuk dihubungi. Tak memerlukan waktu yang lama, panggilan itu sudah diangkat.

“Kerja lo bagus. Sekarang tugas  lo adalah pantau mereka terus, habis itu laporin ke gue. Soal bayaran jangan khawatir, bakal gue transfer lebih dari sebelumnya.”

BENUA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang