Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!
Enjoy the reading!!
🍁🍁🍁
Lintang sudah siap dengan seragam SMA Cemara. Sekarang, ia hanya tinggal menunggu Astro untuk berangkat sambil sarapan.
Di meja makan, sudah ada roti bakar selai cokelat. Sudah tentu yang menyiapkan adalah bi Inah, pembantu di rumahnya.
"Pagi, Bi Inah." Lintang menyapa dengan riang pada wanita paruh baya itu. Lalu duduk di salah satu kursi meja makan.
"Pagi, Non. Ini roti bakar selai cokelat kesukaannya Non, sama ini bekal kue pesanan Non Lintang," ucap bi Inah.
Lintang tersenyum riang, saat melihat kotak bekal warna biru berisi kue cokelat yang dibuatkan oleh Bi Inah kemarin. Ia ingat, bahwa Benua memintanya untuk membawakan kue tersebut.
"Makasih, Bibi sayang. Lintang sayang Bibi," ujar Lintang sambil memeluk bi Inah. Tentu saja dibalas oleh wanita paruh baya tersebut.
Tanpa mereka sadari, ternyata Astro melihat adegan kedua perempuan itu. Ia senang jika Lintang bahagia. Karena sejak kepergian kedua orang tua mereka, cewek itu adalah tanggung jawabnya. Lintang adalah kembaran kesayangannya.
Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 06:15, Astro segera mengajak Lintang untuk berangkat.
"Lin, yok berangkat."
Lintang melepaskan pelukannya, kemudian menatap Astro. "Loh? Astro gak sarapan?" tanya cewek itu.
"Di mobil aja, ntar kita telat. Yuk! Bi, kita berangkat ya. Assalamu'alaikum," ucap Astro diikuti oleh Lintang setelah mengambil roti untuk Astro.
Kemudian dua bersaudara itu pergi, setelah bi Inah menjawab salam mereka.
__________
"Pulang nanti lo tunggu gue bentar ya, soalnya gue mau rapat OSIS bentar," ucap Astro saat sudah berada di depan kelas Lintang, kelas XII IPA 2.
"Iya, nanti Lintang nyusulin Astro aja ke ruang OSIS."
Astro mengangguk. Sebelum pergi, tak lupa ia melakukan kebiasaannya terhadap Lintang. Mengusap rambut gadis itu dan memberikan kecupan ringan di kening. Setelah itu dia pergi.
Bahkan, ia tak menghiraukan pekikan dari teman-teman kelas kembarannya itu. Sedangkan Lintang, gadis itu terkikik geli saat melihat reaksi teman-temannya yang terkesan lucu baginya.
Kemudian, ia melangkah menuju tempat duduknya. Sepertinya Laras belum datang, terbukti dari tas sahabatnya itu belum ada di atas mejanya.
"Lintang, jodohin gue sama Astro dong... Makin hari makin cakep ae tuh cowok," seru Dina, salah satu teman kelas Lintang.
"Dih, jangan mau Lin. Mending lo jodohin aja gue sama Astro, dijamin deh kembaran lo bahagia dunia akhirat," sanggah Kinan.
Murid yang mendengar perdebatan Kinan dan Dina hanya menggelengkan kepala tanpa menyahut, karena mereka sudah terbiasa dengan adegan yang bisa dianggap hiburan.
"Gak ada yang dijodohin sama Astro! Astro tuh hak paten gue! Awas ya kalo pada nikung, gue gorok lo pada!"
Laras tiba-tiba bersuara dari depan kelas. Mereka yang mendengar itu hanya mencibir kecil, namun tak sedikit pula yang menyoraki kata 'cie' pada gadis itu. Sampai membuat pipi cewek itu memerah samar.
Lintang yang melihat sahabatnya itu hanya mengulum senyum, kemudian mengambil hp di saku roknya dan mengetikkan pesan pada seseorang di seberang sana.
LintangP. : Laras blg, Astro hak paten Laras^-^
AstroWg. : Thanks infonya sygnya Astro:*
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA [Selesai]
Ficção Adolescente[sudah terbit - sebagian part diunpublish] __________________________ Benua Adijaya. Sebuah nama legend yang sudah sering didengar oleh para murid SMA Cemara. Seorang troublemaker, bad boy, prince shcool, dan most wanted Cemara, yang mempunyai tiga...