Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!
Enjoy the reading!!
🍁🍁🍁
"Gue rasa ini saatnya," ucap gadis itu pada seseorang di seberang telepon.
"Gue pikir juga gitu. Udah terlalu lama gue kasih waktu mereka buat seneng," balas orang itu yang ternyata adalah seorang cowok.
"Oke. Gue bakal nunggu kabar baik dari lo, Alvaro." Setelah itu sambungan putus, gadis itu memutuskan terlebih dulu.
Dengan senyum bak iblis, gadis itu menatap pantulan dirinya dalam cermin. "Gue ini Nadia Latifa, cewek cantik yang bakal ngelakuin apapun demi sesuatu yang gue pengen. Termasuk lenyapin cewek sok polos yang ngehalangin gue buat dapetin Benua," ujarnya.
Let's play Lintang Permatasari, batinnya.
__________
"Kak Bry!" Panggilan itu membuat Benua, Bryan, Rian dan Angga yang sedang berjalan di koridor sekolah yang sepi berhenti dan menatap Airin bingung yang berlari ke arah mereka.
Sesampainya di samping Bryan, Airin langsung membungkuk dengan tangan bertumpu pada lututnya untuk mengatur napas.
"Kenapa, Rin?" tanya Bryan sambil mengusap punggung istri mungilnya itu. Setelah dirasa nafasnya mulai teratur, Airin mendongak menatap Benua.
"Kak Lintang–" Baru saja Airin menyebut nama Lintang Benua langsung mendekat ke arah Airin. "Lintang kenapa?" tanyanya yang mulai cemas.
"Kak Lintang dibawa kabur sama preman pake mobil," jawab Airin yang sudah cemas sedari tadi.
Tanpa berkata lagi, Benua langsung berlari ke arah parkiran. Tentu saja diikuti Bryan, Airin, Rian dan Angga.
Sesampainya di parkiran mereka melihat Benua yang sudah menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi.
"Anjir! Tuh bocah bisa kenapa-kenapa di jalan kalau bawa motor pake emosi," ucap Rian yang sudah tak melihat lagi motor Benua di gerbang sekolah.
Angga beralih menatap Airin lalu bertanya, "Rin, kenapa bisa Lintang dibawa kabur?"
"Awalnya aku mau ke warung depan buat beli minum sambil nunggu kak Bry, terus waktu aku liat kak Lintang ada di post satpam aku mau nyamperin. Tapi belum juga aku sampe ke sana, ada mobil yang berhenti di depan gerbang, terus dua laki-laki berbadan besar nyamperin kak Lintang. Sampe akhirnya kak Lintang di tarik masuk mobil, aku udah teriak sambil coba kejar mereka. Tapi keburu mereka pergi," jelas Airin.
Tiga cowok yang mendengar itu langsung menghela nafas keras, mereka tak menyangka jika Lintang akan diculik.
"Kalau gitu gue sama Angga bakal nyusul Benua, takut dia kenapa-kenapa. Lo berdua kasih tahu Astro sekarang," ujar Rian pada Bryan yang dibalas anggukan oleh cowok itu.
Setelah Angga dan Rian pergi menggunakan motor masing-masing, Bryan langsung menarik tangan Airin menuju ke dalam sekolah untuk menemui Astro yang masih belum pulang.
Tapi Airin berhenti di pinggir lapangan yang membuat Bryan juga berhenti, lalu berbalik menatap Airin bingung yang juga menatapnya.
"Aku lupa bilang. Sebelum mobil itu jauh, aku sempet foto plat mobilnya. Aku rasa ini bisa bantu kita cari kak Lintang."
__________
Hari sudah beranjak sore, namun keberadaan Lintang masih belum ditemukan.
Saat ini Benua beserta ketiga sahabatnya, Astro dan Laras ada di rumah Benua. Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, terdapat aura kecemasan dari masing-masing mereka.
Terlebih lagi Astro yang sekarang pikirannya telah sangat kacau. Setelah Bryan dan Airin memberitahu bahwa Lintang diculik, cowok itu langsung pergi tanpa bertanya apapun. Ia sudah mencari ke semua tempat, tapi tak ada tanda-tanda Lintang akan ketemu.
Tak berbeda jauh dengan Astro, Benua juga terlihat terpukul dengan hilangnya gadisnya itu. Sejak ia tahu bahwa Lintang dibawa kabur, Benua terus mencari. Tapi sama halnya dengan Astro, ia tak menemukan Lintang.
Mario dan Reva yang melihat para remaja itu menjadi kasihan, tak dipungkiri pula jika keduanya juga cemas dengan keadaan Lintang. Terlebih lagi Reva. Meskipun mereka baru bertemu sekali, tapi wanita itu sudah langsung manaruh hatinya pada gadis polos seperti Lintang.
"Kalian tenang dulu, suruhan om sedang melacak plat mobil yang membawa Lintang. Kalian sudah mencoba untuk melacak GPS handphone Lintang?" tanya Mario yang membuat semua yang tadinya menunduk menjadi mendongak.
Disaat Benua akan mengambil handphonenya yang ada di atas meja Astro lebih dulu bersuara, "Gak bisa om. Saya udah coba sebelumnya, tapi kayaknya hp Lintang sengaja dimatiin atau mungkin saja dibuang." Dan itu kembali membuat Benua menjadi putus asa.
"Benua gak bisa nunggu lebih lama lagi yah, Benua bisa mati khawatir kalau begini." Cowok itu berdiri dari duduknya membuat semua orang menatapnya. Ia melanjutkan kalimatnya sebelum pergi dari sana, "Benua bakal cari Lintang sampai ketemu. Benua ijin pergi bun, yah."
Bryan, Rian dan Angga dengan cepat menyusul Benua setelah pamit dengan kedua orangtua Benua.
"Om, tante, Astro dan Laras juga pamit duluan. Astro bakal minta tolong sama paman Astro, nanti kita bisa kabar-kabari jika suruhan om berhasil melacak keberadaan Lintang. Astro dan Laras pamit om," ujar cowok itu yang langsung bersalaman dengan Reva dan Mario yang diikuti oleh Laras.
🍁TBC🍁
Semoga suka yaa:)
Vote dan komen jangan dilupakan yaa. Karena akan lebih sakit dilupakan dari pada melupakan:)
-YuDwRy-
756 word
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA [Selesai]
Teen Fiction[sudah terbit - sebagian part diunpublish] __________________________ Benua Adijaya. Sebuah nama legend yang sudah sering didengar oleh para murid SMA Cemara. Seorang troublemaker, bad boy, prince shcool, dan most wanted Cemara, yang mempunyai tiga...