9. Heboh (a)

14.7K 936 22
                                    

Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!

Enjoy the reading!!

🍁🍁🍁

Lintang dan Astro sudah turun dari mobil saat tatapan demi tatapan terarah pada mereka. Tentu saja Astro yang paling peka kan keadaan, ia merasa aneh dengan tatapan murid-murid yang tertuju kepadanya dan kembarannya. Tidak, lebih tepatnya ke arah kembarannya, Lintang.

Sedangkan Lintang merasa biasa saja seperti biasanya, bahkan ia tetap menebarkan senyuman kepada mereka yang menatap intens ke arahnya.

Dan untuk masalah kemarin, ia belum menceritakan kepada siapapun. Entah karena lupa atau memang merasa tak penting untuk dibicarakan.

"Lin, kok mereka ngeliatnya aneh banget sih? Kayak mau nerjang lo deh," tutur Astro jujur. Lintang yang mendengar penuturan kembarannya itu melihat keadaan, dan ia memang menemukan semua orang menatap ke arahnya. Tapi tetap saja, gadis polos yang selalu merasa semua baik-baik saja akan selalu mengatakan tidak ada yang aneh.

"Masa sih? Enggak kok, Astro salah kali. Mereka semua kan emang suka lihat kita kalau lagi jalan berdua," ungkap Lintang polos yang tak peka akan keadaan.

Astro yang mendengarnya hanya menghela nafas, ia hanya tetap berjalan di samping Lintang tanpa suara namun tetap melihat keadaan sekitar.

Sesampainya di depan kelas Lintang pun, semua pandangan tak lepas dari Lintang. Itu semakin membuat Astro penasaran, tapi ia berusaha untuk menahan rasa keingintahuannya sebab bel masuk sudah berbunyi.

Astro berdiri di depan Lintang yang tersenyum manis padanya. "Gue ke kelas dulu, ntar kalau ada apa-apa cepet kabarin gue atau minta tolong ke Laras! Paham?" Lintang mengangguk semangat mendengar nasihat Astro yang selalu berhasil membuatnya merasa nyaman.

Setelah meninggalkan kecupan di kening Lintang, Astro beralih pergi dengan pikiran tentang tatapan orang-orang pagi ini. Sedangkan Lintang memilih untuk masuk tanpa memperdulikan tatapan yang masih tertuju padanya.

Sesampainya di tempat duduknya pun, semua teman kelas Lintang masih menatapnya intens. Dan sekali lagi, Lintang merasa tak terganggu dengan tatapan itu.

Setelah duduk dengan rapi, Lintang merasakan lengannya disenggol tak sabaran. Saat dilihat, ternyata Laras menatapnya dengan pelototan yang cukup membuatnya merinding.

"Laras kenapa? Kok matanya kayak mau keluar gitu? Laras lagi sakit ya matanya?" tanya Lintang dengan sesekali meringis membayangkan jika mata Laras tak bisa lagi dikecilkan lagi.

"Lintang! Lo. Utang. Penjelasan. Sama. Gue. Paham?!" ucap Laras dengan penekanan yang membuat Lintang yang tadinya takut menjadi bingung.

"Penjelasan apa? Emang kita ada tugas kelompok ya? Kok ada penjelasan?" tanya Lintang polos dengan watadosnya.

"Ya Allah Lintang ... lo beneran gak ngeh kalau hari ini dan beberapa waktu kedepannya bakal jadi trending topic?" tanya Laras gemas melihat kepolosan sahabatnya itu. Lintang hanya menggelengkan kepalanya yang membuat Laras semakin gemas.

"Lo dan Benua jadi trending topic sekarang. Kalian pacaran kan? Iyakan?" Pertanyaan Laras mengundang teman-teman kelas mereka menjadi kepo. Sekarang, semua sedang menunggu jawaban dari Lintang yang terdiam dengan tampang polos khas miliknya.

BENUA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang