8. Memulai Hubungan (b)

14.9K 1K 16
                                    

Jadilah readers yang bijak dan menghargai karya dari orang lain, dengan cara klik bintang serta komen berfaedah dan tidak Meng-COPY PASTE-kan cerita ini!

Enjoy the reading!!

🍁🍁🍁

Alvaro tertawa meledek mendengar pengusiran Benua, tapi ia hanya diam saja dan terus tertawa. Setelah berhenti ia menyempatkan untuk mencari keberadaan Lintang di belakang Benua, dan itu terhalangi sebab Benua dengan cepat menutupi Lintang. Dan tanpa disadari menggenggam tangan Lintang yang sedari tadi memegang ujung baju belakangnya.

"Wah wah ... kayaknya cewek polos ini berarti banget ya buat lo. Oke ... buat hari ini gue gak bakal ganggu dia, tapi gak tahu deh kedepannya."

Tanpa pamit atau mengucapkan kata-kata lagi, Alvaro pergi dengan perasaan kesal. Ia kesal karena tak membuat Benua marah hari ini. Tapi ia bertekad di dalam hati, jika ia akan membuat Benua membayar akan kekesalannya ini.

Awas aja lo Benua, gue bakal bikin hidup lo hancur, batinnya.

__________

Benua memilih untuk menemani Lintang yang menunggu Astro. Sebenarnya Benua sudah menawari untuk mengantar pulang, tapi Lintang menolak dengan alasan ia dan Astro akan pergi ke suatu tempat.

Benua menoleh ke sebelah kanannya dimana Lintang sedang duduk sambil mengayunkan kakinya, percis seperti anak kecil. Tanpa sadar, sebuah senyuman kecil tertarik di bibirnya.

Imut banget sih nih cewek, batinnya.

Sedangkan Lintang, gadis itu masih asyik dengan kegiatannya yang mengayunkan kaki. Sama sekali tidak terganggu dengan kejadian beberapa saat lalu.

"Lo gak diapa-apain kan sama Alvaro?" tanya Benua yang menghentikan kegiatan Lintang.

Gadis itu menoleh ke arah Benua yang sedang manatapnya. "Nggak kok, Alvaro gak apa-apain Lintang. Tadi dia cuma bilang kalau dia pengen liat reaksi Benua kalau dia gangguin Lintang," jawabnya.

Benua hanya diam mendengar jawaban Lintang, ia berpikir dengan keras. Kenapa Alvaro selalu saja mengganggunya? Padahal sejak dulu, Alvaro lah yang selalu mencari gara-gara dengannya.

Sekarang ditambah lagi dengan Lintang. Padahal cewek yang ada di sebelahnya ini tak tahu apa-apa. Jangankan untuk tahu tentangnya, mereka saja baru kenal beberapa hari.

Sebenarnya Benua sudah berpikir tentang solusi Lintang, tapi ia masih ragu akan keputusannya ini. Mungkin bisa dibilang ini terlalu gegabah, tapi ia juga tak bisa membiarkan Lintang selalu diganggu.

"Lintang, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Benua menarik napas sebentar setelah mengatakan itu. Sedangkan Lintang hanya menatap Benua dengan tatapan penasaran.

"Apa?" tanya Lintang setelah Benua diam beberapa saat.

Benua kembali menarik napas, ia meyakinkan dirinya untuk keputusannya yang terbilang nekad ini.

"Gue mau lo jadi pacar gue," ucap Benua dengan satu napas. Lintang yang mendengar itu hanya mengerjab bingung, otaknya masih mencoba untuk mencerna ucapan Benua.

"Ha?" namun akhirnya hanya kata itu yang keluar dari mulut Lintang.

Benua menghela napas lelah, ia lupa jika Lintang bukanlah cewek yang peka. Jadi Benua harus sedikit bersabar menghadapi Lintang.

"Lo pernah denger istilah pacaran, kan?" Lintang mengangguk saat mendapati pertanyaan itu dari Benua.

"Lo tahu pacaran itu apa?" tanya Benua lagi yang dibalas anggukan dari Lintang.

"Lintang pernah ditanya itu sama Laras tapi gak tahu, habis itu Lintang cari di google. Menurut google, pacaran itu proses perkenalan antara cowok dan cewek yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan pernikahan. Bener kan?"

Benua menatap takjub Lintang yang tersenyum polos setelah menjawab pertanyaan darinya. Tak habis pikir jika ia nekad akan menjadikan Lintang pacarnya.

"Y-ya, kayaknya gitu sih. Tapi intinya, gue mau jadiin lo pacar gue. Ini demi kebaikan lo," ujar Benua tanpa menghiraukan jawaban Lintang yang benar-benar membuatnya takjub.

Tanpa mereka sadari, ternyata ada seseorang yang mendengar ucapan Benua.

"Uhuy, kayaknya mading bakalan rame nih," ujar seseorang itu dan langsung pergi tanpa mau mendengarkan lanjutan pembicaraan Benua dan Lintang.

Kembali pada Benua yang masih menunggu jawaban Lintang yang terlihat masih bingung.

"Lin, gue jadiin lo pacar gak sembarang jadiin lo pacar gue. Gue punya alasan, gue lakuin ini supaya gue punya gak buat ngelindungin lo dari Alvaro yang kayaknya kedepan bakal ganggu lo terus. Dengan gue jadiin lo pacar, gue bakal selalu ada di samping lo, selalu ada di sisi lo. Gue jamin," ujar Benua panjang lebar untuk meyakinkan Lintang.

Lintang berpikir sejenak, ia masih bingung dengan ajakan Benua. Tapi saat mendengar penjelasan Benua, ia bisa sedikit mengerti.

Melihat Lintang yang hanya terdiam sambil menatapnya kosong, Benua memberanikan diri untuk menggenggam tangan Lintang.

"Gue bisa jamin Lin, kalau gue bakal selalu di samping lo." Benua kembali meyakinkan Lintang. Ia sedikit bingung dengan dirinya sendiri, kenapa ia berusaha untuk meyakinkan Lintang agar mau menjadi pacarnya?

"Benua janji?" Lintang mencoba untuk meyakinkan dirinya dengan bertanya pada Benua. "Iya, gue janji," jawab cowok itu yakin.

"Ya udah ... Lintang mau jadi pacar Benua."

🍁TBC🍁

Selamat menikmati yaa:)

Vote dan komen jangan dilupakan yaa. Karena akan lebih sakit dilupakan dari pada melupakan:)

-YuDwRy-


725 word

BENUA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang