four

1K 59 2
                                    

Sinar matahari terbit dari arah timur,pagi ini terlihat sedikit lebih cerah dari biasanya burung-burung yang berkicau di pagi hari,dan tetesan embun yang terjatuh dari dedaunan menambah kesan sejuk pagi ini.

Angin yang berhembus cukup kuat dia dari balik jendela kamar, membuat seorang gadis yang enggan membuka mata.
Kegiatannya itu sama sekali tidak terganggu,walaupun penampilan gadis itu terbilang berantakan, dan apalagi dengan air liur kering di bawah bibirnya.

Pemandangan itu tentunya tidak bisa dikatakan bagus untuk seorang remaja 16 tahun.

Brukk..
Brukk..

Suara ranjang yang di tendang terdengar jelas dikamar milik sulbbi,tapi tidak dengan sulbbi.

gadis itu masih lelap dengan alam mimpinya.

tendangan itu masih terasa bahkan semakin keras, sehingga dengan perlahan sulbbi membuka matanya karna terganggu dengan ranjang miliknya yang bergoyang dengan keras.

Saat matanya sudah terbuka perlahan dan sadar sepenuhnya,dia melihat seorang lelaki yang berkacak pinggang di depannya, hm siapa lagi kalo bukan febro si monster laknat itu,

Dari tadi febro sangat jengah dengan adiknya itu, karna adiknya itu sangat lah keboo, bukan karna febro perduli terhadap sulbbi, tapi karna mamanya menyuruhnya untuk membangunkan si buluk sulbbi,dan terpaksa febro menurutinya, kalo bukan karna uang jajan nya yang akan dipotong,dirinya tidak akan pernah menginjak kamar adik nya itu.dia tidak akan pernah mau menginjakan kakinya di kamar Sulbbi.

"BANGUN LU BULUK, DARI TADI GUE BANGUNIN MASIH AJA LU MIMPI ENAK-ENAKAN,kalo bukan mama yang nyuruh, gue ogah kesini"kesal febro dengan muka menahan amarah,tetapi tidak membuat tingkat kegantengannya berkurang

Perlahan sulbbi membuka selimutnya,sebelum sampai di kaki miliknya febro lebih dulu menepis selimut itu dengan kasar

"ada apa si kak"ucap sulbbi masih dengan suara khas tidurnya,sungguh sulbbi takut dengan kakak nya jika dirinya menyambar ucapan kakaknya maka sama saja akan mengancam dirinya sendiri, jadi walau bagaimana pun sulbbi akan berbicara lembut selembut sutra_awokawok

"KATA MAMA LO TUH"ucapnya masih dengan wajah yang sama,sulbbi? Dia hanya menaikan sebelah alisnya

"apa kata mama kak?"ucap sulbbi,febro seakan pura-pura tidak mendengar ucapan adiknya itu,dan langsung keluar tanpa menjawab pertanyaan adiknya itu yang sedang berbicara

"ck,sabar sulbbi sabar"ucap sulbbi.

setelah itu sulbbi langsung membereskan kamarnya sampai rapi, agar melatih dirinya untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik di masa depan.Ekhm.

Setelah membereskan kamarnya kemudian dirinya baranjak kekamar mandi untuk melaksanakan ritual mandi paginya

Hanya10 menit waktu yang dibutuhkan bersiap dengan perlengkapan seragam nya.

tidak butuh waktu lama lagi sulbbi keluar dari kamar miliknya dan mulai menuruni anak tangga yang mengarah ke dapur yang sudah terpampang meja makan.disana tentunya sudah ada seluruh anggota keluarga.

"pagi ma,pa,kak"ucapnya, sembari menjatuhkan pantat nya kekursi didekat febro kakaknya.

"pagi juga sayang"ucap papa dan mamaya bersamaan, tapi tidak dengan febro.febro hanya hanya pokus dengan makanan yang di depannya

Buluk? Bodo AmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang