twelve

906 51 1
                                    


"Buluk,,oy buluk"ucap yang mengagetkan lamunan sulbbi, sulbbi mendongak menatap ke arah suara itu tetapi tidak menemukan tanda-tanda orang berada di sana,lantas siapa

"Oy disini, disini buluk"suara itu lagi,sulbbi kembali melihat keseluruh ruangannya tetapi nihil, tidak menemukan orang di balik suara itu,lalu siapa yang memanggilnya,suara itu bagaikan bisikan dari hantu atau mahluk halus yang tidak menampakan wujudnya,terus apa jangan jangan dia han..

"Mayra sulbbi haffsania, gue disini oon"sulbbi mendongak kembali saat suara yang begitu familiar di telinganya,sulbbi berjalan ke arah balkon dengan muka badmoodnya,baru saja dia memikirkan nya eh orangnya memunculkan batang idung nyuak,ah Untung ganteng kalo enggak akan author bom kalo bisa. Jika kalian kira itu Raffa,ya memang Raffa

Dengan malas sulbbi membuka pintu balkon,Raffa tersenyum tetapi sulbbi tidak membalas senyuman itu,sulbbi sudah kira bahwa senyuman itu hanyalah trik dari para laki-laki bajingan,tetapi sulbbi juga tidak boleh menuduh yang tidak-tidak terhadap Raffa bukan,melihat lebih baik dari pada mendengar.

"Ada apa sih pagi-pagi juga"ucap sulbbi dengan nada kesalnya,sulbbi berjalan ke arah kursi lalu duduk meninggalkan Raffa yang masih mematung di dekat pintu.raffa yang ditinggalkan pun tidak membalas ucapan sulbbi,ia mengikuti sulbbi lalu berjongkok menghadap sulbbi,perlahan Raffa membawa tangan sulbbi ke genggamannya,hangat!!itu yang dirasakan oleh raffa, begitupun sulbbi sebaliknya.

"Mata Lo kenapa"ucap raffa, sulbbi yang mendengarnya mengalihkan pandangannya,lalu membawa tangannya dari genggaman Raffa secara perlahan supaya Raffa tidak merasakannya,tetapi Raffa yang mendapatkan kehangatan tangannya sekarang tidak lagi.

"Ih mata Lo kenapa sih, ngomong bisakan"ucap Raffa kepo sehingga tidak sadar dengan nada suaranya,sulbbi menghela nafas lalu menatap manik mata Raffa yang kecoklatan itu.

"Bukan urusan kamu"ucap sulbbi, setelah itu dia memalingkan wajahnya kembali,pikir sulbbi matahari tidak akan muncul tetapi matahari muncul dengan indah di pagi ini,angin yang menghembus ke pori-pori kulitnya pun sangat enak dirasakan.hingga tidak sadar dia memejamkan matanya,merasakan hangatnya sinar matahari yang sedang menyoroti kamarnya disetiap pagi buta ini.

"Ya jelas lah urusan gue, kan Lo pacar gue, ah tepatnya pacar baru gue semalam"ucap Raffa santai,sulbbi yang mendengarnya membuka matanya,jantungnya seakan akan ingin copot dari tubuhnya, jika kalian kira sulbbi dag Dig duh ser itu pasti, bagaimana tidak?? dia di tembak oleh pangeran SMA GARUDA API SATU, jika mereka yang merasakannya pasti akan terkena jantungan atau darahnya naik turun.Raffa menggenggam tangan sulbbi kembali sembari menyimpan pantatnya disebelah kursi sulbbi.

"Ih apaan sih, aku gak bilang iya juga"ucap sulbbi sembari menyingkirkan tangannya,sulbbi salting dengan ucapan dan kelakuan Raffa, membuat dia pura-pura membenarkan ikat rambutnya dengan wajah merah bulssing seperti kepiting rebus itu,tetapi tidak membuat daya tariknya mengurang,walau wajahnya yang ditutupi bekas-bekas jerawat tetapi sulbbi masih terlihat jika sedang bullsing.

"Ouh,,kamu tau gak Inggris nya aku cinta kamu?"ucap Raffa manis,sembari mencubit pipy sulbbi,sulbbi melepaskan cubitan raffa lalu mengangguk,Raffa yang melihatnya tersenyum dalam hatinya.

"Apa?"ucap Raffa Pura-pura bego,ah aslinya Mah tau tuh siraffa,sialan emang si Raffa,Untung ganteng yakan

"I Love You"ucap sulbbi belum sadar, Raffa tersenyum lalu mengambil tangan sulbbi kembali, huh seperti nya ini akan jadi favorit Raffa,untuk terus menggenggam tangan mulus sulbbi.

"I Love You Too"ucap Raffa polos,sulbbi melengo mendengar ucapan raffa barusan, tetapi Raffa tidak menghiraukannya

"Tuh udah, berarti kamu jadi pacar aku sekarang dan seterusnya"ujarnya kembali,sulbbi mengerjapkan matanya menghadap raffa,dan Raffa hanya tersenyum

Buluk? Bodo AmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang