Untuk kali keduanya sulbbi menginjakkan kakinya ke dalam rumah raffa,suasana dirumah itu tetap sama seperti waktu pertama kali.
Namun bedanya rumah raffa amat sepi,sulbbi heran tadi kata raffa mamih nya pengen ketemu sullbi tapi dimana mamihnya itu?
"Mau ikut gak?"ucap Raffa tiba tiba,tentu sulbbi telonjat kaget,raffa cengengesan kesenengan melihat sulbbi mengusap dadanya.
"Kemana"tanya sulbbi heran
"Kasih tau gak ya"dengan muka songong raffa menyelonong berlari ke arah tangga,sulbbi yang masih belum dapat jawaban tentu mengikuti jejak lelaki itu sampai laki laki itu memasuki kamarnya.
Sulbbi dengan langkah gontainya langsung membuka pintu yang sempat raffa tutup dengan rapat,ntah lah masa bodo dia yang tidak sopan ikut ikutan masuk ke dalam kamar lelaki itu,toh di juga penasaran dengan ucapan yang laki laki itu lontarkan setengah - setengah,jadi beginilah dia juga harus berlari mengikuti laki laki itu kemana pergi.
"Apaan si raff ayo kasih tau!!"
"Ih ko kepo banget si, dasar cewe"
"Ayolah raffa tadi ucapan kamu yang gantung aku kan jadi kepo, lagian aku pacar kamu kan"sebal sulbbi,coba saja jadi sulbbi sebentar, betapa jengkelnya jika raffa seperti bunglon ini.
"Cium dulu"sambil menunjuk pipi kiri raffa menyuruh sulbbi,tentu sulbbi menghela napas dengan berat, apa apa ini?, Masuk ke prangkap raffa kah? Ntahlah sekarang sulbbi sudah tidak sebego dulu, karna sekarang raffa benar-benar telah mencuci otak sulbbi sepenuhnya.
Pantas saja febro jengkel dengan bosnya itu, toh adiknya yang bego ini telah ternodai oleh si sialan raffa,untung saja dia bisa menahan diri jika tidak habislah raffa yang notabennya bos yang ia takuti.
"Ih ko cium padahal tinggal kasih tau aja apa susahnya si"sebal sulbbi, benarkan tinggal kasih tau saja apa susahnya,bahkan tidak akan merugikan banyak dari laki laki itu.
"Yakin gak kepo ini"ucap raffa dengan alisnya yang dinaik turunkan,nah kan kalo kaya gini sulbbi semakin kepo saja.
Sulbbi menghela nafas panjang,berat tapi dia juga sangat ingin tau,mungkin sekali saja tidak apa apa, sulbbi berjalan menuju ranjang yang raffa duduki,melihat wajah raffa yang sumringah dengan terus tersenyum tak lupa juga telunjuk yang menunjuk nunjuk pipi kiri nya.
Cup
Satu kecupan mendarat dengan mulus dari bibir sulbbi, dengan muka merah padamnya sulbbi langsung membanting tubuhnya ke kasur kingsize milik raffa,tentu saja membuat raffa tertawa terbahak bahak melihat tingkah malu sulbbi yang menggemaskan baginya.
Ntah mengapa jantung raffa tiba tiba berdetak tidak biasa,semakin hari jantungnya semakin tidak aman jika terus menerus dekat dengan sulbbi,memang sulbbi pacarnya tapi tidak seperti awal awal pacaran.
Jujur tidak lebih untuk mengosongkan hatinya, tapi sekarang hatinya serasa penuh cukup sulbbi saja,selebihnya lewat.
Kembali sadar raffa,menormalkan jantungnya senyumannya kembali ke semula,dia tidak tau dengan dirinya sendiri saat ini, iyap dia bingung benar benar bingung tapi sedetik kemudian normal kembali.
Masih dilihat sulbbi memunggungi raffa,raffa tersenyum lalu sebuah ide muncul diotaknya,Raffa mendekat pada tubuh sulbbi yang ramping,setelah menemukan yang laki laki itu cari,langsung saja tanpa basa basi
"Aw awhh geli gelihhh "jerit sulbbi kencang,mau tahu apa yang raffa lakukan.laki laki itu tanpa ampun menggelitik pinggang ramping sulbbi,sulbbi yang tidak tahu pun menjerit kencang.
"Kenapa langsung salting, jawab coba"iseng Raffa,sulbbi kesana kemari menahan gelitikan dipinggangnya,semakin sulbbi tidak normal posisinya semakin gelitikan terasa dipinggangnya.tentu dengan nafas sulbbi yang tidak normal
KAMU SEDANG MEMBACA
Buluk? Bodo Amat
Подростковая литература[•ON GOING]_Hati hati cerita semakin rumit!! "𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚞𝚕𝚞𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚍𝚞𝚒𝚝" Rasanya sejuk seperti angin. Dan menyakitkan seperti jarum. Kisah Mayra sulbbi haffsania, gadis yang belum pernah ditemukan dinovel...