Perut nya terasa panas dan melilit, kepalanya terasa pusing,mulutnya terus saja berkomat Kamit tak jelas,sulbbi terus saja berguling ke sana kemari,karna perutnya yang sakit.
Tadi setelah pulang dari rumah febian,sulbbi merasa perutnya sakit dan kepalanya pusing,ia mencoba poop tetapi tak secuil pun kotoran itu muncul,malah semakin bertambah saja peningnya.ia mencoba meminum obat yang biasa ia minum tapi hasilnya tetap sama,membuat ia ingin sekali mengumpat pada bunda febian.
Yap, benar kata kakak nya febro dan Raffa, setelah masuk ke lubang kedua ia terjebak oleh bunda Febian yang penuh dengan tantangan itu,semua sempat menolak dengan halus tapi,bunda Febian yang super itu,berdrama kepada ayahnya yang berperingkat polisi,jadilah ia mengikuti lubang kedua yang di buat fanya bunda Febian.dan lihatlah sekarang sulbbi terus saja bolak balik ke toilet,menumpahkan kotoran yang sudah berapa kali tidak keluar sama sekali,jika ini bukan kotoran lalu apa Pms,mana mungkin!!sulbbi sudah tau dengan tanda tanda datang bulannya.
Gadis itu berjalan untuk memastikan tanggal datang bulannya, kalender yang tersimpan di meja belajar itu ia ambil dengan kasar,tak tahan jika terus bersabar, ia semakin geram karna tanggal datang bulannya belum mencapai,berarti ini benar racun dari vitamin bundanya Febian,shitt!!
Kembali berlari ke toilet,ntah apa yang ia lakukan jika terus seperti ini,ia terus berpikir di dalam toilet,dengan perut yang terus melilit minta kasih sayang,ah ia akan meminta bantuan saja kepada Raffa untuk membelikan obat penenang perut,jika kedokter ia tidak mau bertemu dengan suntikan mematikan ala dokter,ia takut sangat takut dengan yang namanya suntikan,apa lagi dengan dokternya.tidak ia tidak boleh ke rumah sakit titik!!
Setelah keluar toilet yang masih menyisakan perut yang sama,sulbbi berjalan ke meja belajarnya kembali,mencoba duduk dengan nyaman.
"Awwhh semogahh saja kak Raffa mau bantu"rintih sulbbi tak tahan,ia mengambil ponselnya lalu menghubungi Raffa.
Beberapa kali ia coba menghubungi Raffa,tetapi ia hanya mendapatkan ocehan operator,ia tidak menyerah secepat itu,terus saja ia menelpon,sehingga panggilan ke 5 barulah suara Raffa yang ketus itu keluar.
"Hallo"ketus Raffa di sebrang sana,sulbbi menghela nafas lalu
"Mmmm,raff aku boleh ga awwhh"rintihnya"minta tolong sama kamu"lanjut sulbbi sebisa mungkin.disebrang sana Raffa hanya memutar bola matanya malas.
"Kenapa"tanya Raffa singkat,ia terlihat santai di kursi yang berada di baskmnya,disana juga ada febro dan yang lain,mereka terlihat santai tidak mengalami seperti yang sulbbi alami,karna mereka sudah biasa memakan racun bunda Febian,jadilah mereka begitu sehat sehat saja.
"Tadi pulang dari rumah kak febian,perutku mules mules dan kepalaku pusing sekali,kayak nya aku keracunan vitamin bunda fanya"menghela nafas"bisa gak kamu beliin obat buat aku"lanjutnya
"Emang sesakit apa si,aku aja yang makan sama mereka nggak ko"oon emang,kan Raffa sudah biasa berbeda dengan sulbbi Ck
"Awwhh intinya melebihi datang bulan awh"rintihnya kembali,Raffa yang diserang sana mendengus kesal,ia bukan babu dan ia tidak akan pernah menjadi babu siapapun .
"Beli aja sendiri, kan punya kaki"ketusnya"lagian aku lagi kumpul"lanjutnya,sulbbi terus merintih hanya pasrah,mungkin sekali lagi ia akan membujuk.
"Tapi aku kan lagi awhh, sakit"dengan baik sulbbi berucap,tetapi tetap saja Raffa tak menggubrisnya,Raffa terus saja mendengus bahkan sulbbi mendengar dengusan itu dilayar ponselnya.
"Kalo sakit sendiri,ya beli obat sendiri dan kalo sakit nya rame rame,beli obatnya juga rame rame,nyusahin kalo sakit sendiri itu"kesal raffa yang tak mau di bantah.sulbbi menghela nafas

KAMU SEDANG MEMBACA
Buluk? Bodo Amat
Teen Fiction[•ON GOING]_Hati hati cerita semakin rumit!! "𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚞𝚕𝚞𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚍𝚞𝚒𝚝" Rasanya sejuk seperti angin. Dan menyakitkan seperti jarum. Kisah Mayra sulbbi haffsania, gadis yang belum pernah ditemukan dinovel...