twenty-four

196 16 0
                                        

Bukan main saat sulbbi baru pertama kali ke rumah Raffa,suasana menjadi ramai seperti keluarga yang jauh dan kembali untuk berkunjung,sulbbi sama sekali tidak diasingkan di keluarga mereka,bahkan mereka tertawa lepas layaknya keluarga sungguhan,padahal sulbbi mengira itu jauh dari pikirannya.tak apa ini semua memang takdir untuknya bahagia.mungkin!!

Raffa menjadi tersenyum setelah sekian lama ia tak pernah melihat keluarganya melepas tawa dan candanya,setelah sesalnya terhadap seseorang di masa lalu kini raffa mulia merasakan kembalinya.tentu saja ia tak ingin terjadi lagi.setelah makan bersama mereka pergi keruang tamu untuk bercanda ria seperti.

"Lihatlah anak itu, seperti takut pada sulbbi,kini anak manja,anak kebal akan tak takutnya pada orang tua, kini telah menjadi patung yang diberi nyawa tapi tidak untuk berucap"ejek yoga papihnya, Raffa melirik sinis pada Papihnya, apa apaan ini, dia menyindir?tapi tak mengaca?.

"Pih mau raffa ambilin kaca?!"judes raffa,ia tak mau kalah dengan ini, maksudnya ia akan mengompori,apa apaan kalo dia seorang yang menjadi tawa mereka,lihat saja ia akan membalasnya.

"Papih udah ganteng, gak perlu kaca!!"ucapnya so dengan tangan menyisiri rambut"mamih kamu aja suka luar dalam sama papih, iyakan mih?!"pedenya.

Firlla melotot pada yoga,tidak terima karna perkataan suaminya vulgar di depan calon mantunya,jika sedang berdua si tak apa, tapi ini,sudah keterlaluan. sulbbi terkekeh melihat keluarga raffa, ternyata selain harmonis keluarga raffa juga humoris.bisa diajak bercanda,dan bisa diajak serius pula, seperti nya jika febro dan keluarganya ada pasti seperti ini.hangat!!

"Ah males kalo Papih sama mamih lagi gini, yu yang kekamar aku aja main PS!!"ajak raffa,niatnya si mau mengompori tapi malah ia kesal dengan tingkah mereka berdua. Raffa mengulurkan tangannya pada sulbbi,dengan ragu sulbbi menerimanya,melihat mamih papih Raffa yang saling berpandangan jadi tak enak jika diganggu.

"Ke dapur dulu ya ambil cemilan!!"ucap raffa,sulbbi mengangguk, sulbbi tak masalah toh dia hanya tamu disini jadi sesuka raffa saja.

Lagian sulbbi ingin lebih jauh lagi mengenal raffa, dan dari mulia sekarang ia akan gincar membuat raffa semakin luluh, seperti biasanya raffa akan dingin saat bersamanya,dan itu ia akan menghilangkan dengan perhatiannya mulai kali ini, mungkin jika begitu raffa akan menerima diberbagai sisi.

Raffa mengambil cemilan dan minuman,tak ambil pusing sulbbi membantunya,toh dia juga pasti akan memakannya nanti.raffa tak pernah melepas genggaman nya pada sulbbi, seperti aliran listrik,terlihat begitu posesif kali ini.

"Awas jangan keterlaluan,kalian masih sekolah"saat raffa dan sulbbi menginjak satu anak tangga,ucapan itu keluar dari papihnya yang memperlihatkan mereka.raffa tersenyum tipis

"Udah besar kali, punya otak juga!!"ucapnya,dengan mata melihat sulbbi,tolonglah jika ada yang melihat ini jangan bilang sulbbi baperan nyatanya ia hanya malu.

"Dibilangin ngeles aja kek bajay, heran deh!!"tidak habis habisnya percepatan anjing dan kucing ini, mengapa tidak masuk pertandingan mulut saja si,pasti mereka akan menjuarai negara Indonesia ini.

"Lagian apa apaansih papih ini, Raffa juga udah besar, dan sulbbi itu anak orang!! Belum halal kan untuk Kane Kane"judesnya,anak ini benar benar Sudah kebal dengan semua yang ada di dunia, bahkan Papihnya pun ditantang!!.

"Bagus kalo tau, jadilah laki laki yang tak merusak wanita, apalagi sulbbi anak baik dilihat!!"kali ini membuat raffa menegang, perkataan Papihnya membuat gejolak dihatinya berloncat loncat.savage sekali.

Buluk? Bodo AmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang