Bitershit Relationsweet
Ting tong
"Siapa?"
"Go Food." Kedua alis gue bertaut. Perasaan gue nggak pesan apa-apa deh tadi. Salah alamat kali nih.
Gue lantas membuka pintu. "Salah ala--"
"Atas nama Kak Adel?" Gue memutar bola mata gue malas setelah melihat orang yang ngakunya dari Go Food ini ternyata Kak Hangyul. Dia mengangkat kantung plastik di tangannya. "Aku bawain Chatime. Chocolate Hazelnut Milktea topping pearl." Lalu dia tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa kemarin.
Semalam Kak Hangyul pulang ke apartemennya. Lalu tadi pagi dia spam chat sama telfon berpuluh-puluh kali tapi nggak gue tanggapin satupun. Dan sekarang dia tiba-tiba di depan apartemen gue menyamar sebagai abang Go Food tak diundang.
"Aku nggak disuruh masuk?" Gue masih berdiri sambil bersekap dada di depan pintu. "Ngapain? Aku mau pergi."
"Kemana? Aku datang masa kamu pergi, sih?" Ya lagian situ datang nggak bilang-bilang dulu!
"Ngerjain tugas," sahut gue.
"Ikut!" Gue sontak mendelik. "Nggak," tolak gue. Bukannya selesai tugas gue, yang ada malah molor gara-gara direcokin Kak Hangyul.
"Ikut!" Duh, ngeyel banget sih ini orang satu?!
"Ikut, Del. Gue janji nggak akan ganggu." Gue memicingkan mata. Mencoba mencari kebenaran dari ucapan Kak Hangyul tadi.
Pada akhirnya, manusia berusia 7 tahun yang terjebak di tubuh laki-laki 22 tahun ini gue biarkan ikut. Kenapa gue bilang gitu? Soalnya Kak Hangyul itu kadang childish banget. Tapi dia juga bisa berubah menyeramkan dalam beberapa menit. Gue curiga dia ini bipolar.
"Oh, pantesan gue nggak boleh ikut. Ternyata nugasnya sama cowok. Mau selingkuh ya lo?" Gue lantas menatap Kak Hangyul tajam. See? Ucapannya beberapa menit lalu soal dia nggak akan ganggu gue itu berakhir menjadi omongan belaka. Karena setelah tau gue nugasnya bareng Yohan, Kak Hangyul berubah jadi ngeselin banget!
Berkali-kali gue merasakan tangannya menarik tangan kiri gue untuk dia genggam, atau tiba-tiba melepas ikatan rambut gue. Dan sekarang dia udah ngelendot di leher gue dengan lengan kanannya melingkar di pinggang gue.
Masalahnya gue jadi nggak enak sama Yohan.
"Minggir dulu Kak, ini gue masih nugas." Gue mencoba menyingkirkan kepala Kak Hangyul dari pundak gue.
"Nugas ya nugas aja. Gue nggak ganggu kok."
Nggak ganggu katanya malih? Pengen gue tuker tambahin aja deh punya pacar kayak gini :(
"Minum lo habis nih. Mau pesen lagi nggak?" Dia menyingkir dari bahu gue dan meraih buku menu yang tergeletak di meja. Membuat gue sedikit lega.
"Nggak, nanti aja." Gue kembali fokus pada pembahasan ppt yang sedang gue buat sama Yohan. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena Kak Hangyul kembali mencolek lengan gue. "Mau strawberry milkshake atau es teh aja?"
Pertanyaan nggak pentingnya itu membuat gue kembali meradang. "Apa ajalah terserah," sahut gue lumayan kesal. Udah bad mood banget gue rasanya. Mau cursing tapi nggak enak sama Yohan.
"Oke." Kak Hangyul beranjak pergi untuk memesan minuman lagi. Gue mendongak menatap Yohan sepenuhnya. "Sorry ya Han, gue nggak tau dia bakal ganggu banget."
Yohan terkekeh pelan. "Iya, santai aja," katanya. "Hangyul emang gitu?"
"Hmm?"
Dia mengulangi pertanyaannya lagi. "Hangyul emang gitu?" Gue meringis pelan. Yohan pasti kaget liat kelakukan Kak Hangyul barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittershit Relationsweet - Lee Hangyul
FanfictionMari baca, mari jatuh cinta. #1 Hangyul #355 on teenfiction #528 on fanfiction Schazelle