Nine

4.3K 531 7
                                    


•Bittershit Relationsweet•






"Lu nggak bilang ada kuis sialan. Tau gitu gue nggak jadi absen." Seungwoo mengacak rambutnya frustasi. Menyesal karena dia skip mata kuliah pagi ini karena bangun kesiangan. Sebenarnya dia masih sempat masuk kelas, tapi karena mager, jadi dia skip kelas aja. Tau-tau ada kuis.

"Masuk kelas yang sore aja. Nanti gue kasih soalnya," jawab Seungyoun.

"Soal doang nggak guna. Jawabannya sekalian."

"Santai. Yang penting sekarang kita ngantin dulu. Laper banget bgst pagi-pagi udah ditodong koding." Keduanya bersiap berjalan ke kantin FE. Karena di sana selain anaknya bening-bening, kantinnya juga bersih. Beda sama kantin FT yang isinya lebih dari separuh itu cowok, nggak ada yang bisa buat cuci mata. Kantin FT juga udah kayak neraka. Belum masuk aja udah kelihatan asapnya. Padahal banner besar himbauan untuk tidak merokok di area kampus sudah terpasang di sana. Tapi mereka tidak ads yang peduli. Pokoknya kantin FT itu tempat paling beracun di kampus.

"Gyul, ikut nggak? Bengong aja." Hangyul tersentak saat Seungyoun menepuk bahunya.

"Ntar gue nyusul." Hangyul kembali menoleh pada gadis yang tengah duduk di bangku dekat gedung fakultasnya.

"Itu Adelia bukan?" Seungyoun menyipitkan mata. Tidak asing dengan orang yang sedang dilihat Hangyul. "Eh bener tuh. Gue samperin ah."

"Mau kemana lo?" Seungyoun melangkah maju. Hangyul yang terkejut buru-buru menarik kerah belakang kemeja yang dipakai Seungyoun.

"Mau kemana lo? Nggak inget gue bilang apa kemaren?" Seungyoun berdecak sebal. Jadi beneran Si Hangyul mau ngegas Adel?

"Udah sana buruan cabut." Hangyul mengibaskan kedua tangannya. Mengusir teman-temannya agar cepat pergi dari sana.

Seungyoun mendumal. Tapi tetap beranjak pergi. Nggak papa, lagian Adel itu susah. Dia kemaren DM aja nggak dibalas. Padahal habis itu dia upload snapgram.

Dia yakin Hangyul nggak akan bisa menaklukan Adel dengan mudah.

"Serius amat." Hangyul duduk di bangku kosong depan Adel tanpa permisi. Dia melipat kedua tangannya di atas meja. Menghadap Adel sepenuhnya.

"Mau kuis ya?" Hangyul melongokkan kepala. Mengintip isi catatan Adel yang membuat gadis itu terus menunduk fokus. Mengabaikan kedatangannya.

"Tck! Apaan sih!" Adel berdecak sebal karena Hangyul menutup buku catatannya seenak jidatnya. Membuat fokusnya terganggu.

"Lagi ngapain? Serius amat sampe nggak nyadar gue di sini."

Adel melirik Hangyul sekilas lalu kembali menatap bukunya tanpa berniat menjawab pertanyaan Hangyul. Lagian bukannya dia nggak sadar ada Hangyul di sana, dia hanya pura-pura tidak tau.

Hangyul merapatkan bibir. Ternyata Adelia jauh lebih sulit dari yang dia bayangkan.

"Kak!" Protes Adel karena kali ini Hangyul merebut bukunya secara paksa. "Balikin!"

Hangyul membolak-balik buku tulis itu tanpa peduli bahwa pemiliknya sudah siap meledak karenanya. Hangyul membaca buku catatan itu sekilas. Dia tertegun, tulisannya sangat rapi dan mudah dipahami.

"Kak!" Hangyul mengangkat tangannya tinggi-tinggi saat Adel hendak merebut bukunya kembali.

"Nanti pulang sama gue," katanya. Bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Hal itu membuat Adel meradang.

Sudah tiga hari sejak laki-laki di depannya ini membayar makannya di kantin. Hangyul terus mengganggunya. Laki-laki itu selalu muncul di mana-mana.

Bittershit Relationsweet - Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang