Twenty Seven

3.4K 501 32
                                    


Mohon maaf karena aku bikin Kak Hangyul sakit itu. Aku bukannya mau doain Hangyul atau gimana, aku juga rada berat pas bikin part kemaren. Takutnya gimana gitu.

Pokoknya, Kak Hangyul di sini tuh Hangyulnya Adelia ya, bukan Hangyul X1

Aku buat konflik gini karena pelakor tuh udah mainstream banget

Pertama, Yuna di Just You udah jadi pelakor, terus Ayin di Painful juga jadi pelakor. Masa di sini mau ada pelakor juga 😭



Follow instagram @/realschazelle & @/yannuar.risne 😋



- Happy reading -



Brakk!

Adel meringis pelan saat Kak Hangyul keluar dan membanting pintu mobil Kak Wooseok dengan keras. Gadis itu menatap Wooseok tidak enak. "Maaf ya Kak," katanya.

Wooseok menggeleng pelan. "Santai aja," balasnya. Bukan cuma satu dua hari dia kenal Hangyul. Dia bisa memaklumi kondisi sahabatnya itu kini.

Adel dan Hangyul diantar pulang ke apartemen Hangyul oleh Seungyoun dan Wooseok. Kata Dokter Kak Hangyul nggak harus dirawat inap. Dia diperbolehkan pulang setelah sampel darahnya diambil.

Mereka bilang hasil tesnya keluar sekitar dua minggu atau bisa lebih cepat dari itu.

"Kalau ada apa-apa hubungi kita aja Del. Kita pasti bantu," kata Kak Seungyoun. Adel mengangguk patuh. "Makasih Kak," balasnya.

"Tolong jagain Hangyul ya. Gue tau lo kuat. Lo pasti bisa menghandle Hangyul dengan baik," tambah Kak Wooseok.

Diam-diam Adel meneguk ludahnya kasar. Dia gugup. Kak Hangyul yang sekarang lebih horor dari Kak Hangyul pas marah.

"Makasih Kak, kalo gitu aku masuk dulu." Adel keluar dari mobil hitam milik Kak Wooseok. Dia berjalan cepat menuju unit apartemen Kak Hangyul.

"Kak?" Dia melongokkan kepalanya masuk dan melihat Kak Hangyul duduk menyandar di sofa.

"Makan dulu Kak," katanya hati-hati. Adel mendudukkan diri di sebelah Kak Hangyul.

Dia membuka bungkus makanan yang tadi sempat mereka beli lalu mengangsurkannya pada Hangyul.

"Aku suapin aja deh." Adel mulai menyendok makanan tersebut lalu menyuapkannya pada Hangyul.

Namun laki-laki itu melengos. "Gue nggak laper," katanya dengan nada dingin.

Adel tidak menyerah. Dia masih mencoba membujuk Hangyul agar setidaknya ada sesuatu yang masuk ke dalam perutnya. "Dikit aja Kak, biar demamnya turun."

"Gue nggak laper! Denger nggak!" Adel tersentak saat Kak Hangyul menepis tangannya.

Sejak di rumah sakit tadi Kak Hangyul  terus diam. Adel ajak bicara dia cuma menjawab seadanya.

Dia tau Kak Hangyul pasti terpukul banget. Karena penyakitnya itu sama sekali nggak bisa dianggap enteng.

"Yaudah nih makan sendiri. Aku ambilin Kak Hangyul baju ganti duㅡ"

"Nggak usah. Lo bisa pulang sekarang."

Adel mematung di tempatnya. "Kak," tangannya terulur untuk menyentuh bahu Kak Hangyul. Tapi lagi-lagi ditepis.

Bittershit Relationsweet - Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang