• Bittershit Relationsweet •
Menjalin hubungan selama dua tahun dengan orang yang sama bukanlah perkara mudah. Apalagi orangnya kayak Kak Hangyul.
Nggak bisa dihitung lagi berapa kali Adelia dibuat sakit hati karena kelakuan Kak Hangyul selama ini. Dari mereka belum pacaran aja Adel udah sering makan hati.
Bertengkar? Hampir setiap seminggu sekali mereka berantem. Baikan tiga hari, berantem. Baikan dua hari, berantem lagi.
Ada aja topiknya. Perkara pilih makanan aja bisa buat mereka berantem berhari-hari.
Awal-awal pacaran sama Kak Hangyul itu benar-benar masa terberat untuk Adelia. Dia bahkan dijauhi beberapa anak laki-laki di kelasnya karena Kak Hangyul secara terang-terangan meng-claim dirinya sampai cowok-cowok yang awalnya pdkt ke Adel jadi mundur teratur.
Hari ini Adel pulang larut dari kampus. Kelasnya selesai sejak jam 5 sore. Tapi melipir dulu ke basement buat nugas. Jam 10 malam baru dia bisa pulang.
Janjiannya habis kuliah langsung kelompokan, nyatanya jam 6 baru pada datang. Masih dipotong acara makan juga Ya Tuhan pengen Adel lempar jam dinding mereka semua.
Udah kelas seharian full, pulang sore masih harus nugas. Kelompoknya babi semua. Bayangin aja, dari lima orang yang datang masa cuma dia yang sibuk mikir. Yang dua iya-iya doang pas ditanya. Yang duanya lagi malah sibuk pacaran.
Udah mikir, browsing, bikin kesimpulan juga semua dia yang kerjain. Pengen banget marah tapi udah nggak ada tenaga rasanya. Jadi Adel diam. Tetap dia kerjain tapi nanti materinya dia share malam sebelum presentasi. Biar mampus mereka nggak bisa jawab. Toh nilai presentasinya individu.
Karena sudah sangat larut, Adel menelepon Kak Hangyul. Meminta tolong laki-laki itu menjemputnya di kampus.
Dia menunggu di gerbang fakultasnya selama kurang lebih lima belas menit sebelum Kak Hangyul datang dengan SUV putihnya.
"Ngapain aja sih lo di kampus sampe malem begini?"
"Naik ojol kan bisa. Ngerepotin gue tau nggak."
Bukan kalimat seperti itu yang ingin Adel dengar setelah semingguan lebih mereka tidak bertemu.
Lagian dia cuma minta tolong anterin pulang ke apartnya karena ini udah malam. Karena dia lebih percaya diantar sama pacarnya yang brengsek ini daripada sama ojol.
"Oh yaudah turunin aku di sini aja." Adel menjawabnya dengan nada dingin. Baru minta tolong anterin pulang aja udah dibilang ngerepotin, apa kabar Hangyul yang selama ini tidur di apartnya, sampe baju Adel yang cuci sama setrikain?
Hangyul tidak menjawab tapi tetap melajukan mobilnya ke arah apartemen Adel. Sementara Adel yang sudah sangat lelah memilih diam. Sudah tidak punya tenaga lebih untuk berdebat.
"Gue nginep." Adel hanya memutar bola matanya malas saat Kak Hangyul mengekor masuk ke dalam apartemennya.
Mencoba tidak memedulikan laki-laki itu. Salah dia berharap Kak Hangyul akan menyapanya dengan baik setelah seminggu lebih mereka tidak bertemu. Nyatanya dia datang kemari karena mungkin nggak ada cewek yang menarik untuknya malam ini.
Adelia hanya pilihan terakhir saat yang lain sudah terasa membosankan untuk Kak Hangyul.
Dia nggak pernah merasa secapek ini sebelumnya. Laper, kepalanya pusing, dan badannya capek. Mukanya berminyak parah, mau mandi tapi males banget.
Adel berjalan menuju dapur, berniat mengambil segelas air untuk membasahi kerongongannya yang kering. Tapi sialnya, galonnya kosong. Lengkap sudah penderitaannya hari ini karena persediaan botol minum kemasan di kulkas juga habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittershit Relationsweet - Lee Hangyul
FanfictionMari baca, mari jatuh cinta. #1 Hangyul #355 on teenfiction #528 on fanfiction Schazelle