Twenty Four

4.3K 507 87
                                    


• Bittershit Relationsweet •


"Hahaha! Goblok lo minum segelas doang kobam!" Shannon tidak berhenti menertawakan Adel setelah gadis itu bercerita apa yang terjadi tadi malam.

Adel mencebikkan bibir. Sampai bangun tadi pagi Adel masih merasa kepalanya pusing. Dia bahkan tertidur di mobil Kak Hangyul dan tidak sadar digendong masuk apartemennya oleh laki-laki itu.

Udah masih pusing, sempat-sempatnya Kak Hangyul ngomelin Adel gara-gara dia mengeluh pusing.

"Sini belajar sama gue. Malu gue punya temen kayak lo." Adel mencebikkan bibir. Menyesal dia cerita sama Shannon. Yang ada dia diketawain terus.

"Terus, lo dimarahin Kak Hangyul, dong?" tanya Shireen.

Adel mengangguk kecil. Yang lalu disambut tawa oleh dua teman laknatnya itu.

"Kak Hangyul kan minum juga, kenapa dia ngelarang lo minum?" Adel mengedikkan bahu. Dia tertidur setelah masuk ke dalam mobil karena tidak bisa menahan rasa pusingnya. Dia sempat mendengar Kak Hangyul mengatakan sesuatu. Tapi samar-samar dan dia juga tidak ingat. Dia kira Kak Hangyul cuma mau mengomelinya, makanya Adel memilih tidur.

"Rin, lo nggak mau coba juga? Masa kalah sih sama Adel?" Shireen menggeleng cepat. "Nggak. Makasih," katanya. "Digantung Juyeon gue main ke tempat kayak gitu."

"Makanya, pacaran jangan sama anak ustad!" ledek Adel. Sebenarnya Juyeon bukan anak ustad, sih. Cuma keluarganya cukup agamis, jadi ya gitu, dia nggak pernah macam-macam kayak Kak Hangyul atau pacarnya Shannon.

"Yohan!" Adel tersentak saat Shireen melambaikan tangannya ke arah Yohan yang baru masuk ke dalam kelas. "Duduk sini aja." Shireen menepuk kursi kosong di sebelahnya.

Adel dan Shannon kompak bertukar pandang. Giliran mau kuis aja nyuruh Yohan duduk deket dia.

Sementara Shireen yang sadar diperhatikan pun membalas kedua temannya itu dengan tatapan, 'Udah nggak usah julid, pokoknya kalian tau beresnya aja.'

Emang dasar ular!

"Sakit, Del? Kok pucet?" Yohan mengulurkan tangan. Menyentuh dahi Adel dengan telapak tangannya tanpa permisi.

Adel tersentak hingga termundur begitu saja.

"Ekhm!"

Yohan mengerjap pelan. "Eh? Sorry-sorry, gue reflek." Dia menarik kembali tangannya setelah mendengar Shannon berdehem menyindir. Pemuda itu mengusap tengkuknya. Salah tingkah.

Adel meneguk ludahnya kasar. Masih nge-blank karena tindakan Yohan barusan.

"Adel nggak sakit kok, dia cuma pusing habis mabㅡakh! Sakit Del!" Shannon mengusap tangannya yang dicubit Adel barusan.

Sementara Adel kembali mengunyah gummy bear nya seolah tidak terjadi apa-apa. Membuat Yohan menatap kedua gadis itu bingung.

"Udah, nggak usah ngursin Adel. Dia udah ada yang punya. Mending lo ajarin gue gimana caranya ngitung ini." Shireen menyodorkan lembaran materi yang baru dia print tadi pagi karena hari ini ada kuis.

Tanpa menyadari kalau ucapannya tadi membuat Yohan tertampar.

Adel udah ada yang punya, Han. Lo nggak bisa apa-apa.

.

.

.

Bittershit Relationsweet - Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang