Eleven

4.3K 569 47
                                    

Makasih banyak vommentnya

Kalian bikin aku jadi makin semangat nulisnya 😭😭😭

Bittershit Relationsweet •



Drrttt drrrttt

"Nggak diangkat, Del?" Shireen melongokkan kepala, mencoba mengintip layar hp Adel yang terus bergetar sejak sepuluh menit lalu. Namun  belum sempat membaca ic callernya, Adel buru-buru meraih benda itu, lalu menekan tombol reject begitu saja.

Sialnya, tidak sampai sedetik, benda persegi itu kembali bergetar. Membuat Shireen, Juyeon, dan Chanwoo kompak menatapnya.

"Angkat aja dulu, Del," kata Juyeon. Adel yang merasa tidak enak pun meminta maaf lalu memasukkan hpnya ke dalam tas.

Dia kembali fokus pada tugas kelompok yang sedang mereka kerjakan. Hari sudah gelap dan mereka masih berkutat dengan tugas kampus. Untung basement gedung 3 fakultasnya ini masih ramai. Kebanyakan mahasiswa memang sering mengerjakan tugas kelompok di basement kampus. Di sana juga wifinya kenceng. Kadang ada kegiatan organisasi yang dilakukan di sana. Tempat itu masih ramai bahkan sampai jam 12 malam.

Adel kembali merasakan getaran hpnya dari dalam tas. Meski jadi tidak sekeras tadi karena teredam tas. Gadis itu jengkel mengingat siapa yang meneleponnya berkali-kali. Siapa lagi kalau bukan manusia rese bernama Hangyul. Seharian ini memang dia tidak mengganggunya di kampus, tapi telfooonnn terus. Chat juga berkali-kali dan nggak Adel baca satupun.

Sejak kemunculannya yang tiba-tiba di depan apartemen Adel beberapa hari yang lalu, yang membuat Adel berakhir menemani Hangyul makan itu, Hangyul jadi makin ngeselin. Dia masih ingat ancaman laki-laki itu.

Mau jadi pacarnya atau jomblo seumur hidup?

Memang dia siapa seenaknya memberi ancaman seperti itu?!

"Kalian tunggu di sini aja, biar gue sama Juyeon ke parkiran ambil motor." Gue dan Shireen mengangguk. Membiarkan dua laki-laki itu berjalan lebih dulu ke parkiran kampus.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Shireen pulang diantar Juyeon, dan gue diantar Chanwoo.

"Chanwoo naksir sama lo," kata Shireen. Iya, gue tau. Udah jelas banget kok. Gue juga merasa sedikit gimana gitu sama Chanwoo. Soalnya Chanwoo baik banget, dia juga perhatian. Dan dia termasuk kategori cowok ganteng di kelasnya.

"Lo gimana Del?" Kening gue mengerut. "Gimana apanya?"

Shireen berdecak pelan. "Perasaan lo lah. Jangan sampai lo cuma phpin Si Chanwoo. Kasian."

"Ya gue bukannya phpin, cuma mau mastiin aja dulu dia ini gimana. Pokoknya gitu lah, kalo jadi alhamdulillah, kalo nggak ya mungkin nggak jodoh."

Shireen malah mengejek Adel. Ya gimana, gue sama Chanwoo kenal baru dua bulanan. Dia juga belum nyinggung masalah perasaannya ke gue. Gue cuma mengikuti alurnya aja.

"Oh iya, Kak Hangyul gimana? Masih ngerusuhin elo?" Gue memang menceritakan semua kekesalan gue ke Kak Hangyul pada Shireen. Jadi dia tau semua cerita gue tentang Kak Hangyul.

"Lo mending jauh-jauh dari Kak Hangyul deh Del."

"Kenapa?"

Shireen mendekat. "Kak Hangyul itu playboy," bisiknya dengan suara pelan. "Banyak gosip yang bilang Kak Hangyul itu ceweknya banyak. Suka gonta-ganti. Banyak yang udah jadi korbannya."

Gue nggak kaget sih. Kak Hangyul kan ganteng, manly, kaya, pasti dia memanfaatkan kelebihannya itu. Dilihat dari cara dia nyepik sih kayaknya udah pro.

Bittershit Relationsweet - Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang