Twenty Nine

3.4K 522 79
                                    


Buat temen-temen semua yang merasa cerita ini nggak masuk akal, aku mau jelasin sesuatu.

Di part sebelumnya pasti banyak yang bingung, 'kan? Iya aku tau HIV bisa nular lewat liur. Dan waktu Kak Hangyul main sama cewek itu mungkin aku yang jelasinnya kurang spesifik apa gimana.

Aku juga ngerasa something important yang mau kusampaiin di part sebelumnya kurang dapet.

Jadi Kak Hangyul itu frustasi kan, terus dia lampiasin ke cewek2 di klub itu. Tapi dia cuma sentuh di luarnya aja, nggak ciuman gitu. Ngerti tidaks?

Maaf karena pengetahuanku mungkin nggak dalam banget tentang penyakit itu. Hhhh. Salah emang kayaknya aku bikin konflik kayak gini. I'm so sorry 🙏🙏🙏

Bittershit Relationsweet •

"Kak, mau pulang nggak?!" Adel menggoyang badan Kak Hangyul kencang. Setelah berhasil meredakan tangisnya, Adel duduk di sebelah Hangyul sembari menunggu laki-laki itu sadar.

Adel tidak lagi peduli pada penampilannya yang kacau kali ini. Dia tidak peduli matanya yang bengkak karena terlalu banyak menangis atau bibirnya yang pucat karena liptintnya sudah luntur.

Yang dia pikiran sekarang adalah bagaimana cara membawa Kak Hangyul yang mabuk berat ini pulang.

Plakk

Adel kembali memukul punggung Kak Hangyul hingga berbunyi keras. Seungyoun saja sampai meringis. Kalau sedang dalam keadaan sadar pasti Hangyul akan mengaduh kesakitan.

Adel melirik jam di tangannya. Sudah hampir jam 2 pagi dan dia masih berada di tempat laknat ini menunggu Kak Hangyul sadar dari mabuknya.

"Kak, nggak mati, 'kan?" Dia kembali mengguncang badan besar Hangyul. Kali ini pemuda itu bergerak. Menunjukkan tanda-tanda kalau dia masih hidup.

"Pusing," gumamnya dengan mata yang masih tertutup.

Adel mengumpat dalam hati sambil menahan diri untuk tidak menghujani Kak Hangyul dengan pukulannya lagi.

Dia masih meradang. Setelah seminggu ini sibuk mencari Kak Hangyul kemana-mana, orang yang dia cari malah asik mabuk-mabukkan. Dia sudah mendengar cerita Kak Seungyoun. Katanya kemungkinan Kak Hangyul nggak pernah pulang.

Adel memutuskan untuk membawa Hangyul pulang. Dengan bantuan Seungyoun akhirnya dia berhasil membawa Kak Hangyul ke dalam mobil Shireen.

"Ke apart lo apa ke apart Kak Hangyul, Del?" tanya Shireen yang sudah siap di balik kemudi.

"Apart Kak Hangyul aja, Rin," sahut Adel sambil membenarkan posisi duduk Kak Hangyul.

Dia duduk di bangku belakang bersama laki-laki itu.

Suasana hening menyelimuti mereka sepanjang perjalanan. Shireen yang fokus pada jalanan, dan Adel yang sudah terlalu lelah hanya untuk mengeluarkan suara.

Dia melirik Kak Hangyul yang tertidur pulas dengan posisi kepala menyender di bahunya.

Sesekali dia perhatikan, dahi Kak Hangyul mengerut. Seolah sesuatu tengah terjadi di alam bawah sadarnya.

"Del," Adel menoleh saat samar-samar dia mendengar Kak Hangyul meracau.

Tapi dia tidak mendengar jelas apa yang laki-laki itu katakan.

"Adel," racau Kak Hangyul lagi. Kali ini Adel mendengar dengan jelas kalau Kak Hangyul memanggil namanya.

"Adelia."

Bittershit Relationsweet - Lee HangyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang