Dia Kembali

82 10 3
                                    

Aku diam membeku melihat isi pesan dari nya, sekarang tidak penting dia mendapatkan nomor ponsel ku dari mana. Paling penting sekarang aku harus belajar karena besok akan diadakan ujian kelulusan.

Aku turun ke bawah untuk menemui Umi.

"Mi, doakan Dinda ya besok ujian nya lancar", aku memeluk Umi dari belakang.

"Pasti dong nak".

"Abi belum pulang?", aku duduk di sebelah nya.

"Belum kayaknya masih ada urusan, kakak mu juga belum pulang".

~~~

Pemilihan ketua OSIS sudah selesai dan semua kelas 12 hari ini sampai tiga hari kedepan di sibukkan dengan ujian.

"Lan, aku setelah lulus mau ambil farmasi, kamu gimana?"

"Sama lah, aku pengen di farmasi juga".

Kami mengobrol sebelum ujian di mulai.

Ujian sudah selesai dan minggu depan pengumuman kelulusan. Semua siswa kelas 12 diberi waktu satu minggu untuk menghilangkan penat selepas ujian di rumah.

Selama satu minggu di rumah aku tidak kemana-mana, aku hanya mencari informasi kampus tempat kuliah ku nanti.

~~~

Pengumuman kelulusan sudah ditempel di mading, betapa senangnya diriku aku adalah siswa dengan nilai tertinggi dari semua siswa kelas 12.

Semua orang memberikan selamat ke padaku dan juga Rayhan tentunya.

"Selamat ya, kamu memang pintar".

Kok dia panggil aku kamu sih. Ada apa dengannya?

"Makasih".

"Kok pesan ku nggak di balas sih?", dia menanyakan pesan nya padaku, aku harus jawab apa.

Tapi dengan keberanian akan ku jawab semua pertanyaan yang ia lontarkan padaku.

"Nggak papa dan aku minta semua sandiwara pacaran ini di akhiri, toh juga Atiqah udah ngejahuin kamu kan?".

Kenapa aku juga memanggil kamu pada Rayhan.

"Ok, aku memang mau ngomong itu ke kamu dan pengen nya aku bisa pacaran beneran sama kamu".

Aku kaget mendengar ucapannya, pacaran?

"Dalam islam nggak ada pacaran adanya ta'aruf langsung nikah".
Ku jawab teori pacaran nya dengan pernikahan.

"Ok kalau itu yang kamu mau, ku ikuti semua yang kamu mau". Lalu dia pergi meninggalkan ku.

Maksudnya dia mau mengkhitbahku?

Aku sudah sampai dirumah dan Umi sedang menyirami tanaman di halaman rumah.

"Umi, lihat deh nilai ku tertinggi dari semua nya yang ada di sini". Ku tunjukkan kertas pengumuman nilai semua siswa ke padanya. Lalu dia meletakkan selang yang ada ditangannya.

"Selamat sayang".

"Makasih Umi".

Setelah itu aku pergi ke kamar untuk berebahan.

Ku ambil Hp ku untuk melihat apakah ada pesan masuk. Setelah menggeser dari atas ke bawah tidak ada pesan yang masuk hanya ada pesan dari Rayhan. Kubaca lagi pesan dari nya, entah kenapa aku malah terseyum sendiri, rasanya hati ini sudah mulai menerima seseorang lagi.

Besok aku janjian ketemuan sama Wulan di kampus untuk mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru.

Untuk memenuhi persyaratan nya aku mengumpulkan berkas-berkas seperti KTP, KK, transkip nilai SMK, dan lain sebagainya.

~~~

"Din, aku kok grogi gini ya?", Wulan berjalan di belakangku menanti giliran mengambil formulir.

"Emang ada apa kok kamu bisa grogi Lan?".

"Kakak-kakak nya ganteng-ganteng Din, gue bisa pingsan disini".

"Lebay deh Lo".

Aku sudah mengambil formulir Wulan pun sudah mengambilnya.

Setelah mengisi formulir aku dan Wulan mengembalikan formulir nya kepada panitianya.

Kak Diana tadi pagi memberitahuku untuk menemuiku di gazebo dekat fakultas farmasi.

Betapa kagetnya diriku siapa yang berjalan bersama nya. Tanganku gemetar, hatiku berdebar tak karuan, Dia kenapa Dia disini dan aneh nya kenapa Dia bersama Kakak ku?

Vico, dia kembali tapi bisakah aku bersama nya lagi dengan melihat nya bergandengan tangan dengan kakak ku. Ada hubungan apa Dia dengan kakak ku?

Happy reading guys, jangan lupa vote dan follow...
See you next time👋👋👋

Manusia Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang