Aku terharu dibuat nya, pria yang ketika SMK selalu menghantuiku, mengikuti ku, sampai kuliah pun, dia juga satu kampus dengan ku. Begitu banyak cobaan yang ku hadapi, dan kisah ini lucu. Dimana dulu dia yang ngejar-ngejar aku, tapi aku tak pernah merespon nya, lalu setelah aku sadar bawha hatiku tak bisa menjauhi nya, dia malah mencoba berpaling padaku.
"Jangan nangis dong, insyaallah sebentar lagi kita sah juga kok, aku janji akan jadi Adam yang tak akan pernah meninggalkanmu". Dia menghapus air mata ku.
"Maksudmu, kita akan segera nikah, Rey... Kita itu baru semester 1". Sambil duduk di bangku.
"Kamu nggak percaya sama aku, dari SMK aku itu udah kerja Din. Mangkanya aku sering nggak hubungin kamu, kalok udah lulus kita nikah, aku masih mau beli rumah, mobil, ngumpulin modal juga, insyaallah Allah meridhoi kita. Aku ngelamar kamu, biar nggak ada lagi kupu-kupu yang hinggap di bunga mawar ini. Ini adalah pembuktian bahwa aku serius dengan mu". Tegas nya, sambil menatap mataku.
"Emang, kamu kerja apa?". Rasa penasaran ku muncul.
"Aku itu, bantuin om ku nyervis komputer, laptop, install os, lumayan lah". Jawab nya.
Amazing Rayhan, aku semakin yakin terhadapmu.
"Ooo... Salut aku sama kamu". Jelasku, aku masih belum berani menatap nya. Pandangan ku hanya terfokus pada pohon besar didepan ku.
"Papa ku bilang, dia mau puoang besok sore. Insyaallah besok malam aku kerumahmu". Jelasnya.
"Yah.. Abi sama Umi ku lagi ada di luar kota, kayaknya minggu depan baru balik, maaf ya. Emang kamu nggak butuh persiapan gitu, ngomong sama Abi ku".
"Ya udah, minggu depan aja, kasian juga Abi mu kan kalok weekday sibuk di rumah sakit". Dia paham juga.
"Makasih ya, kamu ngerti banget sama keadaan ku". Aku mengarahkan pandangan ku padanya dan memberikan nya senyum termanis ku.
"Makan martabak yuk?". Ajak nya, aku memang lapar sih.
"Boleh".
Kami berdua lalu masuk kedalam mobil, kami mengobrol tentang semua hal, kenangan di perpus, pura-pura pacaran karna Atiqah, pertemuannya dengan Vico, semua nya lah.
Tepat tanggal 3 Agustus 2019 ini, aku dilamar oleh nya. Hari ini adalah hari terspesial bagiku, karna dia tepat mengkhitbah ku di hari lahir ku.
"Kamu pengen rasa apa?". Tanya nya, sambil menarik kursi untuk kududuki.
"Samain aja sama kamu". Jawabku.
Pesanan sudah tiba, dua martabak manis dengan toping keju dan green tea, dia tau seleraku. Semakin membuat ku jatuh cinta.
"Udah jam satu nih, kamu belum sholat?". Tanya nya.
"Aku lagi ituuu". Kalok nggak paham, emang kurang ajar sih.
"Ooo... Kakak mu suka martabak kan, aku bungkusin ya". Dia lalu berdiri dan memesan 1 bungkus lagi.
_______
"Hati-hati ya, see you di kampus". Aku melambaikan tangan pada Rey.
"Iya... I love you". Dia lalu memberikan kiss bye padaku.
Aku masuk ke dalam rumah, sepi sekali seperti kuburan. Aku memanggil kak Diana tapi tak ada suarapun.
"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun my sister... Selamat ulang tahun". Kak Diana lalu menyodorkan kuetar padaku, aku berdoa meminta pada Allah, lalu ku tiup lilin itu.
"Selamat ulang tahun adekku, yang ke 19, semoga selalu bahagia, sehat, panjang umur, dan dapat jodoh yang sayang sama kamu". Aku lalu memeluk nya.
Ku potong kue itu dan menyuapkan nya sedikit pada kak Diana. Sayang banget Umi sama Abi nggak ada disini.
"Yaudah mandi, sholat ya, kakak mau ke kamar dulu". Suruhnya.
Sampai dikamar aku tetap teringat wajah tampan nya. Terimakasih Tuhan, kau telah menyatukan kami kembali.