Kekaguman

83 10 3
                                    

"Hahahaha, sorry-sorry Din, nggak sengaja gue, tuh ada kucing lewat".

Dia malah tertawa begitu, "Yaudah ayo cepet jalan lagi, keburu hujan, dan aku belum sholat ashar juga".

"Gue juga belum sholat ashar , sholat bareng yok".

"Di rumah masing-masing aja", lalu ku menepuk pundaknya untuk menjalankan kembali motornya.

"Lo tuh ya, nggak boleh nunda-nunda sholat, kayaknya disini ada masjid terdekat", dia menjalankan motornya kembali untuk mencari masjid.

"Okay, terserah Lo aja".

Sampailah kita di masjid At-Taqwa, jarak sekitar 5 km dari sekolah. Aku pun turun dari motornya Rayhan.

"Nih helm nya, gue mau ambil wudhu' dulu".

"Gue tunggu di dalam".

Selesai mengambil wudhu' aku langsung memasang mukena. Masjid di sore begini sudah sepi, hanya sebagian orang mengaji dan ada marbot yang sedang membersihkan halaman masjid.

Saat aku mengangkat tangan untuk mengucapkan takbir, Rayhan memanggil ku dari belakang.

"Bentar dulu, sebagai calon imam yang baik, gue harus latihan buat jadi imam sholat Lo", what? Ini orang halunya kebangetan ya.

Tapi, dari pada sholat sendiri lebih baik sholat berjamaah.

"Okay, ya udah ayok cepetan dan denger ya gue bukan calon istri Lo", ucapku tegas dengan nya.

"Awas Lo nanti ke pincut sama gue", Lalu dia langsung mengangkat tangannya untuk menjadi imam sholat ku.

Kami berdua sholat bersama. Sungguh indah pemandangan ini dan entah kenapa ketika aku bersama nya, hatiku serasa damai dan dia begitu mirip dengan Pria ku yang dulu aku punya.

Ada apa dengan ku kenapa aku mulai mengagumi nya. Dinda sadarlah.

"Assalamualaikum warahmatullah", dia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mengakhiri sholat.

Aku pun mengikuti nya. Setelah selesai sholat dia menadahkan tangannya untuk berdoa.

Selesai berdoa, kami pun keluar dari masjid. Rayhan menyalakan mesin motornya untuk mengantarkanku pulang.

"Btw, gue minta nomor hp Lo ke Wulan kok nggak di kasih".

"Buat apa nomor Hp gue, nggak penting juga kan buat Lo". Balasku dengan acuh tak acuh.

"Pentinglah Din, kalok Lo sakit gue kan bisa nanya Lo sakit apa, kalok Lo butuh driver pribadi gue siap antar jemput Lo kapanpun dan kemana aja". Apakah yang diucapkannya padaku benar-benar nyata dari hatinya, entahlah aku masih bingung kepadanya.

"Kalok gue nggak mau ngasih nomer hp gue, gimana?"

"Terserah Lo deh, yang penting gue udah usaha buat dapetin nomor hp Lo", sepertinya dia sudah capek selalu di tolak oleh ku.

Aku dan Rayhan sudah tiba di depan rumahku.

"Makasih, gue masuk dulu".

"Gue nggak diajak masuk dulu gitu?"

"Katanya keburu pulang, soalnya mau hujan , gimana sih Lo?"

"Bilang aja nyuruh gue cepat pergi dari sini".

Dia pun pergi dari rumahku. Aku masuk ke rumah dan Umi sudah menunggu ku di ruang tamu.

"Assalamualaikum Umi". Ku salami tangan nya dan dia membalas nya dengan senyuman lebar merekah di bibir nya.

"Waalaikumsalam salam sayang".

"Mi, aku langsung ke kamar ya, mau mandi".

"Iya".

Aku masuk ke kamar ku dan pergi ke kamar mandi untuk menikmati segarnya air yang mengguyur tubuh ku.

Selesai mandi, aku mau turun ke bawah menemui Umi, tapi ponsel ku berdering ada pesan masuk.

Assalamualaikum Dinda...
Gimana udah makan?
Udah mandi?
Maaf ya mungkin selama ini aku selalu ngegangguin kamu.
Maaf ya aku menjadikan mu sebagai tameng yang bisa menjauhkan ku dari Atiqah.
Sebenarnya hati ini tak bisa jauh darimu...
Sebenarnya diri ini ingin selalu ada di dekatmu...
Sebenarnya aku ingin menjadikan mu bidadari surgaku...
Aku ingin menjagamu, ku ingin mengisi hatimu
Sebagai teman hidupku di dunia dan di akhirat nanti...
Semoga tidur nyenyak jangan lupa mimpiin aku ya...

Aku seperti di sambar petir di sore hari. Apakah sebegitu cintanya dia padaku dan kenapa hatiku berdebar membaca pesan dari nya. Apakah aku sudah terbuai dengan kata-kata dan sikapnya? Apakah aku akan memakan ucapanku yang tidak ingin jadi pacarnya bahkan istrinya?

Aku tidak membalas pesan itu, aku masih takut jika aku memerima Rayhan di hatiku dia akan sama seperti orang yang dulu pergi meninggalkan ku.

Dia tahu dari mana nomor ponsel ku?

Hayoo penasaran kan?💋💋💋 Jangan lupa di vote coy❤

Manusia Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang