Bimbang

80 10 1
                                    

Melihatnya bersama kakak ku pikiranku kacau, mengapa dia datang saat aku sudah mulai menyukai Rayhan.

"Hai Dek, gimana udah selesai?", kak Diana menyapaku dari jarak beberapa meter bersama Vico.

"Iya udah", aku tak tahu bagaimana sikap yang harus ku tunjukkan padanya.

Wulan yang sedang bersama ku juga menyapa kak Diana.

"Kak Diana ambil  kedokteran juga ya?".

"Iya, hampir sama lah dengan farmasi tapi bedanya kamu lebih ke obat-obatan".

"Iya kak".

"Din, kenalin dia temen dekat kakak tepatnya pacar kakak, tapi jangan bilang-bilang sama Abi ya, kenalin Dia adik ku", demi apa Dia pacarnya kak Diana. Harapanku untuk dapat kembali padanya sudah musnah.

"Hai, nama ku Vico Adi Chandra, biasa di panggil Vico anak fakultas Kedokteran sama dengan Diana".

Kenapa dia tidak mengenalku?Apakah dia hanya pura-pura?Aku tak tahu apa yang terjadi dengan nya setelah bertahun-tahun lamanya tak jumpa.

"Nama ku Dinda Almahira Kurniawan, bisa di panggil Dinda", aku tak bisa menyembunyikan tangan ku yang gemetar pada nya. Ku pilih untuk tidak menjabat tangan nya saja. Tapi kenapa hatiku tidak berdebar seperti aku bersama nya dulu. Debaran jantung ku sekarang hanya akan ada saat aku bersama Rayhan. Ahhh aku bingung.

Ku ajak Wulan untuk pergi dari tempat ini, karna aku sudah tidak kuat menahan air mata.

"Kak, aku ke toilet bentar ya, ayo Lan ikut aku", ku tarik tangan Wulan dan pergi meninggalkan Vico dan Kak Diana di gazebo.

"Balik lagi kesini dek", seru kak Diana.

Aku tak menjawab perintahnya aku tetap ingin pergi dari tempat ini.

"Pelan-pelan dong Din", tegas Wulan padaku, mungkin aku terlalu kuat memegang tangannya.

Aku dan Wulan sudah sampai di toilet, aku sudah tak tahan ingin menangis.

Aku menangis di depan Wulan lalu dia memeluk ku.

"Kamu kenapa Din, kenapa?", tanya dia padaku.

"Sebenarnya aku telah mengenalnya sejak 8 tahun yang lalu Lan".

"Maksudnmu kak Vico?", dia mengusap bahuku dengan tangan halusnya.

"Iya, kenapa dia kembali setelah aku mengenal Rayhan, kenapa Lan?, dia jahat". Lalu aku melepaskan pelukannya.

"Sabar Din, ayo cerita, ayo ceritakan semua keluh kesahmu padaku".

"Aku dan Vico sudah kenal sejak 8 tahun yang lalu, tepatnya saat aku duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 4 dan Vico waktu itu sudah kelas 6 Sekolah Dasar. Dia dulu satu kampung denganku dan setiap hari aku bermain dengan nya. Kita dulu satu Sekolah Dasar tapi kak Diana tidak mengenalnya, karna dulu Kak Diana home schooling, dia sering sakit makanya Abi dan Umi menyuruhnya sekolah di rumah saja semenjak dia lulus TK hingga berlanjut sampai SMP". Jilbab ku sudah basah dengan air mataku yang terus mengalir deras tak karuan.

"Dia sangat baik padaku dan dia berjanji akan menjagaku seumur hidupnya. Aku sangat menyukai nya sifatnya, dia selalu menjadi imam sholat ku dulu di masjid kampungku. Meskipun waktu itu aku masih berusia 10 tahun dan Vico 12 tahun. Hujan di sore itu adalah kenangan terakhir ku bersamanya, ke esokannya dia sudah tiada. Jam tiga sore aku biasanya menunggu Vico di depan warung Bu Iyem untuk bermain bersama di rumah pohon didekat warung nya. Ku tunggu sampai jam empat sore tapi dia belum datang juga, meskipun begitu ku tetap setia menunggu nya sambil duduk di depan warung bu Iyem, tetap saja dia tak kunjung datang. Sampai akhirnya aku putus asa dan aku berfikir mungkin dia sedang sakit".

Wulan mengusap air mata ku.

"Tapi Lan, keesokannya aku kembali menunggu nya di depan warung bu Iyem, dia tak datang juga, semenjak hari itu ku putuskan bahwa dia telah meninggalkan ku".

"Tapi, jika dia adalah teman masa kecilmu, kenapa dia tadi tidak mengenalmu?"

"Aku pun bingung dengannya Lan, apa dia hilang ingatan?ahh aku tak tahu".

"Apa kamu masih mempuyai perasaan yang sama dengan kak Vico?, tanya nya padaku.

"Memang selama ini aku menunggu kedatangan nya, tapi dia sudah bersama kakak ku, aku tak ingin menyakiti hatinya".

Kami pun keluar dari dalam toilet menuju kantin karena ini sudah waktunya makan siang.

Aku masih bimbang terhadap perasaanku. Rayhan, aku mulai menyukainya tapi di sisi lain Vico datang kembali di hadapanku.

Jangan lupa vote dan follow guys.
I love you all😍😍😍
Vico or Rayhan? Ayo komen❤

Manusia Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang