KG 1

654 18 1
                                    

SMA FAV YOURS adalah SMA favorite berkelas Internasional. Kelasnya hanya 4 dalam satu angkatan. Ipa, Matematika, Bahasa, dan Sosial.

Di ruang kelas 12 IPA...

"Win, lu pulang di jemput atau enggak?"tanya seorang gadis dengan nama di name tag nya 'Fahriza A. L.'

"Mau rapat dulu Za. Sorry ya enggak bareng dulu."ucap Windrya a.k.a Windy.

"Ah oke. Gue duluan."balas Fahriza.

"Iya. Hati-hati."ucap Windy.

Windy berjalan menuju ruang OSIS. Sesampainya di ruang OSIS...

"Masih sepi? Rapatnya jadi enggak sih?"bingung Windy.

"Jadi. Udah masuk aja."jawab seseorang.

Windy melihat seorang pria terbangun dari tidurnya.

"Eh Windy. Ayok duduk sambil nunggu yang lain."ucap Alexandre a.k.a Andre.

Windy sangat takut dengan Andre si ketua OSIS karena Andre memiliki sifat yang ngeselin.

Windy duduk di bangku dekat pintu sedangkan Andre di ujung tengah tempat singgasana Ketos.

"Sini samping gue aja Win, nanti kena pintu loh."ucap Andre.

"Enggak usah."balas Windy.

Andre yang kesal karena keinginannya tidak terkabul, datang menghampiri tempat duduk Windy dan menarik Windy agar duduk di kursi sampingnya.

"Apa sih? Lepas!"pinta Windy.

"Tuh udah dilepas."ucap Andre melepaskan genggamannya saat Windy duduk.

Windy dengan kesal duduk di tempat kemauan Andre, daripada dia di pelototi Andre.

Andre duduk kembali, suasana hening. Andre memulai pembicaraan.

"Lu kelas berapa sih?"tanya Andre.

"Siapa? Gue?"tanya balik Windy menunjuk dirinya.

"Yaiyalah lu kata kuntianak yang nunggu ruangan."jawab Andre kesal.

"Kelas IPA."jawab Windy singkat.

"Ouh. Lu udah tau belum gue kelas berapa? Kalau belum tau, gue akan kasih tau hanya untuk lo. Gue kelas Matematika."ucap Andre.

"Enggak peduli."balas Windy dingin.

'Gue suka.'batin Andre diam-diam tersenyum sembari memerhatikan wajah Windy.

Lalu anggota OSIS yang lain baru datang.

"Lama banget dah, gue nunggu sendiri udah satu setengah jam tau!"omel Andre.

"Itu ada Windy."sangkal Jihan.

"Gue ditemani Windy baru sepuluh menit. Lelet banget kalau enggak mau hadirin rapat yaudah pulang!"omel Andre.

"Udah dah mulai keluar mode semangat OSIS nya."gumam mereka.

"Oke udah-udah. Maaf bang kita telat. Jadi sekarang lo nyuruh kita rapat karena ada masalah apa?"tanya Vian-wakil ketos.

"Duduk dulu."pinta Andre.

Semua duduk di kursinya masing-masing.

"Gue nyuruh lu semua datang karena ada kabar gembira. Gue menangi olimpiade matematika lagi trus Windy juga memenangkan olimpiade Fisika nya, nah trus gue berhasil menjalin kerja sama dengan semua sekolah di wilayah sekitar untuk mengikuti Cup kita tahun ini. Kepsek mengucapkan terima kasih dan memberi kita hadiah yang buat untung anggota OSIS, yaitu peraturan sekolah. Menurut kalian, mau diapain peraturan sekolah ini? Diubah kah? Atau dihapus?"jelas Andre.

"Hapuslah!"sorak Edi yang paling tidak menyukai peraturan sekolah.

"Enak di lo semua. Nanti nih sekolah jadi jelek reputasinya."ucap Jacob.

"Kita hapus salah satu aja peraturan sekolah yang buat kita susah."ujar Vian.

"Emang disuruh satu aja."sewot Andre.

"Wih santai."balas Vian.

"Yaudah apalagi yang buat kita susah karena masuk OSIS yaitu masalah pacaran! Setuju!"ujar Edi.

"Setuju!"seru mereka.

"Tapi kita juga susah karena semua acara sekolah dana 50 persennya dari kita, 30 persennya dari anak murid yang lain, sekolah hanya 20 persen."ucap Windy.

"Ck itu biarin aja sih. Keluarga kita semua kan diatas rata-rata, jangan perintungan Win."jelas Andre.

"Windy mau ngeles tuh karena benci pacar-pacaran."ucap Melati.

"Sok tau!"ketus Windy.

"Udah, lebih baik voting aja, peraturan pacaran atau anggaran kegiatan."ujar Vian.

"Sip."balas mereka.

"Ada berapa orang yang enggak hadir?"tanya Andre.

"Jessie, Luna, Ita, Jefri, Keke. 5 orang, Ndre."jawab Bastian.

"Alasan apa mereka enggak datang?"tanya Andre.

"Jessie emang enggak masuk sekolah karena sakit jadinya enggak datang rapat. Kalau Luna izin karena ada meeting sama relasi bisnis papa nya, Ita dan Jefri izin ke rumah sakit, nenek mereka lagi sakit, trus Keke lagi les khusus sama bu Bastri gara-gara hasil tryoutnya jelek."jawab Yudha.

"Oke. Kirim pesan ke mereka, suruh ikutan voting. Suruh cepat balesnya."ujar Andre.

"Sip."balas Yudha.

"Nih udah ada balasan dari mereka Ndre. Luna, Jefri, Jessie, dan Ita pilih pacaran lalu Keke pilih anggaran."ucap Yudha membacakan pesan.

"Malo, catet."titah Andre.

"Lu main ganti nama gue aja. Panggil gue Mola! Karena itu nama gue!"tegas Mola.

"Ck. Berisik deh iya Mo-eh Malo."ucap Andre.

"Ekh."kesal Mola tapi dia tetap mengerjakan apa yang disuruh Andre.

Pemilihan selesai yang memilih peraturan pacaran ada 30 dan Anggaran hanya ada 2 yaitu Windy dan Keke.

Andre juga memilih pacaran.

"Eukh ternyata beneran kalah."gumam Windy agak sebal apalagi melihat senyum Andre yang menandakan kemenangan.

"Jadi untuk Windy dan Keke kita beri hukuman karena tidak memilih yang sama dengan kita."ujar Andre.

"Setuju!"ucap semuanya.

"Eh? Lah kok? Itu kan keinginan gue. Yah gak bisa dipaksakan dong."protes Windy.

"Lo enggak bisa nolak karena disini gue KETOS nya! Paham."ucap Andre menyeramkan.

"Iya."

ketos gila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang